Menikmati Ramadhan di Lereng Semeru
Agama | 2024-04-16 15:08:31Kami tiba di halaman depan mushola Al Hidayah lima menit sebelum adzan Maghrib berkumandang. Rupanya kedatangan kami sudah ditunggu oleh warga desa setempat. Begitu kami turun dari mobil mereka langsung menyambut dan menyalami kami satu per satu. Salah satu warga yang ikut menyambut kami adalah pak Hermanto. Salah satu tokoh masyarakat Kamar A dusun Sumbersari desa Supiturang kecamatan Pronojiwo kabupaten Lumajang.
Selama ini Pak Hermanto menjadi penghubung kami dan mengabarkan kondisi dusun Kamar A di lereng Semeru ini. Dia juga yang menjadi ketua panitia pembangunan masjid Nurul Huda yang ada di dusun tersebut. Masjid yang dibangun kembali pasca kejadian erupsi Semeru pada Desember 2021 silam. Lokasi Kamar A ini berada sekitar 5 km dari kaki gunung Semeru di sisi sebelah timur dan berjarak hanya sekitar 500m dari bibir sungai Curah Kobokan.
Tak berapa lama kemudian adzan maghrib berkumandang. Segera kami menikmati takjil untuk buka puasa yang sudah disiapkan di teras mushola. Bersama masyarakat Kamar A ini kami menikmati buka puasa singkong goreng dan pisang godok dengan segelas teh manis panas dan air putih yang melegakan tenggorokan. Selanjutnya kami menunaikan sholat maghrib berjamaah di musholah ini dengan pak Hermanto yang menjadi imam sholatnya.
Selesai sholat berjamaah ternyata tuan rumah sudah menyiapkan menu makanan untuk berbuka puasa. Menu khas masakan desa yang sungguh nikmat sudah tersaji di teras mushola berlantai keramik putih ini. Semangkuk besar sayur bening kacang panjang dan jagung manis menjadi pendamping nasi putih hangat. Lauknya bermacam – macam mulai pepes tongkol, dadar jagung, tempe goreng, ayam goreng dan tak ketinggalan satu cobek penuh sambel terasi menjadi pelengkap hidangan terlezat yang kami nikmati sore itu bersama warga lereng Semeru ini.
Ini adalah Ramadhan pertama kami di Kamar A dusun Sumbersari. Dan menjadi Ramadhan kedua kami di lereng Semeru ini setelah pada Ramadhan tahun 2022 kami juga mampir ke wilayah Umbulan dusun yang sama. Hanya saja pada saat itu kami tidak menginap. Tapi untuk kunjungan kali ini kami akan menginap semalam dan akan menikmati malam Ramadhan bersama warga Kamar A.
Dari Malang kami membawa perlengkapan masak dan bahan masakan lengkap untuk berbuka dan sahur. Rencananya untuk berbuka puasa kami akan masak sendiri, namun karena kedatangan kami terlambat sehingga kami tidak sempat masak. Dan alhamdulillah ternyata kami sudah dijamu dengan sangat baik oleh warga setempat. Kami membawa 3 buah tenda untuk persiapan bermalam, namun akhirnya kami hanya membuka satu tenda dan flysheet untuk tempat memasak. Selebihnya kami yang berjumlah 9 orang akan bermalam di teras mushola.
Kami dari team relawan Small Action sengaja datang ke dusun Kamar A ini dengan tujuan utama untuk silaturahim bersama warga disini. Kebetulan pada saat kejadian erupsi Semeru tahun 2021 silam lokasi Kamar A ini menjadi daerah operasi kami relawan Small Action. Dan di Mushola ini kami pasang tower sirine yang sebelumnya rusak dan sudah kami perbaiki. Tower sirine ini sebagai alarm tanda bahaya bagi masyarakat bila ada bahaya erupsi Semeru.
