Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasna Mazaya

Dimensi Sehat: Meninjau Kembali Dampak Ketidakseimbangan Ukuran Meja dan Kursi terhadap Kesejahteraa

Edukasi | 2024-05-06 07:36:51

Belakangan ini kerap kali kita temui berbagai kedai kopi atau tempat-tempat yang selayaknya nyaman dan cocok digunakan oleh pemuda-pemudi untuk mengerjakan tugas-tugas atau berdiskusi kelompok dengan jangka waktu yang cukup lama, bahkan pekerja kantoran pun tidak jarang kita temui di berbagai kedai kopi hanya untuk sekadar berdiskusi perihal suatu pekerjaan tertentu dengan rekan kerjanya yang lain. Salah satu masalah yang kerap kita abaikan adalah perihal ketimpangan ukuran meja dan kursi yang bisa menyebabkan gangguan tulang seperti skoliosis, kifosis, atau lordosis.

Definisi Umum Ilmu Ergonomi dan Ilmu Kesehatan

Pada kasus ini terdapat korelasi antara ilmu ergonomi dan ilmu kesehatan dimana keduanya akan saling berkaitan yang nantinya akan berpengaruh terhadap postur tubuh seseorang. Ergonomi sendiri memiliki arti sebagai ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, 2015). Ergonomi diaplikasikan pada banyak bidang untuk mengetahui kesesuaian terhadap suatu hal sehingga dapat tercipta produktivitas. Ilmu kesehatan sendiri adalah bidang ilmu yang berfokus pada pemahaman, pemeliharaan, dan perbaikan kesehatan manusia melalui berbagai metode, seperti diantaranya adalah penelitian ilmiah, pendidikan, kebijakan publik dan intervensi klinis.

Peran Ergonomi Dalam Kasus Ini

Ditinjau melalui Teknik Industri maka ilmu ergonomi memainkan peran cukup penting dalam perancangan meja dan kursi yang ergonomis untuk dapat menyesuaikan dengan beragam ukuran tubuh manusia sehingga dapat mengurangi risiko cedera pada tulang manusia. Ergonomi berperan untuk memperhatikan posisi alami tubuh manusia, gerakan yang nyaman, dan distribusi beban yang tepat. Ergonomi tidak akan terlepas dari antropometri yang turut berperan penting didalamnya karena untuk mendesain produk secara ergonomis yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau mendesain produk yang ada pada lingkungan haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia yang ada di lingkungan tersebut. Sedangkan anthropometer sendiri adalah suatu alat penting yang digunakan dalam mengumpulkan data antropometri yang kemudian digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia, seperti tinggi badan, panjang lengan, dan lebar bahu agar perancangan tersebut menjadi ergonomis.

Membaca Kasus Ini Melalui Ilmu Kesehatan

Ergonomis atau tidaknya suatu benda dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia sama dengan ketika proporsi meja dan kursi tidak proporsional dengan tubuh manusia, beberapa hal akan menjadi hal yang serius seperti gangguan pada lengan, leher, dan tulang belakang tubuh manusia. Gangguan pada tubuh manusia bisa jadi diawali dengan timbulnya rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu sehingga dapat menghambat aktivitas manusia yang kemudian jika gangguan ini diabaikan maka dapat menjadi gangguan kesehatan yang serius, seperti skoliosis, kifosis, dan, lordosis yang sering terjadi di masyarakat sekitar.

Gangguan Tulang Akibat Posisi Duduk yang Salah

Skoliosis memberikan rasa nyeri pada penderita ketika duduk dengan posisi yang salah secara berulang-ulang yang akan mengakibatkan kerja otot tidak akan pernah seimbang dan dapat menyebabkan terjadi pembengkokan tulang berbentuk seperti huruf S. Selanjutnya adalah kebiasaan melakukan posisi duduk membungkuk yang akan berpengaruh dengan perubahan postur tubuh atau yang dikenal dengan kifosis. Kifosis adalah penyimpangan postur dalam bidang sagittal yang disebabkan oleh beberapa faktor kongenital, sikap tubuh yang salah pada saat bekerja dan berolahraga, serta kesalahan tubuh saat beraktivitas seperti duduk, berdiri dengan tubuh membungkuk dalam waktu lama dan statis. Lalu yang terakhir adalah lordosis dimana hal ini akan terjadi ketika tulang belakang memiliki lengkungan berlebih ke arah depan di daerah leher atau pinggang. Postur tubuh yang tidak benar dan kebiasaan buruk dalam kegiatan sehari-hari, seperti duduk atau berdiri dengan posisi yang tidak alami, dapat menyebabkan perkembangan lordosis.

Kesimpulan

Pengaruh ketimpangan ukuran meja dan kursi terhadap kesehatan manusia menyoroti pentingnya perhatian terhadap desain ergonomis dalam lingkungan kerja dan belajar. Dengan memperhatikan ergonomi dalam pemilihan dan pengaturan perabotan, kita dapat mengurangi risiko cedera dan masalah kesehatan tulang belakang yang berkaitan dengan posisi duduk yang tidak benar, serta meningkatkan kenyamanan dan produktivitas secara keseluruh.

Referensi

ROSADI, RAKHMAD (2009) HUBUNGAN POLA SIKAP DUDUK TERHADAP TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA 11-13 TAHUN DI SDN PABELAN. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

L YP, S Widagdo, A Abtokhi (2007) Pertimbangan antropometri pada pendesainan, SEMINAR NASIONAL III, Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir-BAPETEN

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image