Mengenal Sosok Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto
Politik | 2024-04-01 22:11:28Sosok kepemimpinan Presiden Soeharto sudah tidak perlu diragukan lagi, ia berhasil menjabat selama 32 tahun lamanya sebagai Presiden di Indonesia kala itu. Cara memimpin Presiden Soeharto pun berbeda dengan presiden-presiden lainnya, pemerintahan yang dipimpin oleh Soeharto banyak sekali menyimpang atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan di berbagai bidang, ia bahkan dijuluki sebagai "The Smiling General" karena raut mukanya yang khas dengan senyuman tetapi tindakannya tegas tanpa terlihat.
Namun, hingga saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengenal beliau sebagai “Presiden dengan jumlah korupsi terbesar”. Padahal, Jasa-jasa yang sudah Ia berikan bagi Indonesia juga tidak main-main, seperti menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor beras hingga meningkatkan mutu pendidikan indonesia dengan program wajib belajar yang ia tetapkan kala itu.
Masa Kecil Soeharto hingga Kisah Perjodohannya
Dikenal sebagai Presiden paling “menakutkan”, Soeharto lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Bantul, kecamatan sedayu, Yogyakarta, pada tanggal 8 Juni 1921. Beliau memiliki ayah yang bernama Kertosudiro dan ibu yang bernama Sukirah. Ayahnya merupakan seorang petani dan seorang pembantu lurah dalam mengairi persawahan desa. Jenderal Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto atau yang kawan GNFI kenal sebagai Presiden Soeharto merupakan Presiden ke-2 Negara Indonesia. Kisah pernikahan Soeharto berawal dari perjodohan oleh orang tua angkatnya, lalu pada tanggal 26 desember 1947 Ia menikah dengan Siti Hartinah di kota Solo. Pernikahan mereka dikaruniai dengan 6 orang anak (3 laki-laki dan 3 perempuan). Dan keenam anaknya hingga saat ini juga terlibat dalam politik Indonesia.
Karier Militer dan Kisah Kepemimpinan Soeharto Sebagai Presiden RI
Sebelum memulai karir politiknya, Soeharto menjadi anggota dari lembaga ketentaraan yaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia). Pada 1 Juni 1940, Soeharto diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah pada dan diangkat menjadi anggota TNI pada tanggal 5 Oktober tahun 1945. Sebelumnya, Ia juga pernah dikirim ke Bandung untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat selama seminggu saat perang dunia ke II tahun 1942.
Soeharto kala itu, memimpin Brigade Garuda Mataram dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi dan Ia ditunjuk sebagai Komandan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) Sektor Kota Makassar yang bertugas mengamankan kota dari gangguan eks KNIL/KL. Pada tanggal 1 Maret 1949, nama Soeharto semakin dikenal oleh banyak orang karena ia berperan penting dalam serangan untuk menguasai kota Yogyakarta, dimana Ia ikut serta dalam serangan umum yang berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam.
Meskipun yang memimpin serangan tersebut adalah Soeharto, tetapi penggagas dari serangan ini sebenarnya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX kepada Panglima Besar Soedirman bahwa Brigade X pimpinan Letkol Soeharto untuk segera melakukan serangan umum di Yogyakarta dan menduduki kota itu selama enam jam untuk membuktikan bahwa Republik Indonesia (RI) masih ada. Pada 1 Maret 1953 Soeharto dipindahkan ke Markas Divisi dan beliau diangkat menjadi Komandan Resimen Infanteri 15 dengan pangkat letnan kolonel.
Lalu, ia diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang pada tanggal 3 juni 1956. Dari Kepala Staf, ia diangkat sebagai pejabat Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro dan pada 1 Januari 1957, pangkatnya dinaikkan menjadi kolonel. Saat usianya sekitar 40 tahun ia rangkap sebagai panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum AD). 1 tahun setelahnya, pada 1 januari 1962 pangkatnya naik menjadi mayor jenderal dan menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dan merangkap sebagai Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar.
