Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Garini Alus Perbawi

Dalam Hidup Juga Butuh Matematika

Eduaksi | 2024-05-18 12:44:38
Sumber : https://pin.it/6IK1BZzaR

Kita telah mempelajari matematika dari kecil hingga saat ini. Bahkan dalam kehidupan kita, kita tidak bisa lepas dari matematika. Misalnya saja dalam menghitung uang. Di Pasar. Di warung. Di Kantin Kampus. Semua tidak akan terhindar dari perhitungan di kasir. Bahkan membaca data juga berkaitan dengan matematika loh!

Kalian juga pasti pernah berfikir “kenapa sih kita tetap belajar matematika? padahal sudah ada kalkulator.” Perlu diketahui bahwa kalkulator sendiri dalam pembuatannya juga membutuhkan matematika. Jika tidak ada yang belajar matematika, maka tidak akan ada Kalkulator. Bahkan adanya aplikasi-aplikasi yang mempermudah kita dalam mengerjakan sesuatu setiap harinya juga membutuhkan matematika dalam pemrogramannya. Semua algoritma-algoritma yang digunakan dalam pemrogaman berhubungan dengan matematika.

Tahukah kalian ada banyak tokoh matematikawan yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah John Forbes Nash atau biasa dipanggil John Nash yang merupakan seorang matematikawan asal Amerika Serikat yang mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1994. John Nash mendapatkan penghargaan Nobel atas karyanya tentang game theory (teori permainan), dan Nash Equilibrum. Pada tahun 2001 dirilis film “A Beautiful Mind” yang menceritakan kisah John Nash tentang perjuangannya dalam menghadapi skizofrenia dan tetap berkontribusi dalam bidangnya.

Dalam teori Keseimbangan milik nash, disebutkan bahwa tidak ada pemain yang dapat meningkatkan hasilnya atau mengubah hasilnya dengan mengubah strategi yang mereka gunakan sendiri, jika pemain lainnya tidak berubah strategi. Karena dalam teori Nash disebutkan situasi di mana pemain dalam permainan mempunyai strategi terbaik, itu bergantung terhadap pemain lainnya. Pada akhir film “A Beautiful Mind” disebutkan bahwa teori Nash tersebut telah mempengaruhi negosiasi global, hubungan perburuhan nasional, dan bahkan terobosan dalam biologi evolusi. Teori permainan milik Nash ini telah menjadi dasar bagi analisis perilaku dalam situasi strategis dalam ekonomi, ilmu politik, dan bidang lainnya.

Ada juga loh, tokoh yang berasal dari agama Islam, tokoh tersebut adalah Al Khawarizmi. Beliau merupakan tokoh matematika yang berasal dari Persia. Al Khawarismi merupakan tokoh matematikawan yang mempunyai peran penting dalam perkembangan ilmu matematika. Aljabar dan angka nol dalam matematika merupakan penemuan beliau. Al Khawarismi tidak hanya ahli dalam bidang matematika, tetapi juga ahli dalam bidang geografi, astronomi, dan astrologi.

Tokoh selanjutnya adalah Ramanujan. Dia adalah seorang matematikawan yang berasal dari India. Dia tidak pernah menempuh pendidikan formal selama hidupnya, sehingga dia tidak memiliki ijazah. Sehingga Ramanujan sering kali ditolak saat mencari pekerjaan. Namun ada satu tempat yang menerimanya. Dari situlah Ramanujan bisa pergi ke Trinity College di Cambridge dan bertemu dengan Prof. Hardy. Dengan bantuan Prof. Hardy Ramanujan berhasil membuktikan formula-formula matematika yang selama ini dia tulis. Salah satu karya Ramanujan adalah Teori partisi dan deret tak hingga.

Perjalanan Ramanujan diceritakan lengkap pada film “The Man Who Knew Infinity”. Pada akhir dari film tesebut disebutkan bahwa catatan Rahmanujan yang hilang ditemukan pada tahun 1976. Catatan tersebut berisi tentang rumus-rumus baru yang inovatif dari masa terakhir hidup Ramanujan. Nilai catatan tersebut sangatlah penting. Seabad kemudian rumus-rumus peninggalan Ramanujan digunakan untuk memahami perilaku lubang hitam.

Dari cerita dan peran tokoh-tokoh diatas, dapat kita lihat bahwa penemuan-penemuan tokoh tersebut berperan penting dalam perkembangan dunia. Misalnya seperti teori permainan milik Nash yang digunakan dalam bidang ekonomi, ilmu politik, dan bidang lainnya. Bahkan dengan belajar matematika, kita dapaat mempertajam cara berfikir atau logika kita. Oleh karena itu, belajar matematika itu sangat penting untuk kehidupan walaupun kalian tidak menyukainya. Ayo belajar matematika guys!!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image