Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ferika Saadatu Zahra

Jelang Idul Adha, Waspada Kolesterol Tinggi Akibat Konsumsi Daging Berlebihan

Info Sehat | 2024-06-05 15:00:56
Sapi di Peternakan (Sumber: Raihan Naura Adelia)

Idul Adha merupakan hari raya umat Islam di seluruh dunia. Biasa disebut Hari Raya Kurban, momen ini cukup spesial untuk dirayakan. Banyak kebiasaan turun temurun masyarakat dari berbagai daerah yang masih cukup sering dilakukan, yaitu penyembelihan hewan kurban dan berbagi daging kepada yang membutuhkan. Idul Adha memiliki nuansa yang cukup erat dengan tradisi makan bersama dengan hidangan daging, baik daging kambing maupun daging sapi yang umumnya disajikan dengan santan, dan memiliki kandungan minyak dan lemak yang lebih tinggi.

Makanan berbahan dasar daging memang selalu menarik untuk menambah nafsu makan. Namun ketika terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan tersebut, haruslah tetap mewaspadai akan kemungkinan timbulnya gangguan kesehatan. Porsi dan pengolahan dalam makanan daging harus tetap diperhatikan untuk mengurangi risiko melonjaknya kadar kolesterol dalam darah. Bentuk olahan dari daging hasil kurban, seperti gulai atau sate, dengan tambahan berbagai minyak dan santan serta bumbu dan garam yang lain. Penambahan lemak-lemak pada sate dan gulai agar memberikan cita rasa yang khas. Menurut American Heart Association, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat memicu risiko munculnya berbagai keluhan kesehatan lainnya, termasuk penyakit jantung hingga stroke. Selain melonjaknya kadar kolesterol akibat tidak dikontrol dengan baik, mengonsumsi daging yang berlebihan dapat menyebabkan asam urat, gangguan pencernaan, serta sembelit.

Data dari U.S Department of Agriculture menunjukkan kandungan dalam 100 gram daging sapi adalah lemak jenuh 6 g, lemak trans 1,1 g, kolesterol 90 mg. Sedangkan untuk daging kambing mengandung lemak jenuh 3 g, lemak trans 0,9 g, kolesterol 75 mg. Konsumsi daging dapat mempengaruhi kadar lipoprotein pada organ dan pada darah. Salah satu pengaruh yang dapat diamati adalah kadar lipid. Hiperlipidemia adalah kadar lipid (lemak) dalam darah tinggi. Lipid ini termasuk kolesterol, ester kolesterol, fosfolipid dan trigliserida. Mereka diangkut dalam darah sebagai bagian dari molekul besar disebut lipoprotein (Hongbao Ma, 2004).

Salah satu kelompok lipoprotein darah adalah LDL. Kandungan lemak jenuh yang tinggi berisiko meningkatkan kadar low density lipoprotein (LDL) di dalam darah secara signifikan. Dampak mengonsumsi daging kambing dan sapi berlebihan ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan penumpukan plak lemak pada pembuluh darah arteri sehingga berisiko memicu terjadinya penyakit jantung koroner hingga stroke.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebelum mengolah dan mengkonsumsi daging kurban, antara lain:

 

  1. Pilih area daging yang rendah lemak;
  2. Buah-buahan bisa mengimbangi jumlah kalori yang berlebihan. Terapkan pola makan yang seimbang dengan tetap mengonsumsi buah dan sayur.;
  3. Olahraga membuat aliran darah menjadi lancar, dan membuang kelebihan kalori yang ditimbulkan ketika memakan daging kambing olahan. Tetap berolahraga minimal 30 menit disela kesibukan di hari raya;
  4. Makan secukupnya dan hindari mengonsumsi daging secara berlebihan;
  5. Olah makanan dengan memerhatikan kandungan pada masakan, cari bahan tambahan yang tidak menimbulkan masalah kesehatan seperti minyak dan santan.

Semarak nuansa hari raya Idul Adha harus kita maksimalkan dengan tetap menjaga kesehatan tubuh dan pengelolaan makanan berdaging yang baik. Lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami keluhan penyakit setelah makan makanan yang tinggi kolesterol secara berlebihan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image