Cara Menggunakan Budaya Suguhan Kecil
Eduaksi | 2024-04-08 19:35:07Memikirkan kembali Prinsip Premack untuk kehidupan yang sibuk saat ini.
Poin-Poin Penting
· Kesibukan hidup menuntut produktivitas; suguhan kecil menawarkan peningkatan kesehatan mental yang penting.
· Munculnya camilan kecil di platform sosial menyoroti peran mereka dalam perawatan diri dan motivasi.
· Perasaan yang ditimbulkan oleh imbalan, bukan ukurannya, yang meningkatkan kinerja dan kegembiraan.
· Sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian, penghargaan langsung secara langsung meningkatkan motivasi, membuat tugas menjadi lebih menarik.
Hidup ini sibuk. Kita selalu diharapkan untuk menjadi produktif dan terlibat, baik dalam mengasuh anak, melakukan pekerjaan rumah tangga, atau bekerja.
Meskipun meluangkan waktu untuk mendapatkan imbalan kecil mungkin terasa seperti sebuah kemewahan, kenyataannya hal ini penting untuk meningkatkan kesehatan mental kita. Popularitas menikmati “suguhan kecil” telah meningkat, terutama di platform seperti TikTok, dan telah banyak dibicarakan di media.
Beberapa orang mungkin mengatakan itu hanya sekadar memanjakan diri sendiri, namun konsep memberi penghargaan pada diri sendiri memiliki dasar yang kuat dalam psikologi. Ini menggunakan penguatan positif untuk mendorong dan mempertahankan kebiasaan baik. Ide psikologis utama di balik hal ini adalah prinsip Premack, yang menjelaskan mengapa memperlakukan diri sendiri lebih dari sekadar tren; ini adalah cara untuk meningkatkan kehidupan kita sehari-hari.
Memahami Prinsip Premack
Pada tahun 1960an, psikolog Amerika David Premack mengembangkan teori yang sekarang dikenal sebagai prinsip Premack. Dia menjelaskan bahwa melakukan sesuatu yang lebih mungkin Anda lakukan bisa menjadi hadiah karena melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin Anda lakukan.
Misalnya, jika Anda menyelesaikan tugas yang tidak Anda sukai, seperti membersihkan kamar mandi, Anda dapat memanjakan diri dengan sesuatu yang Anda sukai, seperti menonton episode acara TV favorit. Pendekatan ini memanfaatkan keinginan alami kita untuk bersenang-senang untuk membantu kita menyelesaikan tugas-tugas yang mungkin tidak kita sukai.
Ilmu Penghargaan Diri
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa memberi penghargaan pada diri sendiri dapat membantu meningkatkan pekerjaan dan kebahagiaan Anda. Misalnya, Woolley dan Fishbach menemukan bahwa mendapatkan imbalan segera dapat membuat Anda lebih termotivasi karena mengaitkan imbalan langsung dengan tugas. Menariknya, yang terpenting bukan seberapa besar imbalannya, melainkan seberapa cepat Anda mendapatkannya.
Studi lain yang dilakukan oleh Landry dkk menemukan bahwa yang membantu mereka melakukan yang terbaik bukanlah imbalan itu sendiri, melainkan bagaimana perasaan seseorang atas imbalan tersebut. Hal ini masuk akal karena penghargaan meningkatkan kadar dopamin kita, yang memainkan peran penting dalam bagaimana otak kita merasakan kesenangan.
Cara Menerapkan “Budaya Suguhan Kecil” dengan Sukses
Menciptakan kebiasaan memberi penghargaan pada diri sendiri lebih dari sekadar menikmati suguhan sembarangan. Ini melibatkan pemilihan imbalan yang sesuai dengan tujuan Anda dan apa yang penting bagi Anda. Berikut cara menggunakannya secara efektif dalam kehidupan sehari-hari:
· Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Dapat Dicapai. Mulailah dengan menciptakan tujuan yang jelas dan terukur untuk diri Anda sendiri. Ini bisa berupa tugas sehari-hari yang sederhana seperti pergi berbelanja, proyek yang lebih besar seperti membersihkan garasi, atau bahkan tugas yang sangat spesifik dan mungkin tidak terlalu menyenangkan, seperti menunggu dalam antrean panjang untuk memperbarui SIM Anda. Yang penting adalah memastikan tujuan yang Anda tuju jelas dan dapat dicapai.
· Identifikasi Imbalan yang Berarti. Tidak semua hadiah diciptakan sama, jadi pastikan untuk memilih hadiah yang benar-benar membuat Anda bahagia dan berkontribusi positif terhadap rasa sejahtera Anda. Ini bisa berupa menikmati secangkir kopi favorit Anda, menghabiskan waktu melakukan hobi yang Anda sukai, atau berjalan-jalan sebentar di luar ruangan.
· Ikat Imbalan dengan Prestasi Tertentu. Pastikan suguhan Anda bergantung pada penyelesaian tugas tertentu atau pencapaian tujuan tertentu. Memiliki hubungan langsung antara tujuan atau tugas dan hadiah akan memperkuat Anda untuk terlibat dalam perilaku yang ingin Anda capai.
· Berlatih Moderasi. Meskipun akan sangat baik jika kita memberi penghargaan pada diri kita sendiri atas semua yang kita lakukan, pada kenyataannya, lebih baik kita memperlakukan diri kita sendiri sesekali karena akan lebih efektif bila digunakan pada kesempatan tertentu. Jika kita memberi diri kita imbalan kapan pun kita mau, itu bukan lagi imbalan melainkan sebuah harapan. Pada saat yang sama, imbalan tidak boleh menyebabkan penundaan atau stres, seperti melewatkan rapat penting untuk tidur beberapa menit ekstra di pagi hari atau mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli latte yang tidak sesuai dengan anggaran kita.
· Pastikan Itu Membantu. Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan tentang apa yang telah Anda capai dan apakah memberi penghargaan pada diri sendiri bermanfaat. Jika perlu, sesuaikan pendekatan Anda untuk memperkuat tujuan atau tugas Anda, dan pertimbangkan bagaimana memperlakukan diri sendiri dapat membantu kemajuan Anda.
Kekuatan "Suguhan Kecil"
Gagasan memberi diri kita “suguhan kecil” bukan hanya tentang menikmati sesuatu; ini adalah bukti bagaimana penguatan positif dapat mengubah perilaku kita dan membuat kita merasa lebih baik secara mental. Terkadang, kita mungkin mendapat penguatan dari orang lain, namun di lain waktu, kita mungkin perlu memperlakukan diri kita sendiri. Dengan menggunakan prinsip Premack secara hati-hati dan memberi penghargaan pada diri kita sendiri, kita dapat menemukan lebih banyak motivasi untuk menghadapi tantangan dan menjalani hidup yang lebih bahagia. Tidak apa-apa untuk mengakui dan merayakan upaya kita, besar atau kecil.
Jadi, silakan berikan hadiah kecil itu pada diri Anda sendiri. Anda telah mendapatkannya.
***
Solo, Senin, 8 April 2024. 7:21 pm
Suko Waspodo
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.