Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thoriq Ahmad Taqiyuddin

Mengenal Menteri Urusan Propaganda Nazi, Joseph Goebbels

Sejarah dunia | Thursday, 04 Apr 2024, 19:46 WIB

Joseph Goebbels, adalah salah satu nama besar dalam sejarah Perang Dunia Kedua. Seorang figur yang menggerakkan mesin propaganda Nazi, yang juga merupakan salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah. Kiprahnya sebagai Menteri Propaganda Partai Nazi memainkan peran penting dalam membentuk opini publik Jerman dan menyebarkan ideologi Hitler.

Menteri Urusan Propaganda Nazi, Joseph Goebbels

Joseph Goebbels lahir pada 29 Oktober 1897 di Rheydt, Jerman. Latar belakangnya yang merupakan keluarga miskin dan pengalaman masa kecilnya yang penuh penderitaan membentuk pandangan dunianya yang penuh dengan kebencian terhadap keadaan sosial politik saat itu. Sejak muda, Goebbels telah menunjukkan minat dalam bidang sastra dan politik.

Goebbels belajar sastra, filologi Jerman, dan sejarah di beberapa universitas Jerman. Namun, dia tidak menerima gelar doktoralnya karena kegagalan dalam disertasi doktoralnya. Pada awalnya, dia tertarik pada gerakan sosialis, namun kemudian bergabung dengan Partai Nazi pada tahun 1924 setelah bertemu dengan Adolf Hitler.

Keterlibatan Goebbels dalam Partai Nazi segera membuatnya menjadi tokoh penting dalam gerakan tersebut. Pada tahun 1926, Hitler menunjuknya sebagai Gauleiter (pemimpin daerah) Partai Nazi di Berlin. Sebagai seorang orator yang berbakat dan penulis yang produktif, Goebbels mendapatkan pengakuan dari Hitler atas kemampuannya dalam mempengaruhi massa dan mengarahkan narasi politik.

Kebijakan Propaganda

Pada tahun 1933, setelah Nazi berkuasa, Goebbels diangkat menjadi Menteri Propaganda Reich, sebuah posisi yang memberinya kendali penuh atas mesin propaganda negara. Salah satu kebijakan utamanya adalah memusatkan kendali atas semua media, termasuk surat kabar, radio, film, dan seni. Goebbels memanfaatkan media massa ini untuk menyebarkan propaganda Nazi kepada masyarakat Jerman.

Kebijakan propaganda Goebbels didasarkan pada prinsip-prinsip utama, yaitu pengulangan, penyederhanaan, dan demonisasi musuh. Pengulangan pesan-pesan Nazi secara terus-menerus di semua media membantu menciptakan kesan bahwa ideologi Nazi adalah satu-satunya kebenaran yang ada. Selain itu, penyederhanaan kompleksitas politik menjadi narasi yang mudah dicerna oleh massa, sementara demonisasi musuh, terutama Yahudi, menjadi fokus utama dalam propaganda anti-Semitisme.

Goebbels juga memanfaatkan teknologi media modern, terutama radio dan film, untuk menyebarkan propaganda Nazi secara massal. Radio menjadi alat utama untuk mengirimkan pidato Hitler dan propaganda partai kepada jutaan pendengar di seluruh Jerman. Sementara film-film propaganda seperti "Triumph of the Will" yang dibuat oleh Leni Riefenstahl memvisualisasikan kejayaan Nazi dan membangun kultus kepribadian terhadap Hitler.

Selain mengendalikan media massa, Goebbels juga bertanggung jawab atas penyensoran informasi dan pengawasan terhadap budaya Jerman. Buku-buku yang dianggap bertentangan dengan ideologi Nazi dilarang, dan seniman-seniman yang tidak sesuai dengan pandangan politiknya dilarang berkreasi. Pengendalian ini memastikan bahwa semua informasi yang diterima masyarakat Jerman sesuai dengan narasi propaganda Nazi.

Akhir Hidup

Akhir hidup Joseph Goebbels sangat terkait dengan akhir rezim Nazi. Ketika Sekutu semakin dekat dengan Berlin pada tahun 1945, Goebbels tetap setia kepada Hitler dan menolak untuk meninggalkan kota. Dia menjadi salah satu dari sedikit penasihat yang tetap tinggal di samping Hitler di Bunker Führerbunker.

Pada 30 April 1945, Hitler mengumumkan bahwa dia akan bunuh diri. Sebagai tanda kesetiaan kepada Führer, Goebbels memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Namun, sebelum melakukan bunuh diri, Goebbels membunuh semua enam anaknya dan istrinya, Magda. Setelah membunuh keluarganya, Goebbels dan Magda bunuh diri di dalam bunker. Kematian Goebbels menandai akhir dari rezim Nazi yang kejam dan kegilaannya dalam menyebarkan propaganda kebencian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image