Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Olahraga Secara Konsisten Kunci Atasi Insomnia

Gaya Hidup | Wednesday, 27 Mar 2024, 13:13 WIB
Banyak faktor penyebab sulit tidur. Gambar: iStock via everydayhealth.com.

PENDERITA insomnia yang ingin segera bisa memejamkan mata dan dapat merasakan tidur yang lebih nyenyak perlu melakukan olahraga yang konsisten.

Penelitian yang diterbitkan Selasa [26/3/2024] di jurnal BMJ Open menemukan bahwa mereka yang berolahraga secara teratur 55% lebih mungkin untuk tidur dengan siklus normal enam hingga sembilan jam semalam.

“Orang yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa gejala insomnia dan durasi tidur ekstrem, baik lama maupun pendek,” demikian temuan studi tersebut.

Insomnia dan gangguan tidur kronis berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, disfungsi metabolisme, gangguan kejiwaan dan peningkatan angka kematian, kata para peneliti.

“Hasil penelitian kami sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan efek menguntungkan dari aktivitas fisik terhadap gejala insomnia, namun penelitian saat ini juga menunjukkan pentingnya konsistensi dalam berolahraga dari waktu ke waktu,” demikian ditegaskan penulis utama penelitian dan pakar tidur di Universitas Reykjavik Dr. Erla Björnsdóttir kepada CNN.

Menurut Björnsdóttir, karena itu, penting untuk aktif secara fisik sepanjang hidup kita untuk mengurangi risiko insomnia dan durasi tidur yang singkat.

Penelitian kali ini mengamati hubungan aktivitas fisik selama periode 10 tahun dengan gejala insomnia, termasuk kantuk di siang hari, pada lebih dari 4.300 orang dewasa Eropa berusia antara 39 dan 67 tahun.

Dari seluruh partisipan didapati 37% tidak aktif, 25% tetap aktif, 20% menjadi tidak aktif, dan 18% menjadi aktif seiring berjalannya waktu.

Para peneliti menemukan mereka yang terus-menerus aktif lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan kesulitan memulai tidur baik untuk durasi tidur pendek, kurang dari enam jam semalam, dan durasi tidur panjang, lebih dari sembilan jam, dibandingkan subjek yang terus-menerus tidak aktif setelahnya menyesuaikan dengan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh dan riwayat merokok.

Penelitian ini juga menemukan bahwa kantuk di siang hari dan kesulitan untuk tertidur tidak berhubungan dengan aktivitas fisik.

“Olahraga telah terbukti meningkatkan kualitas dan durasi tidur dengan meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati,” kata Björnsdóttir, seraya menambahkan aktivitas fisik membantu mengatur jam internal tubuh dan mendorong tidur yang lebih nyenyak dan memulihkan.

Menurut Björnsdóttir, aktivitas fisik apa pun akan membantu, terutama jika dilakukan di luar ruangan.

“Bahkan olahraga dengan intensitas sedang, seperti jalan kaki atau yoga, dapat memberikan efek positif yang signifikan pada tidur,” simpulnya.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image