Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syafarezeky

Bagaimana Kinerja Bank Indonesia?

Bisnis | Thursday, 18 Apr 2024, 11:49 WIB

Pernahkah kalian bertanya?,bagaimana ya kinerja bank indonesia saat ini?,apakah sudah maksimal atau masih dalam proses menuju maksimal? disini saya akan memberikan pendapat saya perihal pertanyaan tersebut

Dimulai dari pertanyaan, bagaimana kinerja bank indonesia saat ini?

dikutip dari situs bank indonesia langsung bahwa : "Untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi, koordinasi kebijakan Bank Indonesia dan kebijakan Pemerintah terus ditingkatkan. Bank Indonesia memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis, termasuk program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), serta Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Transaksi Pemerintah Pusat dan Daerah (P2DD). Bank Indonesia memperkuat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha, khususnya pada sektor-sektor prioritas. Bank Indonesia juga terus memperkuat dan memperluas kerja sama internasional, termasuk mempercepat konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal."

sumber: Bank.indonesia.id

dari kutipan diatas tentu kita tau bahwa kinerja bank indonesia saat ini masih berjalan baik dan lancar

lanjut ke bagian pertanyaan apakah sudah maksimal atau masih dalam tahap mencapai puncak?

jawabannya tentu sudah maksimal dikutip dari situs bank indonesia langsung bahwa kinerja perbankan yg ada di indonesia sudah bagus berikut kutipannya: "Kinerja transaksi sistem pembayaran tetap kuat. Transaksi BI-RTGS pada Februari 2024 meningkat 8,96% (yoy) sehingga mencapai Rp12.916,42 triliun. Transaksi BI-FAST tumbuh 36,45% (yoy) mencapai Rp478,42 triliun. Nominal transaksi digital banking tercatat Rp5.103,03 triliun atau tumbuh 19,72% (yoy), sementara nominal transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 44,24% (yoy) sehingga mencapai Rp80,03 triliun. Nominal transaksi QRIS tumbuh 161,51% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 46,98 juta dan jumlah merchant mencapai 31,27 juta. Nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp566,65 triliun atau turun 8,81% (yoy). Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 11,89% (yoy) sehingga menjadi Rp1.013,05 triliun. Bank Indonesia dengan sinergi erat pemerintah dan industri akan terus memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran dan penguatan aspek pelindungan konsumen dalam inovasi produk melalui kampanye literasi digital, termasuk melalui QRIS Jelajah Indonesia dan perluasan QRIS antarnegara." (bank Indonesia)

sumber : bank indonesia

Berdasarkan data terbaru yang tersedia hingga Januari 2022, Bank Indonesia (BI) memiliki beberapa catatan kinerja yang signifikan:

 

  1. Stabilitas Nilai Tukar : BI secara aktif mengelola nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Langkah-langkah seperti intervensi pasar valuta asing dan kebijakan moneter digunakan untuk mencapai tujuan ini.
  2. Kontrol Inflasi : BI berkomitmen untuk menjaga inflasi tetap terkendali dalam kisaran target yang ditetapkan oleh pemerintah. Kebijakan suku bunga dan operasi pasar terbuka merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan ini.
  3. Stabilitas Sistem Keuangan : Sebagai bank sentral, BI bertanggung jawab atas stabilitas sistem keuangan Indonesia. Hal ini mencakup pengawasan terhadap bank dan lembaga keuangan lainnya, serta penanganan risiko sistemik yang mungkin timbul.
  4. Kebijakan Moneter : BI memiliki peran utama dalam merancang dan menerapkan kebijakan moneter untuk mencapai tujuan makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kemiskinan yang rendah.
  5. Kolaborasi Internasional : BI juga terlibat dalam kerja sama internasional dengan bank sentral dan lembaga keuangan lainnya untuk memperkuat stabilitas ekonomi global dan regional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image