Tips Mengelola Sampah Organik di Rumah
How To | 2024-03-30 13:29:42Sampah organik, seperti sisa makanan dan potongan sayur, sering kali dianggap sebagai 'sampah' yang tidak berguna. Tapi tahukah Anda, sampah organik memiliki potensi besar untuk diubah menjadi sesuatu yang berharga? Ya, dengan pengelolaan yang tepat, sampah organik bisa menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi tanaman.
Memulai Pengelolaan Sampah Organik di Rumah
Langkah 1: Pilah Sampah dengan Tepat
Memisahkan sampah organik dan anorganik adalah langkah awal yang krusial. Siapkan dua tempat sampah berbeda untuk menampung keduanya.
Tips:
· Gunakan wadah yang mudah dibedakan, seperti warna hijau untuk organik dan biru untuk anorganik.
· Libatkan seluruh anggota keluarga dalam proses pemilahan.
· Edukasi anak-anak tentang jenis-jenis sampah dan pentingnya pemilahan.
Langkah 2: Pilih Metode Pengolahan yang Tepat
Ada beberapa metode untuk mengolah sampah organik, seperti:
Kompos
Kompos aerobik: Dilakukan dengan bantuan oksigen, menghasilkan kompos matang dalam 1-3 bulan.
Kompos anaerobik: Dilakukan tanpa oksigen, menghasilkan kompos matang dalam 3-6 bulan.
Biopori
Membuat lubang di tanah dan memasukkan sampah organik ke dalamnya. Cacing tanah akan menguraikan sampah menjadi kompos.
Maggot
Beternak maggot (ulat) untuk menguraikan sampah organik menjadi kasgot (pupuk organik) dan maggot kering (pakan ternak).
Langkah 3: Wujudkan Kompos Berkualitas
Siapkan Tempat Kompos
Gunakan wadah yang mudah diakses dan memiliki ventilasi yang baik. Ukuran wadah disesuaikan dengan jumlah sampah organik yang dihasilkan.
Masukkan Bahan Organik yang Tepat
Sisa makanan, potongan sayur dan buah, daun kering, ampas kopi, dan teh. Hindari daging, tulang, dan sisa makanan berminyak.
Perhatikan Keseimbangan Kompos
Campurkan bahan hijau (kaya nitrogen) dan bahan coklat (kaya karbon) dengan rasio 1:2. Jaga kelembaban kompos seperti spons yang diperas. Aduk kompos secara berkala untuk membantu proses penguraian.
Langkah 4: Panen Kompos dan Rasakan Manfaatnya
Kompos matang berwarna coklat kehitaman, bertekstur remah, dan tidak berbau busuk. Gunakan kompos untuk menyuburkan tanaman di pot, kebun, atau taman.
Manfaat Mengelola Sampah Organik
· Mengurangi sampah yang dibuang ke TPA.
· Menghasilkan pupuk organik yang kaya nutrisi.
· Meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman.
· Menghemat biaya pembelian pupuk kimia.
· Menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Mengelola sampah organik di rumah bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Yuk, ubah kebiasaan dan mulai kelola sampah organik dengan bijak!
Startup Mendaur Ulang Sampah Organik
Ada 2 startup yang mendaur ulang sampah organik
Risaikel
Risaikel muncul sebagai solusi inovatif untuk permasalahan limbah makanan yang kian menumpuk. Startup ini memiliki fokus unik, yaitu mengubah limbah makanan menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Dilangsir dari website risaikel.com, Risaikel saat ini mengelola sampah organik dari ampas kopi yang menghasilkan pupuk, essential oils, dan kosmetik.
Maggonik Indonesia
Dilangsir dari website maggonik.id, Maggonik menghadirkan solusi inovatif untuk pengelolaan sampah yang membawa manfaat bagi bumi. Melalui Maggonik, sampah bukan lagi beban yang dibuang, tetapi diubah menjadi sesuatu yang berguna. Dengan mendukung Maggonik, kita turut berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik untuk ditinggali. Rahasia Maggonik terletak pada penggunaan maggot atau larva lalat BSF (Black Soldier Fly). Maggot memiliki kemampuan luar biasa untuk menguraikan sampah organik secara efektif dan efisien.
FAQ
Bagaimana cara mengetahui kompos sudah matang?
Kompos matang berwarna coklat kehitaman, bertekstur remah, dan tidak berbau busuk.
Apa saja jenis sampah organik yang bisa dikompos?
Sisa makanan, potongan sayur dan buah, daun kering, ampas kopi, dan teh.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat kompos?
Waktu yang dibutuhkan tergantung pada metode dan kondisi pengolahan. Kompos aerobik matang dalam 1-3 bulan, sedangkan kompos anaerobik matang dalam 3-6 bulan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.