Selain bersilaturahmi, kedatangan kami kali ini juga untuk menyampaikan amanah donatur berupa sajadah, sarung, dan mushaf Alqur’an serta kurma dan mineral untuk takjil. Kami juga mendapat titipan amanah berupa donasi uang tunai untuk diberikan ke panitia pembangunan masjid Nurul Huda. Kebetulan saat ini mereka sedang membangun tempat wudlu dan kamar mandi di sebelah kanan bangunan masjid.
Kami ikut jamaah sholat isyak dan sholat taraweh di mushola Al Hidayah. Suasana ibadah sholat taraweh di dusun ini sungguh terasa nikmat sekali. Suara imam sholat yang membacakan ayat suci terdengar jelas dan syahdu. Suasana hening di luar sana menambah kekhusukan ibadah kami. Hanya terdengar suara jangkrik yang bersahutan di tengah kebun salak seakan ikut bergembira menyambut malam indah di bulan suci Ramadhan ini.
Selesai sholat taraweh kami dengan ditemani pak Hermanto berangkat ke masjid Nurul Huda yang berjarak sekitar satu setengah kilometer dari mushola. Kedatangan kami di masjid ini selain untuk melihat secara langsung keberadaan masjid yang baru selesai dibangun, juga sekaligus untuk menyerahkan titipan donasi sejumlah uang dari para donator untuk pembangunan tempat wudlu dan kamar mandi.
Setibanya di masjid kami disambut oleh beberapa panitia pembangunan masjid dan juga warga di teras masjid. Rupanya mereka juga baru selesai menjalankan sholat taraweh dan sedang beristirahat menikmati kopi panas dan kue jajanan yang sudah tersedia. Kamipun diajak bergabung untuk ikut ngopi bersama mereka.
Selesai menyampaikan titipan donasi segera kami pamit untuk kembali ke mushola. Mereka sampaikan banyak terima kasih kepada para donator yang telah berkenan ikut membantu pembangunan tempat wudlu dan kamar mandi masjid ini. Kami pun bersalaman dengan para warga sebelum meninggalkan bangunan masjid yang terlihat megah tersebut.
Setibanya di Mushola kami mulai mengeluarkan perlengkapan masak dan mendirikan tenda di halaman mushola. Beberapa kawan ada yang mulai memasang flysheet di atas tenda untuk melindungi dari rintik gerimis yang sempat turun sebentar. Setelah menggelar matras, segera kompor gunung mulai dinyalakan untuk membuat kopi dan memasak sayur sop dan menggoreng lauk untuk persiapan makan sahur.
Memang sejak sebelum berangkat kami sudah merencanakan untuk menikmati Ramadhan di lereng Semeru ini dengan berkemah dan memasak sendiri untuk berbuka puasa dan makan sahur. Kami ingin menikmati momen Ramadhan ini bersama keluarga relawan Small Action untuk berkumpul berbagi semangat kebaikan dengan nuansa camping bersama. Dan kami pun harus menjelaskan kepada tuan rumah untuk tidak usah menyiapkan hidangan makan sahur buat kami. Sebab kami sudah terlanjur membawa logistik dalam jumlah banyak untuk makan sahur nanti.
Dan malam itu akhirnya kami bisa bercengkerama dengan semua anggota relawan Small Action sambil meneguk kopi hitam dan juga menikmati tahu goreng crispy dan menyantap sop sehat hangat. Semakin malam suhu udara semakin dingin, suara binatang malam masih terdengar merdu di tengah keheningan malam.
Beberapa kawan ada yang sudah mulai rebahan di teras mushola beralas karpet berselimut sleeping bag untuk istirahat memejamkan mata. Tapi, masih ada juga kawan lain yang masih melanjutkan ngobrol sambil ngopi sampai sahur menjelang. Hari itu kami menikmati malam Ramadhan di lereng gunung api tertinggi di pulau Jawa, Semeru.
Supiturang, Pronojiwo Lumajang , 23 – 24 Maret 2024
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.