Bungkus Sosok Pahlawan di Mata Generasi Pendobrak
Sejarah | 2024-06-05 13:32:30Pahlawan, pejuang, hero, atau apapun sebutannya saat ini tidak hanya terpaku pada mereka yang mengangkat senjata dan berdiri paling depan untuk berperang di medan perang. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, terjadi pergeseran makna atau redefinisi tentang apa yang disebut pahlawan. Generasi Z atau generasi pendobrak memiliki karakteristik unik dalam memandang segala hal, termasuk makna pahlawan itu sendiri. Makna pahlawan dikalangan generasi Z dipandang lebih luas lagi cakupannya. Generasi Z memaknai sosok pahlawan sebagai seorang yang pemberani, dan mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik untuk mengatasi permasalahan yang ada. Mereka yang kreatif dan inovatif di bidang teknologi informasi seperti start up, influencer, youtuber dan selebgram juga dipandang sebagai pahlawan yang menciptakan lapangan kerja dan menginspirasi. Tidak hanya itu, pahlawan juga mampu menjadi motivasi pada bidang pendidikan, lingkungan sosial, politik ekonomi, dan bidang lainnya. Pahlawan masa kini lainnya adalah ilmuan, tokoh agama atau spiritual, atlet dan mereka yang mengharumkan nama bangsa di bidang lainnya. Generasi Z juga memandang orang tua mereka sebagai sosok pahlawan, terutama seorang ibu. Ibu yang berkorban demi anaknya sejak belum menjadi manusia yang baru berbentuk segumpal darah. Ibu adalah pahlawan yang sangat berjasa, karena ibu adalah tempat pertama kali kita belajar mengenal dunia. Begitulah bungkus sosok pahlawan masa kini dimata generasi Z. Pahlawan masa kini memiliki pandangan atau cara berpikir yang baru dan berbeda dalam mempertahankan kemerdekaan dengan cara non tradisional. Pemerintah dinilai perlu meredefinisi arti pahlawan pada era ini, lalu apa yang dihadapi oleh pahlawan masa kini? Latar belakang yang berbeda memberikan dampak yang signifikan pada masyarakat. Perbedaan yang ada menimbulkan permasalahan atau musuh bagi generasi Z dan pahlawan masa kini. Pahlawan masa kini tidak berhadapan dengan musuh seperti seabad yang lalu. Dalam sebuah pidato, Presiden Ir. Soekarno mengatakan “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”. Permasalahan dan musuh saat ini tidak terlihat jelas, namun sangat kompleks dan semakin berat. Mulai dari kesenjangan ekonomi, kemiskinan, keadilan dan kesejahteraan yang dinilai kurang merata, masalah sosial, budaya, hukum, politik, pendidikan dan bidang lainnya. Semakin berkembangnya teknologi informasi, semakin banyak masalah disintegrasi yang muncul di dunia maya. Khususnya generasi Z yang banyak menghabiskan waktu di dunia maya dan tidak bisa lepas dari gadgetnya. Kecepatan mengakses informasi mengakibatkan mudahnya tersebar berita hoax yang menjadi sampah dunia maya. Jangan sampai generasi Z menyumbang sampah-sampah dunia maya. Seharusnya, generasi Z sebagai pahlawan masa kini punya tantangan untuk memenuhi dunia maya dengan narasi-narasi dan konten-konten yang positif dan bermanfaat.Contoh permasalah lain yang dihadapi saat ini adalah ketidakadilan sosial yang berusaha mengancam persatuan dan ketentraman bangsa negara. Generasi Z harus paham terhadap masalah seperti ini dan cara penyelesaiannya. Generasi Z secara historis dan posisi punya peran untuk mewujudkan, setidaknya ikut andil dalam menciptakan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan bangsa. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, diharapkan generasi Z bisa berpartisipasi secara lebih. Kesadaran akan pentingnya persatuan, kesatuan, dan peduli terhadap sesama dapat menciptakan kesejahteraan. Kesadaran generasi Z masih kurang maka diperlukan sosok motivator, untuk mendorong kesadaran mereka. Saat inilah peran pahlawan masa kini sebagai motivator sangat diperlukan.Seharusnya dengan adanya kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan beberapa masalah akan dapat diatasi, seperti contoh masalah keadilan. Peduli terhadap sesama akan menciptakan kesejahteraan kepada masyarakat. Generasi Z sebagai agen perubahan bangsa, yang oleh sebab itu menjadi harapan besar bangsa dan diharapkan mampu memperkokoh kesatuan bangsa. Setiap bangsa memiliki jalan ideologi yang menjadi acuan fundamental kebangsaan dalam menjalani hidup bernegara. Indonesia beruntung memiliki Pancasila, untuk itu para generasi Z harus ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Mereka harus meninggalkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan pancasila dan dalam hal ini maka peran dan kapasitas negara harus ditingkatkan untuk mewujudkan perlindungan, keadilan, persatuan, dan kesejahteraan rakyat. Pahlawan masa kini seharusnya berwawasan kebangsaan, menerapkan nilai pancasila, peduli, dan menguasai media sosial. Sadarlah akan pentingnya persatuan, dan jadilah pahlawan masa kini yang mampu bangkit untuk mewujudkan Indonesia jaya.
Oleh: Nafisa Aulia SeptianiMahasiswa Universitas AirlanggaFakultas Vokasi
referensi:http://repository.unika.ac.id/id/eprint/1030
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.