Madrasah Harus Membangun Branding jika Ingin Maju
Eduaksi | 2022-01-16 09:51:40Yayasan Al Hadi dan MTsN 6 Bantul bersinergi bersama Dikpora Bantul menggelar acara workshop. Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah, ikut mengisi workshop ''Membangun leadership effective menuju well managed'' di Yayasan Al Hadi II pada 13 Januari 2022 tersebut. Di hadapan guru dan pegawai MI dan MTs, Mafrudah menyampaikan pentingnya sebuah branding guna memajukan madrasah.
“Untuk memajukan sebuah madrasah perlu adanya branding. Branding ini diselaraskan dengan visi misi yang dimiliki. Dengan branding yang dimilikinya, madrasah akan mudah dikenal orang. Jika sudah dikenal orang, tidak mungkin madrasah akan tinggal diam. Pasti usaha untuk menyukseskan branding itu akan diraih secara maksimal,” ujar Mafrudah.
Dalam kesempatan itu hadir Ketua Yayasan Al Hadi, H.M.Anis Masduqi; Kepala MA, Alfan Alfian; dan Kepala MTs Al Hadi, Akhiyat. “Workshop kali ini sengaja didatangkan dua narasumber ahli dalam bidang pendidikan. Saya berharap guru dan pegawai bisa mengikutinya dengan baik. Semoga ilmu yang diserap dapat meningkatkan semangat dan kinerja seluruh civitas akademika menuju madrasah yang hebat, berprestasi mandiri, dan berkelas dunia,” kata Anis Masduqi di awal pertemuan.
Terkait dengan teknis pelaksanaan workshop, Kepala MTsN 6 Bantul membaginya dalam dua sesi yakni pemaparan sekaligus tanya jawab dilanjutkan dengan penugasan kelompok. “Saya menginginkan peserta mampu mengaplikasikan hal-hal yang sudah tersampaikan dengan langsung praktik membuat visi dan misi madrasah. Nah, dari situlah nanti akan dapat ditarik sebuah branding atau keunggulan. Tidak lupa para peserta juga saya beri tugas untuk menulis target-target capaian madrasah melalui pembentukan tim-tim di antaranya penjamin mutu, tim lomba, dan tim publikasi,” paparnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.