Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adam Pratama

Aktualisasi Diri Mahasiswa dalam Menghadapi Indonesia Emas 2045

Politik | 2024-05-24 07:10:28

Di tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan peluang puncak bonus demografi yang berarti jumlah penduduk dalam usia produktif akan lebih besar dibanding usia nonproduktif. Generasi muda saat ini akan mendominasi susunan penduduk negara Indonesia. Tentu saja, banyak kalangan masyarakat yang paham dan sadar terhadap peluang ini tengah merencanakan strategi yang matang untuk menghadapi masa tersebut. Strategi tersebut akhirnya dirangkum dalam visi misi Indonesia Emas.

Pelajar dan mahasiswa, sebagai salah satu komponen pembangun negara, perlu ikut berkontribusi dalam mewujudkan visi tersebut. Mahasiswa bukan hanya sekadar penuntut ilmu di bangku perkuliahan, tetapi juga agen perubahan yang mampu menggerakkan roda pembangunan dan menciptakan transformasi positif dalam masyarakat. Perubahan tersebut dapat didorong dengan kolaborasi antar disiplin ilmu di berbagai sektor kehidupan, seperti sosial, sains, ekonomi, dan pendidikan.

Hanya saja, pola pikir yang sadar untuk perubahan tersebut tidak dimiliki oleh semua mahasiswa. Masih banyak pelajar yang acuh tak acuh terhadap permasalahan di lingkungannya. Padahal, mahasiswa memiliki potensi besar untuk memengaruhi perubahan positif dalam masyarakat, baik itu melalui advokasi, aksi sukarela, atau proyek-proyek yang memecahkan masalah lokal. Ketidakpedulian tersebut pada akhirnya akan menghilangkan peluang untuk menggunakan seluruh potensi diri yang dimiliki.

Hal tersebut patut disayangkan mengingat aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan untuk memenuhi kepuasan diri berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow. Aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya kepada orang lain dengan mengembangkan semaksimal mungkin segala potensi yang dimilikinya. Tidak hanya sebatas pada pengembangan kapasitas akademik semata, aktualisasi diri juga melibatkan keterampilan nonteknis, seperti kepemimpinan, kewirausahaan, dan kecakapan sosial yang diperlukan untuk membangun bangsa. Dengan begitu, mahasiswa secara tidak langsung akan menyalurkan pemikiran kritisnya untuk meredakan keresahan dalam dirinya terhadap permasalahan sekitar.

Pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri, baik dari segi kelebihan maupun kekurangan, diperlukan untuk mengaktualisasikan diri. Refleksi diri harus dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui dimana kemampuannya dapat bermanfaat dan di saat apa kekurangannya dapat menghambat perkembangan diri serta lingkungan sekitarnya. Dengan pemahaman yang baik tentang diri sendiri, mahasiswa dapat mengidentifikasi potensi dan minat yang dimiliki, sehingga dapat mengarahkan langkah-langkahnya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah tersebut sekaligus juga akan menjadi salah satu langkah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Mahasiswa memiliki banyak sekali potensi diri yang dapat disalurkan ke berbagai wadah. Kemauan masing-masing individu untuk menuangkan kemampuannya tersebut yang membedakan antara satu mahasiswa dengan yang lain. Pernyataan itu sudah menjadi alasan yang cukup kuat agar pihak perguruan tinggi dan pemerintah dapat menyediakan berbagai program yang membantu mahasiswa berkontribusi menyelesaikan masalah di lingkungan sekitarnya. Dengan begitu, aktualisasi diri secara tidak langsung menjadi salah satu bentuk peran mahasiswa dalam mempersiapkan negara ini menghadapi Indonesia Emas 2045.

Demikianlah opini saya sebagai salah satu mahasiswa dari Universitas Airlangga terhadap apa yang dapat kita lakukan dalam mewujudkan mimpi Indonesia Emas di tahun 2045.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image