Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alexandra Qonita Purbosetyo

Cara Aman Memangkas Kuku Kucing

Pets and Garden | 2024-05-29 16:47:25
Gambar oleh penulis

Bukan cuma manusia, kucing di rumah pun butuh perawatan. Sebagai salah satu dari banyak hewan yang dijadikan hewan peliharaan atau didomestikasi oleh manusia, kucing tentunya memiliki banyak perawatan tubuh untuk menjaga tingkat higienis serta kesehatan mereka. Untuk menjaga kebersihan, perlu dilakukan dilakukan beberapa perawatan untuk kucing, salah satunya adalah pemotongan kuku.

Pemotongan kuku pada kucing, biasa disebut declawing. Ada beberapa opini pro dan kontra terkait pemotongan kuku kucing. Diantaranya memotong kuku kucing dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada kucing, sulit bergerak, juga lebih agresif akibat nyeri yang dirasakan. Namun, jika kuku kucing tak dipotong, maka akan melukai dirinya sendiri dan kucing lain.

Ternyata, kucing merupakan tempat parasit Toxoplasma gondii berkembang dengan baik, terutama pada feses yang dikeluarkannya. Parasit ini dapat mengakibatkan Toksoplasmosis, yaitu penyakit yang tergolong sebagai zoonosis atau penyakit hewan yang ditularkan pada manusia, gejalanya dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening, hingga peradangan otak (ensefalitis). Oleh karena itu, kebersihan kucing harus tetap terjaga untuk menghindari parasit dan virus, salah satunya adalah dengan memotong kuku mereka dengan cara tertentu.

Biasanya, kuku kucing akan tersembunyi dan dapat ditarik masuk dalam cakar imut mereka, mereka melakukan hal ini agar dapat berjalan tanpa suara dan menghindari melukai diri dengan sengaja maupun tidak sengaja. Tetapi, lapisan kuku tersebut akan bertambah seiring berjalannya waktu, dan akan melukai bantalan cakar mereka karena kuku yang cenderung semakin melengkung. Karena kuku kucing terbentuk atas sel keratin, maka hal ini juga menyebabkan infeksi bakteri jika sengaja dibiarkan panjang.

Selayaknya manusia, kucing merupakan hewan yang sangat moody, perasaan dan suasana hati mereka cenderung berubah-ubah dan tidak stabil. Melihat dari film ‘The Mummy’, kucing itu dapat mendeteksi adanya ancaman atau sesuatu yang mengganggu dari vibe yang dibawakan oleh orang tersebut. Nah, karena itu, sangat penting untuk membawakan suasana chill dan nyaman saat memotong kuku mereka agar tak banyak bergerak dan merasa gelisah. Dalam hal ini, dapat dilakukan saat kucing sedang rileks, menyediakan tempat duduk yang nyaman bagi mereka, dan berbicara dengan suara yang menenangkan agar mereka tidak merasa adanya ancaman.

Diperlukan ketenangan dan kehati-hatian ekstra saat memotong kuku kucing. Sebagai hewan yang sangat sensitif, kucing butuh rasa aman saat tubuhnya disentuh. Saat memotong kuku mereka, lakukan dengan sedikit demi sedikit secara sabar dan telaten. Hal ini akan mencegah ketidaksengajaan melukai mereka saat mereka bergerak secara tiba-tiba.

Direkomendasikan untuk memposisikan paw mereka ke samping sehingga tidak melukai mereka dan bukan dari atas. Jangan lupa, memotong kuku mereka juga harus menggunakan gunting kuku khusus karena benda ini lebih kecil dan lengkungnya pas mengikuti bentuk kuku mereka. Bonus, kalau merasa ragu, dibawa ke dokter hewan juga fine fine saja kok!

Setelah selesai memotong kuku, jangan lupa untuk menunjukkan rasa terima kasih, kasih sayang, dan penghargaan untuk mereka, dengan memberikan elusan lembut, mengajak bermain, atau memberi snack. Hal ini dapat memperkuat bonding antara sang pemilik dan kucing, membuat kucing merasa dicintai dan berharga, juga meningkatkan kepercayaan hewan lucu ini terhadap pemiliknya.

Nah, karena sudah mengetahui cara memotong kuku kucing dengan baik dan aman, maka sudah seharusnya kita menjaga kesehatan hewan lucu ini. Kuku yang panjang membuat mereka tidak nyaman dan kemungkinan akan melukai mereka. Jadi, yuk, mulai rutin memotong kuku kucing agar mereka happy dan bebas beraktivitas!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image