Meraih Malam Kemuliaan di Bulan Ramadhan
Khazanah | 2024-04-01 09:35:50Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, karena di dalamnya Al-Qur'an diturunkan yaitu pada malam Lailatul Qadr (malam kemuliaan) yaitu malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan. Maka bagi hamba-hamba Allah yang beriman tentu tidak mau terlewatkan momen spesial itu tanpa diisi dengan amal shalih.
Tatkala Al-Qur'an dibawa oleh malaikat Jibril maka ia menjadi mulia, kemudian diturunkan pada bulan Ramadhan ia menjadi bulan mulia, kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad shallallhu 'alaihi wasallam ia menjadi mulia dan tatkala diturunkan pada suatau malam maka malam itu menjadi menjadi malam kemulian yaitu Lailatul Qadr.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam Islam. Hal ini didasarkan pada Al-Quran dan Hadis yang menggambarkan keberkahan dan keistimewaan malam tersebut. Mari kita bahas keistimewaan Malam Lailatul Qadar beserta amalan-amalan yang dianjurkan berdasarkan Al-Quran dan Hadis.
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar Menurut Al-Qur'an
1. Nilai Pahala yang Besar: Al-Quran menjelaskan nilai pahala yang besar pada Malam Lailatul Qadar. Dalam Surah Al-Qadr ayat 1-3, Allah berfirman:
إِنَّآ أَنزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ , وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ , لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌۭ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍۢ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan lebih baik dari seribu bulan." (Al-Qadr: 1-3).
2. Pengampunan Dosa: Al-Quran juga menyebutkan pengampunan dosa pada malam tersebut. Dalam Surah Al-Dukhan ayat 2-3, Allah berfirman:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kami adalah pemberi peringatan." (Al-Dukhan: 2-3).
Amalan-amalan yang Dianjurkan Menurut Hadis
1. Shalat Malam (Tahajjud)
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, "Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan." Salah satu cara untuk meraih Lailatul Qadar adalah dengan melakukan shalat malam atau tahajjud.
2. Membaca Al-Quran
Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya membaca Al-Quran pada Malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda dalam sebuah hadis riwayat Ahmad, "Bacalah Al-Quran karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya." Membaca Al-Quran pada malam ini menjadi amalan yang sangat dianjurkan.
3. Berdoa dan Istighfar
Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk memperbanyak doa dan istighfar pada Malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan lalu melanjutkannya dengan shalat malam pada malam Lailatul Qadar, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." Doa dan istighfar merupakan amalan penting pada malam ini.
4. Bersedekah
Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam untuk bersedekah pada Malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda dalam sebuah hadis riwayat Ibn Majah, "Bersegeralah bersedekah, sebab bencana tidak pernah mendahului sedekah. Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api."
5. Mengingat dan Mengagungkan Allah SWT
Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir, tasbih, dan tahmid pada Malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud, "Sesungguhnya di tangan malam-malam yang kemudian, terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan." Hal ini mengajarkan kita untuk mengagungkan Allah SWT sepanjang malam tersebut.
Dengan memperbanyak ibadah, doa, bersedekah, dan mengingat Allah SWT pada Malam Lailatul Qadar, umat Islam dapat meraih keberkahan dan pahala yang besar. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih Malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya.
Abu Khaulah
#malamlailatulqodar #iitikaf
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.