Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Anak yang Kurang Aktif Hadapi Peningkatan Risiko Serangan Jantung

Gaya Hidup | Friday, 10 May 2024, 21:04 WIB
Anak-anak sedang bermain. Foto: harvard.edu.

ANAK-anak dan orang dewasa muda yang kurang aktif menghadapi ancaman jantung yang membesar, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian dini.

Perilaku yang kurang aktif berkontribusi sebanyak 40% terhadap peningkatan total ukuran jantung antara usia 17 dan 24 tahun. Demikian temuan peneliti.

Lebih lanjut, kurangnya gerakan membantu memperbesar jantung remaja secara independen dari faktor risiko lain seperti obesitas atau tekanan darah tinggi. Demikian disimpulkan peneliti.

Perilaku kurang aktif pada masa kanak-kanak dan remaja merupakan "bom waktu yang sedang berdetak," kata peneliti Andrew Agbaje dalam rilis beritanya, yang dikutip kantor berita UPI. Dia adalah profesor asosiasi epidemiologi klinis dan kesehatan anak di University of Eastern Finland di Kuopio, Amerika Serikat.

"Ada bukti yang semakin meningkat bahwa ketidakaktifan pada masa kanak-kanak merupakan ancaman kesehatan yang harus diperhatikan dengan serius," katanya.

Di sisi lain, anak-anak yang secara teratur melakukan aktivitas fisik ringan mengurangi peningkatan massa jantung mereka sebesar 49%, kata peneliti.

"Aktivitas fisik ringan adalah obat yang efektif untuk ketidakaktifan. Mudah untuk melakukan tiga hingga empat jam aktivitas fisik ringan setiap hari," kata Agbaje.

Contoh aktivitas fisik ringan termasuk permainan luar ruangan, mengajak anjing jalan-jalan, melakukan tugas-tugas, berjalan kaki dan bersepeda ke toko atau sekolah, berjalan-jalan di taman, bermain di hutan, berkebun, dan permainan santai seperti basket, sepak bola, golf, frisbee, katanya.

Anak-anak yang secara teratur berolahraga bahkan lebih keras cenderung meningkatkan massa jantung mereka sekitar 5%.

Dalam penelitian terkait hal ini, peneliti memantau hampir 1.700 orang muda di Inggris dari usia 11 hingga 24 tahun. Partisipan memakai perangkat pelacak gerakan di pinggang mereka selama empat hingga tujuh hari pada usia 11, 15, dan 24 tahun, untuk mendapatkan gambaran tentang seberapa banyak aktivitas fisik yang mereka dapatkan.

Anak-anak mulai menghabiskan rata-rata enam jam sehari dalam aktivitas yang kurang aktif, yang meningkat menjadi sembilan jam sehari pada masa dewasa muda, kata peneliti.

Peserta juga menjalani echocardiogram pada usia 17 dan 24 untuk mengukur struktur dan fungsi jantung mereka.***

Sumber: United Press International

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image