Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alifia Novi

Kegiatan Mahasiswa di Era New Normal

Eduaksi | Saturday, 15 Jan 2022, 11:45 WIB
Ilustrasi.foto : pixabay

Berbagai cara dilakukan Indonesia untuk melawan pandemi Covid-19. Edukasi dan ajakan untuk stay at home, work from home, social distancing, physical distancing, penerapan PSBB, hingga lockdown lokal oleh masyarakat mewarnai kehidupan negara selama pandemi. Tidak bisa dipungkiri bahwa selama dua bulan lebih usaha jaga jarak (physical distancing) ini berdampak pada keuangan negara. Kondisi ekonomi yang terpuruk membuat pemerintah memutar otak, merumuskan kebijakan yang sekiranya ideal bagi pemulihan ekonomi dan penekanan laju penularan.

Pemerintah Indonesia berupaya untuk secara bertahap membuka kembali toko, UMKM, kantor, sekolah, dan lain sebagainya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal inilah yang kemudian dikenal dengan new normal. Bagi mahasiswa, penerapan new normal bisa jadi angin segar atau sebaliknya harapan yang menakutkan.

Angin segar, berarti mahasiswa yang selama ini tidak nyaman dengan perkuliahan online dapat kembali merasakan kehidupan kampus seperti biasa walau harus mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan new normal bisa menjadi harapan yang menakutkan sebab keinginan mereka untuk kembali ke kampus tidak didukung dengan kondisi di lapangan. Faktanya, kondisi di lapangan membuat mereka takut akan keselamatan diri sendiri karena data masih menunjukkan jumlah kasus positif yang terus meningkat.

Era New Normal
Era new normal saat ini membuat aktivitas sehari-hari dibatasi, hingga penyelenggaraan pendidikan tinggi di era Adaptasi Kebiasaan Baru antara lain terkait pelaksanaan tahun akademik baru, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penggunaan fasilitas/layanan kampus. Termasuk kegiatan pendidikan yang lebih banyak menggunakan sistem online. Banyak kalangan mengaku bahwa kegiatan yang dilakukan saat ini sangat terbatas dan memerlukan adaptasi baru. Terutama pada kegiatan mahasiswa baik dari mahasiswa baru hingga mahasiswa semester akhir khususnya, yang di mana harus banyak memerlukan survei untuk memenuhi skripsi.

Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. dr. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., PhD, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19. Masyarakat diperbolehkan untuk tetap melakukan kegiatan keseharianya tanpa melupakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh gugus tugas percepatan penanganan covid-19.

Adanya kondisi ini segera direspon positif oleh pelaku usaha dengan menyesuaikan dan mulai mengoprasikan kembali usahanya serta menyesuaikan aturan baru yang ada. Selain pelaku usaha, beberapa stakeholder yang memiliki pengaruh dalam menyuksekan new normal ini pun turut andil berpartisipasi, dari sekian banyak stakeholder, salah satu stakeholder yang memiliki engagement cukup besar adalah mahasiswa.

Mahasiswa sebagai salah satu stakeholder dan juga agent of change diharapkan mampu membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Selain meningkatkan kembali kesadaran masyarakat, masih banyak lagi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa sebagai pemuda guna menekan laju pertumbuhan covid-19 di era new normal ini, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.

Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan para mahasiswa, seperti: sosialisasi penggunaan masker, cuci tangan, sosialisasi jaga jarak fisik. Termasuk juga menggalang bantuan sosial secara mandiri untuk masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi, serta melakukan program membagikan masker, dan juga peran mahasiswa khususnya mahasiswa di bidang kesehatan bisa bertindak membantu pemerintah sebagai relawan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

Selain itu, mahasiswa di Era New Normal seperti ini juga bisa menyalurkan kreativitasnya sebagai bentuk peduli agar mengedukasi kepada para masyarakat, seperti pembuatan video edukasi, karena besarnya pengguna internet di Indonesia sendiri menjadi pasar yang baik untuk memberikan informasi dan juga edukasi.

Di saat bersamaan, kondisi Negara Indonesia yang sedang memasuki era bonus demografi dimana hampir mayoritas masyarakatnya adalah pemuda yang melek teknologi dan sangat suka dengan pemberian edukasi dengan konten grafik disinyalir mampu menarik hati agar mau memahami pentingnya protokol kesehatan di era new normal ini (infografis/video). Hal ini menjadikan alasan besarnya peluang guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap covid-19 di era new normal ini.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa hal inipun mengundang banyak tantangan baru khususnya dalam dunia pendidikan, yang telah banyak mengalami perubahan dan menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Tak kalah penting dengan kesehatan masalah pendidikan yang menjadi tonggak utama perubahan nasib bangsa ini juga harus segera menemui titik temu untuk siap menuju pendidikan 4.0.

Mahasiswa sebagai insan akademis dengan pemikiran yang kritis dan inovatif dianggap sebagai pembawa perubahan besar dalam dunia masyarakat. Kemampuan mahasiswa disertai disiplin ilmu yang dimiliki harus mampu membawa berbagai perubahan khususnya di masa new Normal ini. Sebagai kaum intelektual juga milenial mahasiswa yang memang disiapkan untuk terjun di masyarakat praktiknya akan lebih mudah dilakukan jika di mulai dari saat ini.

Para mahasiswa juga bisa memulai aktivitas yang efektif dahulu, seperti berkontribusi menjadi relawan saat vaksin yang diselenggarakan di kampusnya masing-masing. Karena menjadi relawan adalah salah satu cara dan Langkah paling ekstrim yang kita dapat lakukan sebagai mahasiswa saat ini. Mendaftarkan diri menjadi relawan baik menjadi tenaga medis maupun non tenaga medis sebagaimana yang sudah disiapkan oleh gugus tugas penangan covid-19. Untuk menjadi seorang relawan perlu adanya persiapan diri yang cukup matang, izin dari orang tua dan wali serta yang paling penting adalah bagaimana bisa membantu meringankan tugas gugus tugas tanpa menambah tugas mereka atau lebih mudahnya menjaga diri agar tidak ikut terpapar virus covid-19 ini.

Mahasiswa memang menjadi salah satu stakeholder di Era New Normal ini, tapi tetap harus mendapatkan fasilitas agar para mahasiswa bisa mengembangkan semua kreativitasnya untuk berkontribusi menjaga peran nya dalam menghadapi Era New Normal ini. Selain itu, mahasiswa juga membutuhkan banyak saran kegiatan apa yang dapat membangun di Era New Normal ini, karena Era new normal mendorong kita untuk menguasai teknologi dan mengembangkannya untuk berpikir kreatif dan inovatif.

Banyak media yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pemikiran positif kita seperi Youtube Channel, vlog dan lain sebagainya. Mahasiswa juga dapat meningatkan kompetensi dan prestasi dengan mengikuti kegiatan maupun berbagai lomba yang sesuai dengan bakat yang dimiliki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image