Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Afwan Yazid

Kurma Mupat : Menggali Makna Larangan Sombong

Sekolah | 2024-04-02 15:10:39
Rifat Syahid Izzudin saat menyampaikan Kurma Mupat

Bulan Ramadan tidak hanya menjadi momen untuk berpuasa dan meningkatkan ibadah, tetapi juga kesempatan emas untuk merenungkan ajaran Islam yang lebih dalam. Salah satu tema yang sering disampaikan dalam kultum Ramadan adalah larangan sombong. Rifat Syahid Izzudin, Siswa SD Muhammadiyah 4 Kota Malang (SD Mupat), dalam kultum Ramadan kali ini (Selasa, 2 April 2024), memilih untuk menggali makna larangan sombong dalam meniti kehidupan sehari-hari.

Sombong adalah penyakit hati yang sering kali menjadi penyebab utama kegagalan seseorang dalam mendapatkan keberkahan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Dalam Islam, larangan sombong tidak hanya sekadar larangan, tetapi juga menjadi salah satu ajaran pokok yang harus dipegang teguh oleh setiap muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Luqman: 18:


"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."


Dalam kultum Ramadan, ananda Rifat mengajak seluruh jamaah sholat dhuhur untuk merenungkan makna larangan sombong ini. Ia menyampaikan bahwa sombong adalah sikap yang merugikan diri sendiri, karena menghalangi seseorang untuk meraih kebaikan dan mendapatkan rahmat Allah SWT. Sombong juga dapat merusak hubungan antar sesama dan menghancurkan ukhuwah Islamiyah yang seharusnya kita jaga dengan baik.


Dalam konteks kehidupan sehari-hari, larangan sombong mengajarkan kita untuk selalu rendah hati, bersikap tawadhu', dan tidak merasa lebih dari orang lain. Siswa-siswa SD Mupat juga menegaskan bahwa ketika kita mampu menahan diri dari sikap sombong, Allah SWT akan membuka pintu-pintu keberkahan dan kesuksesan bagi kita. Sebab, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits riwayat Muslim:


"Barangsiapa yang merendahkan diri karena Allah niscaya Allah akan meninggikan derajatnya."

Siswa khusyuk menyimak Kurma Mupat

Dengan mengambil hikmah dari larangan sombong dalam kultum Ramadan mereka, siswa SD Mupat berharap agar kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah di antara sesama muslim semakin kokoh, dan setiap individu dapat menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati. Semoga kultum Ramadan ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image