Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Sosialisasi Pencegahan Stunting dilakukan Oleh PMM Gelombang 1 Kelompok 38

Info Sehat | Monday, 18 Mar 2024, 21:26 WIB

Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk masyarakat memahami tentang pencegahan stuting bagi balita, Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 38 gelombang 1 melakukan kerjasama dengan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Keluarahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pada Sabtu 17 Februari 2024 bertempat di Pos Paud Asparaga.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini dilakukan untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penilitian Universitas Muhammadiyah Malang, Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa PMM Kelompok 38 Gelombang 1. Dosen Pembimbing Lapangan Ramli Ramdhan, S.Hut.,MA. Dalam proker ini. mahasiswa fokus pada penyuluhan dan pendampingan bagi ibu yang memiliki balita. Disini kami terdiri dari 5 anggota yaitu, Wahyu Bintang Kusyantoro (koordinator), Dimas Agung Prasetya (sekretaris), Bagus Sultan Ramadhan (Bendahara), Reza Akbar Ardyansa (perlengkapan) dan Ahmad Bilaldzy (PDD)

Kegiatan tersebut dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok 38 Gelombang 1 didampingi oleh Kader SOTH Kelurahan, Dosen dan Dokter Gizi memberikan informasi kepada para ibu tentang pentingnya pola asuh yang baik, gizi seimbang, serta perawatan kesehatan selama masa kehamilan dan menyusui.

"Materi yang disampaikan diantaranya Makanan Bergizi Bersumber Dari Kearifan Lokal Dalam Rangka Penurunan Stunting. Materi tersebut disampaikan oleh Bapak Bastianus Doddy Riyadi, SKM., MM. dan Ibu Alfina Nur Isryrofi, S. Tr. Gz.”.

manfaat dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan nutrisi yang tepat dan lengkap melalui makanan pokok serta melakukan pengasuhan anak yang baik. Selain itu, sosialisasi juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perbaikan pola makan, pola pengasuhan, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih dalam mencegah stunting. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis, kecacatan, dan keterlambatan perkembangan kognitif. Oleh karena itu, sosialisasi makanan Gizi Seimbang perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencegah stunting pada anak.

“Stunting adalah kondisi tubuh kurang dari usianya, jumlah anak stunting di Indonesia tertinggi di Asia dan Faktornya itu adalah lingkungan yang kurang bersih” tutur Ibu Alfina Nur Isryrofi, S. Tr. Gz dan “Stunting terjadi sebelum seribu hari dalam kandungan, dan ibu-ibu hanya melakukan cuci piring saja namun melupakan rak piring juga yang harus dibersihkan juga. Makanan lokal lebih menyehatkan seperti ikan kembung, dan ikan kembung tersebut lebih bergizi daripada ikan salmon, makanan yang mahal belum tentu bagus dan juga makanan yang murah belum tentu buruk, semuanya tergantung pada bahan-bahan dan penyajiannya.” Tutur Bapak Bastianus Doddy Riyadi, SKM., MM.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para ibu dan calon ibu. Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka stunting di wilayah sekitar Kelurahan Merjosari. Selain itu, pengetahuan yang diberikan kepada para ibu diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan anak-anak di masa depan. “terimakasih kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan sosialisasi dan pendampingan terkait pencegahan stunting dengan kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi kita selaku ibu yang memiliki anak atau balita”

Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan dan kepada Kader Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) semoga tetap istiqomah dalam menjalankan kegiatan ini agar lebih banyak lagi memberikan ilmu dan manfaat bagi masyarakat yang masih awam terhadap makanan gizi seimbang dan pencegahan stunting.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image