Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Selamat Tinggal Politik Gagasan (?)

Politik | Friday, 22 Mar 2024, 00:10 WIB

Selamat Tinggal Politik Gagasan (?)

Kita batasi gagasan sebagai arus perbaikan dan keadilan yang dibangun dalam matarantai keputusan politik.

Gagasan yang baik dan buruk bisa bercampur dalam politik dan lebur dalam kepentingan atau negosiasi. banyak dimensi dalam membahasnya.

Namun, gagasan murni dan berdampak panjang sangat terpaut dengan kondisi psikososial masyarakat. Kebutuhan harian mereka yang (mungkin dikondisikan) terjepit membuat mereka tak berpikir panjang.

Tentu saja, penerimaan masyarakat terhadap gagasan berindikasi pada level pendidikan dan upaya yang sungguh sungguh untuk mencerdaskan mereka.

Bangunan piramida kesejahteraan kita terus mengerucut dan hanya dipuncaki oleh sirkel elit yang relatif sama. idiom pengentasan kemiskinan masih menjadi jargon.

Gagasan untuk memperbaiki alur distribusi,sistem birokrasi (khususnya hukum) dan investasi yang padat karya (bukan padat modal) hanya bagai manisan.

Secara kebijakan misalnya, mesti bertumpu pada riset,kepentingan umum, keadilan dan putusan. bukan pada selera dan pemenuhan dahaga pemilik modal.

Dapatkah kita menakar kelanjutan politik gagasan ini dalam skala pendidikan dan sejalan dengan sinergitas komponen masyarakat secara kolektif guna mencapai visi bersama kita? sebagai wujud keadilan sosial? atau baldatun thayyib dalam ampunan Allah swt.

Atau hanya lipstik kampanye untuk indonesia emas?, selebihnya daya hidup masyarakat terus dieksploitasi dengan dogma bantuan dan harapan harapan perbaikan hidup.

sedangkan semua neraca keadilan sandang dan papan mereka tersandera oleh cukong cukong besar? (elite busuk?) gagasan apa yang bisa kita petik kemudian?

*Taufik sentana. peminat studi sosial-budaya. esai politiknya beberapa terbit di portalsatu aceh.

ilustrasi.ts

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image