All Eyes on Palestine, Saatnya Bersatu Selamatkan Palestina
Info Terkini | 2024-06-05 21:59:18Kondisi Palestina semakin buruk. Tidak ada tempat aman di tanah suci itu. Gaza dan Rafah dibombardir. Jumlah korban terus bertambah. Bahkan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan kondisi Palestina teramat buruk dan tidak ada satupun kata yang mampu mengungkapkan kengerian kondisi Palestina. Dia juga menuturkan 196 personel PBB terbunuh lebih dari 36 ribu orang terbunuh, lebih 15 ribu di antaranya adalah anak-anak, 82.057 orang mengalami luka-luka, dan di Gaza sendiri ditemukan 10 kuburan massal (5/6/2023, nasional.kompas.com).
Begitu pilu kondisi Palestina. Bagaimana tidak? Mereka yang jelas dibantai di depan mata tapi saudara muslim yang begitu dekat dengan mereka hanya terdiam. Tembok besar Mesir menghalangi mereka dari mendapat bantuan dan mereka seakan sengaja di bumi hanguskan dari tanah kelahirannya.
Begitu pilu kondisi Palestina. Mereka dengan iman sekuat baja mempertahankan tanah suci untuk kaum muslimin. Mempertahankan tanah para nabi dan masjid suci, Al-Aqso. Namun, kaum muslimin di dunia masih tak mampu bergerak. Sekedar boikot, beri bantuan, dan kutukan. Tak ada pasukan dan senjata yang mereka berikan agar muslim Palestina mampu membalas serangan Israel laknatullah.
Begitu pilu kondisi muslim Palestina. Kaum muslimin yang jumlahnya jutaan, tak mampu menyelamatkan muslim Palestina dari genosida yang dilakukan oleh Israel. Kaum muslimin masih begitu takut lapar, cinta dunia merasuk, dan bingung akan kepentingan masing-masing. Sekat nasionalisme membuat muslim begitu lemah karena setiap negara memiliki perjanjian dan kepentingan dengan dunia barat yang menjadi sekutu Israel laknatullah.
Astaghfirullah. Tidakkah kita saudara seiman? Bukankah Allah, إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara...." (Penggalan QS. Al-Hujurot:10).Bukankah pilu mereka adalah pilu kita? Muslim Palestina berjuang demi muslim di seluruh dunia untuk mempertahankan tanah milik kaum muslimin, dimana di tanah itu para nabi dilahirkan dan dibangun kiblat pertama umat Islam.
Kenapa kita begitu lemah dengan jumlah yang begitu besar? Bukankah tentara kaum muslimin begitu banyak dan kuat? Bukankah Allah telah anugerahkan keberkahan dan kekayaan di wilayah umat muslim? Bukankah umat muslim menjadi umat terbesar kedua di dunia?
Sungguh sekat nasionalisme telah mencerai beraikan umat muslim di seluruh dunia. Di mulai saat kekalahan kekhilafahan Ustmani di perang dunia pertama dan puncaknya saat kekhilafahan runtuh pada tahun 1924. Wilayah kaum muslimin dikuasai penjajah. Diiming-imingi kemerdekaan namun sejatinya penjajahan pemikiran dan penguasaan kekayaan oleh kaum kapital. Penguasa boneka yang cinta dunia dihadirkan memimpin berbagai wilayah-wilayah yang dulu bersatu dalam sebuah kepemimpinan kekhilafahan. Kaum muslimin tercerai-berai menjadi puluhan negara dengan pemimpin yang mengikuti arahan penjajah. Alhasil, kaum muslimin lemah. Jumlahnya banyak tapi seperti buih di lautan. Tak punya daya di dunia. Sekedar mengikuti arahan penjajah. Bahkan saat saudaranya dibantai, hanya sekedar mampu memberi kutukan.
Benarlah sabda Nabi, Rasulullah SAW ymengatakan, "Hampir saja bangsa-bangsa memangsa kalian sebagaimana orang-orang lapar menghadapi meja penuh hidangan." Seseorang lalu bertanya pada Rasulullah SAW, "Apa kami saat itu sedikit?"
Rasulullah SAW menjawab, "Bahkan kalian saat itu banyak, akan tetapi kalian seperti buih di laut. Allah sungguh akan mencabut rasa takut dari dada musuh kalian, dan Allah sungguh akan mencampakkan penyakit wahn ke dalam hatimu."
Seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, apa itu wahn?"
Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (HR Abu Dawud).
Ya benar sekali yang disampaikan nabi Muhammad SAW, para penguasa dan kaum muslimin telah merasuki penyakit wahn sehingga begitu sulit bersatu melawan Israel laknatullah. Negeri-negeri muslim takut jika melawan saudara dekat Amerika kepentingannya akan diganggu dan negerinya hancur. Padahal, bukankah kita memiliki Allah yang maha Segalanya? Bukankah kita sejatinya banyak dan kuat?
Maka dari itu, satu-satunya solusi untuk menyelamatkan kaum muslimin Palestina adalah dengan persatuan umat. Hancurkan sekat nasionalisme dan bersatu atas dasar aqidah. Saat kaum muslimin bersatu, maka kaum muslimin akan kuat dan tidak gentar dengan penjajah. Palestina dan seluruh kaum muslimin akan selamat dari penjajahan orang-orang kafir.
«إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدَلَ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ وَإِنْ يَأْمُرْ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ»
“Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.” (HR Muslim).
Persatuan umat inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah dan dilanjutkan para Sahabat serta Khalifah setelahnya. Kaum muslimin berada dalam satu kepemimpinan dibawah naungan Khilafah. Rasulullah SAW bersabda,
WaAllahu'alam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.