Film dokumenter Maquilapolis (2006) mengangkat kisah hidup para pekerja perempuan di maquiladora, pabrik-pabrik perakitan multinasional di sepanjang perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Sejak pertengahan 1960-an, pabrik-pabrik ini memanfaatkan program Maquiladora yang memungkinkan perusahaan asing mengimpor bahan baku ke Meksiko, dirakit dengan tenaga kerja murah, lalu diekspor kembali ke AS tanpa membayar bea cukai.
Berfokus pada Kota Tijuana, Baja California, rumah bagi banyak maquiladora, Maquilapolis mengungkapkan sisi gelap di balik industrialisasi tersebut. Para pekerja wanita sering dipaksa bekerja dalam kondisi berbahaya, terpapar bahan kimia, serta jam kerja panjang dengan upah yang rendah.Uniknya, film ini merupakan kolaborasi antara sutradara Vicky Funari, Sergio De La Torre, dan para pekerja perempuan itu sendiri.
Mereka dilatih menggunakan kamera video untuk mendokumentasikan pengalaman hidup mereka, memberikan suara kepada kelompok yang sering terabaikan.Penayangan Maquilapolis di berbagai festival film internasional telah menuai pujian karena berhasil menyoroti isu-isu penting, seperti eksploitasi tenaga kerja murah, pelanggaran hak-hak pekerja, serta dampak negatif globalisasi yang tidak terkendali.
Film ini menjadi pengingat bahwa di balik kemajuan ekonomi, kita tidak boleh mengabaikan biaya sosial dan lingkungan yang harus dibayar.Sebagai tanggapan, beberapa kebijakan dan Rancangan Undang-Undang (RUU) dapat diusulkan, seperti menaikkan upah minimum, meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja, memastikan kepatuhan terhadap hukum lingkungan, memberikan tunjangan kesehatan dan pensiun yang memadai, serta mendorong partisipasi serikat pekerja.Maquilapolis adalah film yang penting dan provokatif, membuka mata kita terhadap realitas yang dihadapi banyak pekerja di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Sebagai masyarakat yang peduli, kita didorong untuk terus belajar dan mengadvokasi perubahan positif dalam isu-isu seperti hak pekerja, globalisasi yang adil, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.