Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yahya Ali Rahmawan

Monumen Reog, Wujud Eksistensi Budaya Asli Bumi Ponorogo

Ulas Dulu | Sunday, 07 Apr 2024, 09:23 WIB
Sketsa Reog Ponorogo yang kini masih proses pembangunan. Bakal mengalahkan GWK di Bali

Ponorogo,-

Seni Tari Reog Ponorogo telah dikenal oleh khalayak sejak dulu dan menjadi milik Ponorogo, sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

Namun beriring dengan waktu yang terus berjalan, mobilitas warga Ponorogo yang terus terjadi diberbagai belahan dunia maka kesenian tari itu juga turut terbawa.

Di Malaysia, ada keturunan warga Ponorogo yang kemudian menetap disana. Mereka membawa Reog Ponorogo terus eksis dan berkembang. Dan itu menjadi penyebab diakuinya Reog berasal dari Negara Jiran itu.

Kemudian di Taiwan, Seni Reog juga berkembang dengan baik yang dibawa oleh orang Ponorogo dan keturunannya. Sehingga juga diyakini menjadi sebab Taiwan mengeklaim budaya itu berasal dari Negara Formosa, sebutan bagi Taiwan.

Untuk itu, disetiap Bupati yang memerintah di Ponorogo berusaha meyakinkan bahwa Reog merupakan Seni Tari Asli dari Bumi Wengker Lor, sebutan lain bagi Ponorogo.

Seperti yang dilakukan oleh Pemerintahan Bupati Sugiri Sancoko dan Lisdyarita di periode ini, beberapa Langkah dilakukan untuk memastikan hak milik Reog Ponorogo adalah milik Indonesia yang berasal dari Ponorogo.

Salah satunya adalah mendaftarkan Seni Tari itu ke UNESCO. Bahkan perjuangannya tinggal satu langkah lagi bagi masyarakat, seniman, dan Pemkab Ponorogo mengantarkan Reog Ponorogo tercatat sebagai intangible cultural heritage (ICH) / warisan budaya tak benda (WBTb) UNESCO mencapai garis finish.

Informasinya, pada 2 – 7 Desember 2024 nanti, sidang penetapan Reog Ponorogo sebagai ICH UNESCO bakal digelar di Paraguay.

Kemudian Langkah selanjutnya adalah dengan membangun Monumen Reog Ponorogo.

Monumen Reog Ponorogo saat ini sedang dibangun di Gunung Gamping, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Jawa Timur.

Pembangunan monumen setinggi 126 meter itu bakal mengalahkan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang punya ketinggian 121 meter.

“Selain untuk menciptakan destinasi wisata baru di Ponorogo bagian barat, monument ini adalah upaya kami untuk mengeklaim dan memastikan bahwa Reog Ponorogo adalah milik Indonesia asli dan berasal dari Ponorogo. Desember 2024 ini, Monumen Reog sudah berdiri dan tinggal membangun daerah disekitarnya,” ucap Bunda Lisdyarita, Wakil Bupati Ponorogo, Sabtu Malam (06/04/2024).

Pembangunan Monumen Reog tersebut dilakukan oleh pemenang tender yaitu PT Widya Satria senilai Rp 85 miliar dan didanai dari APBD Ponorogo dari tahun 2022 hingga 2024 (multi years).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image