Mengapa Orang Mudah Tertipu Saat Belanja Online?
Teknologi | 2024-04-02 14:59:22Pada era yang serba digital ini, kasus cybercrime yang terjadi semakin hari semakin menjadi-jadi, salah satu kasus cybercrime yang paling umum dan marak terjadi adalah scamming dalam e-commerce. Pemerintah bahkan sampai harus menambahkan hukum soal penipuan online ini ke dalam UU ITE dengan Pasal 28 ayat 1.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan bahwa penipuan belanja di e-commerce telah masuk ke dalam jajaran 3 besar dalam 5 tahun terakhir. ESET juga mengatakan jenis penipuan ini sebagai jenis penipuan online yang paling umum terjadi di indonesia. Hasil riset yang didapat dari survei ESET pada tahun 2021 lalu, menunjukan bahwa jumlah kasus penipuan belanja di e-commerce yang terjadi di indonesia mencapai (19%), lebih besar dari kasus penipuan online lainnya.
Dilansir dari YLKI, terdapat 4 hal yang berkaitan dengan kasus penipuan e-commerce ini. Mulai dari barang tidak sesuai (20%), refund (32%), pembatalan sepihak (8%), dan barang tidak sampai (7%). Bisa kita lihat, banyak sekali masyarakat yang berhasil masuk ke dalam jebakan batman mereka.
Nah yang jadi pertanyaannya sekarang adalah, mengapa hal demikian bisa terjadi? mengapa masyarakat indonesia sering tertipu saat belanja online?
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa belanja online kini sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia, mengapa tidak? Belanja online benar-benar merubah sistem jual beli yang ada di indonesia, masyarakat mengganggap belanja online lebih mudah, lebih cepat, dan tentunya lebih efisien. Mereka jadi tidak perlu lagi berpergian jauh dan bersusah payah untuk membeli barang yang di inginkan yang belum tentu masih ada. Nah dengan kemunculan berbagai macam platform e-commerce di indonesia, masyarakat jadi lebih terbantu lagi dalam urusan perbelanjaan mereka.
Platform e-commerce seperti tokopedia dan shopee yang menjadi raja dalam dunia online shopping di indonesia berhasil menarik minat banyak pedagang untuk bertransisi menjadi pedagang online dan bergabung dengan mereka, Tidak ada batasan untuk siapa saja yang bisa bergabung dengan mereka. Sayangnya, hal demikian bisa menjadi celah bagi para pedagang nakal untuk meluncurkan aksi jahat mereka.
Para pedagang nakal itu melaksanakan aksinya dengan menjual barang super duper murah dari harga aslinya dengan dalih diskon besar-besaran atau cuci gudang, tetapi saat sampai ditangan penerima, barang yang datang malah berbeda dari yang aslinya, bahkan ada yang menerima paket kosong saja.
Cara Membedakan Toko Asli dan Toko Penipu
Masyarakat Indonesia terlalu terpaku dengan hal yang berharga murah, mereka terlalu. fokus untuk mendapatkan barang yang di inginkan sampai-sampai tidak memperdulikan dari mana barang tersebut berasal, asalkan murah pasti dibeli. Hingga pada akhirnya mereka berujung tertipu dan malah menyalahkan pihak e-commerce atas kerugian yang mereka alami.
Padahal pihak e-commerce sendiri telah memberikan pembeda antara toko resmi dan tidak resmi, tokopedia dengan official store-nya dan shopee dengan shopee mall-nya, tapi bukan berarti toko yang tidak memiliki label tersebut merupakan toko penipu. Ada banyak cara lain yang bisa kalian gunakan.
Berikut ini adalah cara lain untuk membedakan toko asli dengan toko penipu:
1. Cek kolom rating dan ulasan toko
2. Mengecek nama toko (kalau terdengar aneh hindari!)
3. Mengecek foto profil toko (kalau tidak sesuai dengan barang yang dijual hindari!)
4. Membandingkan gambar barang yang di taruh penjual dengan barang aslinya
5. Jangan langsung percaya dengan toko yang memiliki power merchant badge(tokopedia) atau star seller(shopee).
Lapor Ke Pihak E-Commerce
Sudah melakukan segala cara di atas, tapi masih saja berakhir tertipu? Tenang, pihak e-commerce akan membantu anda dalam menangani masalah ini. Jika kalian sudah terlanjur membeli barang, kalian dapat segera mengajukan pembatalan pesanan untuk langsung mendapatkan refund. Tapi apabila barangnya sedang dikirim atau sudah sampai di tangan penerima, kalian masih bisa mengajukan pengembalian barang ke pihak e-commerce, nanti pihak e-commerce akan memproses keluhan kalian berdasarkan bukti yang kalian kirimkan. Jika valid, maka pihak e-commerce akan melakukan proses pengembalian dana kalian seutuhnya.
Belanja online memanglah mudah dan menyenangkan, tapi tertipu saat belanja online itulah yang menyusahkan dan merepotkan. Lain kali, kalian sebagai masyarakat indonesia harus lebih bijak dan lebih berhati-hati lagi dalam belanja online. Jangan langsung tergiur dengan harga yang murah, pastikan untuk mengecek keaslian barang dan tokonya terlebih dahulu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.