Dr. Stone dan Sains? Apa Hubungannya? Yuk, Simak Bersama-sama Melalui Bedah Series Anime Dr. Stone
Edukasi | 2024-06-05 22:13:47Hellooo Friends sobat sains! gimana nih kabarnya? pastinya baik kan?
Oke Sobat Sains,,, kalian pasti sangat menyukai hal-hal yang berbau sains apalagi dipadukan dengan teknologi, benar-benar kombinasi yang tidak bida dipisahkan ya!
Pernahkah kalian membayangkan bahwa kita sebagai manusia dari peradaban modern harus bangkit kembali di zaman batu atau zaman prasejarah yang dimana segalanya primitive, belum ada teknologi sama sekali? Menurut kalian, apa yang bakal kalian lakukan? Nah, itu yang terjadi di series anime karya Riichiro Inagaki. Dalam dunia anime dan manga, ada beberapa karya yang mencuri perhatian tidak hanya karena alur ceritanya yang menarik, tetapi juga karena konsep yang unik dan mendalam. Salah satu karya yang berhasil mencapai prestasi ini adalah "Dr. Stone", sebuah kisah yang memadukan sains, petualangan, dan drama manusia dalam satu paket yang memikat. Diciptakan oleh Riichiro Inagaki dan diilustrasikan oleh Boichi, kisah ini mengangkat tema revolusi sains dalam upaya membangun kembali peradaban manusia yang runtuh. Dengan narasi yang unik dan karakter-karakter yang penuh warna, "Dr. Stone" telah menjadi salah satu karya yang paling menarik dalam genre ini.
Oke Sobat Sains,,, Simak baik-baik yaa! Jadi, cerita ini dimulai dari dunia modern yang hancur karena peristiwa berupa kilatan cahaya yang misterius mengubah seluruh populasi manusia menjadi batu. Ribuan tahun berlalu hingga alam membuat planet bumi Kembali seperti zaman batu, hingga kemudian ada seorang remaja laki laki jenius bernama Senku Ishigami, seorang remaja yang memiliki kecerdasan luar biasa, ia terbangun dari pembatuan dan berencana untuk membangun kembali peradaban umat manusia yang telah membatu secara misterius selama 3.700 tahun. Premisnya sangat menarik, bukan?
Salah satu aspek yang membuat "Dr. Stone" begitu menarik adalah penekanannya pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap langkah yang diambil oleh Senku dan teman-temannya didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang nyata. Mereka tidak hanya menghidupkan kembali teknologi primitif, tetapi juga mengembangkan penemuan-penemuan baru yang membantu mereka bertahan dan berkembang di dunia yang hancur. Namun, di balik eksplorasi sains yang mendalam, "Dr. Stone" juga menawarkan konflik dan drama manusia yang mendalam. Pertarungan antara Senku dan musuhnya, Tsukasa Shishio, tidak hanya berpusat pada kekuatan fisik, tetapi juga pada perbedaan filosofi mereka tentang masa depan umat manusia. Sementara Senku percaya pada kekuatan ilmu pengetahuan untuk memperbaiki dunia, Tsukasa memilih untuk membangun kembali dunia dengan cara yang lebih sederhana dan tanpa kehadiran teknologi. Bahkan ia menciptakan semuanya dari 0, Langkah pertama yang dilakukan Senku setelah terbangun dari tidurnya adalah menciptakan api. Untuk melakukan ini, Senku menggunakan batu tajam untuk memotong kayu kering dan menciptakan gesekan yang cukup untuk menghasilkan api. Dia juga memanfaatkan serabut kayu kering sebagai bahan bakar. Proses ini memerlukan ketelitian dalam memilih bahan yang tepat dan keuletan dalam melakukan percobaan hingga berhasil menciptakan api. Selain api Senku pun membuat asam sulfuric yang dimana asam ini lah yang menolong dia untuk membangunkan makhluk hidup dari perbatuannya. Untuk menciptakan asam sulfurik, Senku menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitarnya, seperti belerang, air, dan kayu. Prosesnya dimulai dengan menggiling belerang dan mencampurnya dengan air untuk membuat larutan belerang. Kemudian, larutan ini dipanaskan di tungku untuk menghasilkan uap belerang dioksida. Uap tersebut kemudian diarahkan ke dalam botol yang berisi air, membentuk asam sulfat yang larut dalam air. Langkah-langkah ini menunjukkan keahlian Senku dalam kimia dan kemampuannya untuk memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.
Dalam menghadapi ancaman dan konflik, Senku melakukan eksperimen untuk menciptakan senjata yang dapat melindungi dirinya dan teman-temannya. Dia membuat busur dan panah dari kayu yang ditemukan di sekitarnya, serta menciptakan bubuk mesiu dari belerang, arang, dan potassium nitrat. Langkah-langkah ini menunjukkan kemampuan Senku dalam mengaplikasikan pengetahuannya dalam situasi praktis dan mendesain solusi yang efektif dalam kondisi yang terbatas. Selain itu, senku juga melakukan eksperimen pemurnian logam, terutama besi, yang dimana inilah salah satu pencapaian terbesar senku. Dia menggunakan tungku yang dia bangun sendiri dan teknik pemurnian yang rumit untuk memisahkan logam dari bijihnya. Proses ini melibatkan pemanasan bijih besi dengan arang untuk menghasilkan besi yang murni. Senku juga melakukan proses pemurnian logam lainnya, seperti tembaga dan aluminium, menggunakan metode yang sama. Ini menunjukkan pengetahuan mendalam Senku dalam metalurgi dan keterampilannya dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam praktek.
Secara keseluruhan, "Dr. Stone" bukan hanya sekadar cerita tentang membangun kembali peradaban, tetapi juga tentang kekuatan sains dan semangat manusia untuk terus maju, bahkan di tengah-tengah kekacauan dan ketidakpastian. Dengan gabungan yang cerdas antara sains, petualangan, dan drama manusia, serial ini berhasil menciptakan dunia yang kaya dan mendalam yang terus menarik penontonnya untuk menjelajah lebih jauh dan mengungkap misteri di balik "Dr. Stone". Nah, dari cerita ini juga memiliki poin agar kita menyadari betapa hebatnya sains dan mengapresiasi teknologi yang kita punya sekarang, karena ternyata proses berkembangnya manusia dan teknologi udah sejauh itu lho gais.
Gimana nih Sobat Sains? sangat menarik, bukan? bagi kalian pecinta anime, series ini tidak hanya menghibur kalian, tapi secara tidak langsung juga memberikan kalian edukasi dan wawasan terkait sains dan teknologi.
Natasya Fitri Rahma Aulia, Program Studi Fisika, Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.