Soeharto mulai menjabat sebagai Presiden pada tahun 1966, namun hal tersebut belum sah seutuhnya. Sehingga, Pada tanggal 27 Maret 1968, ditetapkannya masa pemerintahan Orde Baru dengan alasan Soeharto yang sudah dilantik oleh MPRS untuk menjadi Presiden Indonesia. Sejak awal menjabat sebagai Presiden
Indonesia, Soeharto pun tidak memiliki wakil. Lalu, pada tahun 1973 hingga 1998 barulah beliau memiliki wakil pertamanya, yaitu Sultan Hamengkubuwono IX. Selama menjabat 32 tahun sebagai Presiden, Soeharto telah memimpin bersama 6 wakilnya yang berbeda-beda tiap di periodenya. Selama masa kepemimpinannya, Soeharto dikenal akan pembangunan ekonomi yang pesat dan stabilisasi politik. Namun, dibalik itu keberhasilannya juga diwarnai dengan beberapa pelanggaran seperti, pelanggaran hak asasi manusia dan dugaan korupsi dalam pemerintahannya. Pada akhirnya, 21 Mei 1998, Soeharto memundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden dengan alasan krisis ekonomi yang melanda di Indonesia kala itu dan ketidakstabilan setelah terjadi berbagai kerusuhan yang menginginkan Soeharto turun dari jabatannya.
Meneladani Sosok Soerharto
Soeharto memang seorang pemimpin yang sangat tegas, tetapi dibalik ketegasannya itu, banyak sekali hal-hal baik yang bisa kawan GNFI pelajari dari beliau. Dari Soeharto, kawan dapat belajar tentang pentingnya stabilitas politik dan ekonomi untuk pembangunan nasional. Meskipun terdapat kritik pada masa kepresidenannya, ia berhasil menjaga ketertiban dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia selama puluhan tahun. Namun, penting juga untuk mengingat bahwa kekuasaan yang berlebihan dan kurangnya akuntabilitas dapat berdampak negatif terhadap demokrasi dan hak asasi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
“Biografi Soeharto, dari Anak Petani hingga Jadi Presiden Indonesia Halaman all.” Kompas.com, 31 August 2023, https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/31/130000079/biografi-soeharto-dari-anak-petani-hingga-jadi-presiden-indonesia?page=all. Accessed 4 March 2024.
“Biografi Soeharto: Presiden Indonesia Ke-2 (Era Orde Baru).” Gramedia, https://www.gramedia.com/literasi/biografi-soeharto/. Accessed 4 March 2024.
“5 Fakta Menarik Soeharto, dari Presiden Terlama hingga Julukan The Smiling General Halaman all - Kompas.com.” Regional - KOMPAS.com, 27 January 2022, https://regional.kompas.com/read/2022/01/27/125352278/5-fakta-menarik-soeharto-dari-presiden-terlama-hingga-julukan-the-smiling?page=all. Accessed 4 March 2024.
“Mengapa Presiden Soeharto Mengundurkan Diri?” Kompas.com, 1 April 2023, https://www.kompas.com/stori/read/2023/04/01/100000479/mengapa-presiden-soeharto-mengundurkan-diri-. Accessed 4 March 2024.
“Mengenal Silsilah Keluarga Soeharto, Presiden ke-2 RI.” kumparan, 22 April 2023, https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/mengenal-silsilah-keluarga-soeharto-presiden-ke-2-ri-20Fyn9C9LoM/full. Accessed 4 March 2024.
“Perjalanan Hidup dan Kepemimpinan Presiden Kedua RI Soeharto.” Fakultas Hukum - UMSU, 16 November 2023, https://fahum.umsu.ac.id/perjalanan-hidup-dan-kepemimpinan-presiden-kedua-ri-soeharto/. Accessed 4 March 2024.
“Soeharto | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA.” Puspen TNI, https://tni.mil.id/tokoh-9-soeharto.html. Accessed 4 March 2024.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.