Mengenal Sastra Bandingan
Sastra | 2024-05-10 07:35:17Apa yang dimaksud sastra, yuk simak penjelasan saya.
sastra adalah hasil karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif dan menggunakan bahasa yang indah serta keberadaannya dapat berguna untuk hal-hal lain.
Sastrawan bisa dikatakan sebagai ahli ilmu jiwa dan filsafat, sastrawan mengungkapkan persaannya, masalahnya, kejiwaan, dan filsafat, melalui tulisan.
Sedangkan sastra bandingan adalah ilmu analisis yang berupaya membandingkan satu karya sastra dengan karya lain, baik dari segi genre, waktu, pengarang, sejarah dan pengaruh. Sastra bandingan sering dianggap sebagai studi menganalisis sastra secara keseluruhan
Istilah “sastra bandingan” terkadang menyulitkan, dan inilah sebabnya mengapa jenis studi sastra bandingan tidak cukup berhasil secara akademis. Perbandingan adalah metode yg awam dipakai dalam seluruh kritik sastra dan cabang ilmu pengetahuan. Istilah ini dipakai untuk studi sastra lisan, terutama cerita-cerita warga dan migrasinya, bagaimana dan kapan cerita rakyat masuk pada penulisan sastra yang lebih artistik.
Istilah sastra bandingan meliputi hubungan antara 2 kesusastraan atau lebih. Pendekatan ini dipelopori oleh kelompok ilmuwan Prancis yang disebut comparatistes, dipimpin oleh Fernand Baldensperger.
Istilah sastra bandingan disamakan dengan studi sastra menyeluruh. Jadi, sama dengan “sastra dunia”, “sastra umum”, atau “sastra universal”. Perlunya sastra bandingan untuk menelaah karya sastra juga dipahami bahwa setiap pengarang memiliki kreativitas yang berbeda, dan selalu memiliki pengaruh atas masa lalu, pengalaman dan hal-hal yang ia temukan dalam hidup.
Mazhab
Di Prancis pada abad 19, sastra bandingan muncul dengan 2 mazhab, yakni Mazhab Prancis dan Mazhab Amerika.
1. Mazhab Prancis disebut sebagai aliran lama dengan pelopornya antara lain, Ferdinand Baldensperger, Paul van Tieghem, Jean-Marie Carre, dan Marius Francois Guyard. Pada Mazhab Prancis, karya sastra yang dibandingan adalah karya sastra nasional dengan karya sastra nasional lain, bahasa karya sastra yang berbeda. Mazhab Prancis membandingkan secara sistemik.
2.Mahzab Amerika adalah aliran baru yang membebaskan jika karya sastra dapat dibandingkan dengan disiplin ilmu lain seperti psikologi, ekonomi, politik, agama dan filsafat. Mazhab Amerika membandingkan sastra dengan perbandingan di luar sistematika sastra.
Perkembangan sastra bandingan di Indonesia tidak begitu signifikan karena referensi dan penelitian terbilang masih sedikit. Walaupun demikian terdapat beberapa kelompok kajian sastra bandingan di Indonesia, di antaranya fokus pada kritik teks sebagai perpaduan studi filologi dengan sastra bandingan, sastra lisan, sastra bandingan modern dan antardisiplin yang dapat dikaitkan dengan ilmu lain.
Ruang lingkup
Kegiatan meneliti karya sastra ini memfokuskan pada beberapa hal berikut, di antaranya kajian karya sastra sendiri yang membandingkan tema, motif karya sastra, dan genre. Kemudian menelaah karya sastra dengan memperhatikan aliran, angkatan, disiplin ilmu lain. Selanjutnya membandingkan karya sastra dengan berdasarkan teori, sejarah dan kritik sastra.
4 bidang kajian sastra bandingan :
1. Kajian komparatif dengan menelaah teks karya sastra untuk melihat perbedaan dan persamaan.
2. Kajian historis dengan mengungkapkan aspek historis, yaitu latar belakang sejarah, aliran, teori, ideologi, genre dan kritik sastra antara satu negara dengan negara lain.
3. Kajian teoritis yang menelaah karya dengan melihat aturan, konsep, teori pendekatan, aliran dan kritik sastra.
4. Kajian antar-disiplin yang mengaitkan karya sastra dengan berbagai ilmu pengetahaun seperti filsafat, agama, politik, ekonomi dan karya seni.
Referensi
^ a b c d e f g h i Endraswara, Suwardi (2011). Metodologi penelitian sastra bandingan (edisi ke-[Cet. 1.]). [Jakarta]: Bukupop. ISBN 978-979-1012-43-0. OCLC 753352662.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.