Petani Milenial Tak Perlu Resah, Perusahaan Pupuk di Gresik Optimis Kendalikan Harga Pupuk
Eduaksi | 2024-10-25 13:50:02Gresik - Para petani, khususnya petani generasi milenial, baru-baru ini merasa cemas dengan lonjakan harga pupuk yang terjadi belakangan ini. Kenaikan harga yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir menimbulkan kekhawatiran mengenai penurunan profitabilitas operasi pertanian mereka dan mengancam biaya produksi. Namun ada beberapa informasi baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka. Salah satu produsen pupuk dari Gresik, PT Nividia Pratama, berharap dapat mengatur harga pupuk untuk meningkatkan stabilitas pasar.Ahmad Effendy Noor, Direktur PT Nividia Pratama, mengatakan bahwa perusahaannya sedang melakukan sejumlah langkah untuk menjaga harga pupuk pada tingkat yang wajar tanpa mengurangi kualitas. “Seiring dengan semakin bergantungnya generasi milenial pada efisiensi dan teknologi di bidang pertanian, kami sangat memahami kekhawatiran para petani millenial. Saat ini, kami fokus pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi pupuk, serta pemanfaatan bahan baku lokal sehingga biaya dapat ditekan dan dikurangi,” kata Effendy Noor.Harga pupuk meningkat secara signifikan. Harga pupuk urea bersubsidi yang biasanya berkisar Rp 112.500 per kuintal, tiba-tiba naik menjadi Rp 150.000 per kuintal di sejumlah tempat, diambil dari data menurut Kementerian Pertanian. Hal yang sama juga terjadi pada pupuk non-subsidi seperti NPK, yang harganya telah meningkat sebesar 30% sejak awal tahun 2024. Krisis energi global dan perubahan nilai tukar mata uang adalah dua contoh faktor eksternal yang memberikan dampak signifikan terhadap kenaikan harga ini.Bagi petani milenial yang biasanya menggunakan metode pertanian kekinian dan ramah lingkungan namun terkendala biaya produksi, hal ini merupakan kendala yang cukup besar. Meskipun banyak dari mereka sudah mulai menggunakan pupuk alternatif atau beralih ke praktik pertanian organik, pasokannya masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat umum.
Solusi dari PT Nividia Pratama
Dengan pengalaman lebih dari beberapa tahun di bisnis pupuk, PT Nividia Pratama kini memimpin inovasi dengan menciptakan pupuk yang lebih ramah lingkungan dan menurunkan biaya produksi dengan memanfaatkan teknologi mutakhir. Selain itu, bisnis ini didedikasikan untuk memudahkan petani memperoleh barang-barang mereka dengan bekerja sama dengan platform digital pertanian dan menawarkan opsi pembiayaan yang fleksibel.“Dengan adanya penemuan ini, kami mengantisipasi lonjakan harga pupuk di pasar tidak menjadi kekhawatiran utama para petani milenial. Ahamd Effendy Noor menjelaskan, “Kami ingin menjadi mitra strategis bagi para petani, memastikan mereka tetap produktif tanpa harus berhadapan dengan masalah-masalah yang ada. harga pupuk yang tidak stabil.”
Dukungan Pemerintah
Tindakan yang dilakukan PT Nividia Pratama juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menjaga harga pupuk tetap stabil secara nasional. Pemerintah saat ini sedang mengkaji peningkatan anggaran subsidi pupuk melalui Kementerian Pertanian dalam upaya mengendalikan kenaikan harga, khususnya di kabupaten yang paling terkena dampak. Guna memaksimalkan biaya produksi, Kementerian Pertanian juga mendorong para petani, khususnya petani milenial untuk lebih banyak menggunakan teknologi digital saat membeli dan mengaplikasikan pupuk. Penerapan aplikasi digital yang memungkinkan petani membandingkan harga dan kualitas pupuk semakin populer dan diprediksi dapat menghemat biaya operasional.
Masa Depan Pertanian Milenial
Industri pertanian, khususnya petani milenial, diharapkan mampu mempertahankan daya saingnya dengan bantuan pemerintah dan langkah-langkah yang dilakukan PT Nividia Pratama. Kunci untuk mengatasi permasalahan global, seperti meroketnya harga pupuk, adalah besarnya kapasitas generasi ini dalam menerapkan inovasi dan teknologi di sektor pertanian. Kini para petani milenial diperkirakan akan lebih optimis menghadapi kesulitan akibat pergeseran harga pupuk. Mereka tidak hanya dapat bertahan hidup namun juga sejahtera dalam menghadapi perubahan iklim dan perekonomian yang berkembang dengan bantuan pemerintah dan perusahaan inovatif seperti PT Nividia Pratama.“Kami menilai petani milenial memegang kunci masa depan pertanian Indonesia. Semua kendala yang ada saat ini bisa kita atasi jika petani, dunia usaha, dan pemerintah bekerja sama secara efektif,” kata Ahmad Effendy Noor, CO PT Nividia Pratama, dengan optimis.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.