Penyintas Kanker Payudara Masih Bisa Hamil dan Melahirkan
Gaya Hidup | 2024-05-28 06:40:40SEKITAR 73% penyintas kanker payudara yang mencoba untuk hamil berhasil mencapai kehamilan dan 65% melahirkan bayi dalam kondisi hidup. Demikian lapor para peneliti, baru-baru ini.
Menurut temuan para peneliti, mereka yang memilih untuk membekukan telur/embrio sebelum pengobatan kanker cenderung memiliki tingkat kelahiran hidup yang lebih tinggi.
"Bagi banyak wanita muda dengan kanker payudara, kemampuan untuk memiliki anak setelah pengobatan adalah prioritas utama," kata peneliti utama, Dr. Kimia Sorouri, seorang peneliti di Dana-Farber Cancer Institute di Boston. "Temuan studi kami dapat membantu saat memberikan konseling kepada pasien tentang masalah kesuburan," jelasnya.
"Temuan bahwa pembekuan telur/embrio sebelum pengobatan dikaitkan dengan tingkat kelahiran hidup yang lebih tinggi menekankan perlunya aksesibilitas terhadap layanan kesehatan kesuburan untuk kelompok ini," tambah Sorouri dalam sebuah rilis beritanya, yang dikutip kantor berita UPI.
Untuk penelitian ini, para peneliti melacak hampir 200 wanita muda selama rata-rata 11 tahun setelah mereka berhasil menjalani pengobatan kanker payudara. Semua wanita tersebut ingin hamil.
Penelitian sebelumnya telah mengabaikan beberapa jenis pasien kanker payudara, memantau pasien dalam waktu yang terlalu singkat, atau tidak menanyakan apakah pasien mencoba untuk hamil, sebut para peneliti.
"Penelitian ini dirancang untuk mengatasi kesenjangan tersebut dengan melacak tingkat kehamilan dan kelahiran hidup di antara sekelompok penyintas kanker payudara dan pasien yang menyatakan bahwa mereka mencoba untuk hamil setelah diagnosis kanker," jelas peneliti senior Dr. Ann Partridge, direktur Program untuk Dewasa Muda dengan Kanker Payudara di Dana-Farber.
Tahap kanker payudara seorang wanita pada saat diagnosis tidak berhubungan dengan kemampuannya untuk mencapai kehamilan atau melahirkan bayi hidup di kemudian hari. Demikian hasil penelitian menunjukkan.
Hasil lengkap temuan penelitian ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Clinical Oncology pada bulan Juni mendatang.***
Sumber: United Press International
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.