Memberdayakan Generasi Muda Lewat Literasi Keuangan: Menciptakan Generasi Cerdas Finansial
Eduaksi | 2024-04-15 15:01:21Oleh: Abel Jonathan (Ilmu Ekonomi FEB UB)
Kehidupan di era modern dan kompleksitas dunia ekonomi menuntut individu memiliki kemampuan dan kecakapan untuk mengelola keuangan pribade dengan baik. Sayangnya, rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi permasalahan yang harus dihadapi Indonesia, termasuk di kalangan generasi muda. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi hanya 38,03% pada tahun 2019. Rendahnya literasi ini menjadi perhatian serius karena dapat menimbulkan konsekuensi berat di masa depan, baik dalam skala individu maupun masyarakat luas. Pendidikan dan literasi keuangan bagi generasi muda, dalam konteks ini, menjadi krusial untuk menciptakan generasi masa depan yang cerdas secara finansial.
Sebagai Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi FEB UB, kepedulian saya terhadap literasi keuangan dan kecerdasan finansial sudah saya pupuk sedari saya menginjak bangku SMA. Di bangku SMA, saya memegang mandat sebagai Ketua KSPM di SMA. Bekerja sama dengan OJK, KP BEI Bengkulu, serta Universitas yang ada di Bengkulu, kami menjadi pelopor generasi muda melek finansial sebagai sekolah pertama yang mendirikan KSPM tingkat SMA di Bengkulu. Organisasi kami mengadakan banyak seminar, workshop, dan acara dalam upaya mencerdaskan generasi muda yang cerdas secara finansial.
Pendidikan dan literasi keuangan memberikan banyak manfaat bagi anak muda. Kita sebagai penerus bangsa, akan memiliki peningkatan pengetahuan terkait konsep keuangan dasar, seperti menabung, investasi, anggaran, dan pengelolaan utang. Tak hanya itu, kita akan didorong membangun kebiasaan keuangan yang baik, mulai dari menyusun rencana keuangan, rutin mengalokasikan dana untuk ditabung, hingga berbelanja secara bijak. Lebih penting lagi, ini akan membangun kemampuan mereka dalam membuat keputusan finansial yang tepat. Mereka belajar memilih produk keuangan yang sesuai, risiko yang mungkin muncul, serta bagaimana mengenali dan menghindari penipuan. Pada akhirnya, pendidikan ini akan menjadikan siswa sebagai konsumen yang cerdas dan bertanggung jawab.
Agar efektif, pendidikan dan literasi keuangan bagi generasi muda membutuhkan strategi dan komitmen dari berbagai pihak. Salah satu yang paling mendasar adalah mengintegrasikan pengetahuan keuangan dalam kurikulum sekolah di semua jenjang. Selain itu, seminar, workshop, permainan edukatif, atau penggunaan aplikasi dan situs web yang mendidik, menjadi media yang menarik dan mudah diakses generasi muda. Kolaborasi antara pemerintah, otoritas jasa keuangan, lembaga keuangan, komunitas edukasi, dan sekolah juga menjadi penting dalam mendorong peningkatan literasi keuangan secara kolektif.
Mendidik generasi muda sejak dini dengan literasi keuangan akan membentuk perilaku positif yang berkelanjutan. Kecerdasan finansial memastikan langkah kita dalam mengarungi kehidupan yang lebih matang dan terencana. Pada tingkat nasional, ini akan berimbas pada penguatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mempersiapkan generasi muda Indonesia yang melek finansial dan mandiri adalah sebuah komitmen yang mesti diwujudkan bersama.
Penulis: Abel Jonathan (Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya)
Referensi:
Abdurrahman, S. W., & Oktapiani. (2019). Pengaruh literasi keuangan, perencanaan keuangan, dan lingkungan sosial terhadap perilaku keuangan pegawai pemerintah non pegawai negeri (PPNPN) Universitas Pendidikan Ganesha. Repository UPN "Veteran" Yogyakarta.
Aulianingrum, R. (2021). Pengaruh literasi keuangan, status sosial ekonomi orang tua, dan gaya hidup terhadap pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa. Pendidikan Ekonomi, 15(2), 198-206.
Chen, H., & Volpe, R. P. (1998). An analysis of personal financial literacy among college students. Financial Services Review, 7(2), 107-128.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek. (2021). Panduan pembelajaran literasi keuangan. Kemendikbudristek.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2019). Indeks literasi keuangan nasional 2019. OJK.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.