Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Memperkuat Tali Persaudaraan melalui Kunjungan Silaturahim

Agama | 2024-03-18 19:25:45
Dokumen Dream.co.id

Di era modern yang serba individualistis ini, esensi tali persaudaraan seringkali terlupakan. Namun, dengan mengunjungi dan menjenguk saudara, kita dapat memupuk kembali ikatan persaudaraan yang begitu berharga. Tindakan sederhana ini memiliki manfaat yang tak terhingga dalam memperkuat hubungan keluarga dan membangun rasa kebersamaan. Lebih dari itu, silaturahmi merupakan kewajiban agama yang diperintahkan dalam Al-Quran dan Sunnah.

Dalam Al-Quran, Allah berfirman: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu." (QS. An-Nisa: 36).

Ayat ini memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada karib kerabat, yang salah satu bentuknya adalah dengan menjaga silaturahmi.
Rasulullah juga menekankan pentingnya silaturahmi dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi." Hadits ini menunjukkan bahwa silaturahmi tidak hanya memperkuat tali persaudaraan, tetapi juga memberikan keberkahan dalam hal rizki dan umur.


Pertama, kunjungan silaturahmi memungkinkan kita untuk saling menopang satu sama lain, sesuai dengan perintah Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 2: "...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." Dengan berbagi cerita, mendengarkan keluh kesah, dan memberikan nasihat, kita dapat membantu meringankan beban yang dihadapi oleh saudara kita, sebagai bentuk tolong-menolong dalam kebaikan.


Selain itu, kunjungan silaturahmi juga memupuk empati di antara sesama, sesuai dengan teladan Rasulullah yang dikenal dengan sifat kasih sayang dan penyayang. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda: "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya." (HR. Tirmidzi). Dengan meluangkan waktu untuk mendengarkan dan memahami situasi saudara kita, kita dapat mengembangkan empati dan akhlak mulia seperti yang diajarkan oleh Rasulullah.


Lebih lanjut, kunjungan silaturahmi dapat menjadi sarana untuk saling menasihati dan membangkitkan ghirah (kepedulian kepada agama) antara sesama, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Ashr ayat 3: "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." Dengan berbagi wawasan spiritual dan mengingatkan satu sama lain tentang nilai-nilai agama, kita dapat memupuk ketegaran iman dan memperkuat komitmen kita terhadap ajaran agama.


Selain itu, menjenguk saudara yang sakit merupakan salah satu kewajiban yang diajarkan oleh Rasulullah. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda: "Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam perkara...(salah satunya) apabila ia sakit, maka kunjungilah ia." (HR. Muslim). Kunjungan ini tidak hanya memberikan kenyamanan bagi mereka yang sedang menderita, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita untuk memanfaatkan waktu sehat dan momen selagi masih hidup dengan sebaik-baiknya.


Terakhir, kunjungan silaturahmi dapat menjadi sarana untuk menyingkirkan rasa duka yang melanda, sesuai dengan ajaran Rasulullah yang memerintahkan umatnya untuk saling menghibur dan meringankan beban satu sama lain. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda: "Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, sebagian dari bangunan itu menguatkan sebagian yang lain." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan saling berbagi dan saling mendukung, kita dapat meringankan beban emosional yang dihadapi oleh saudara kita dan membantu mereka melewati masa-masa sulit tersebut.
Dalam kehidupan yang serba sibuk ini, kita seringkali melupakan pentingnya memperkuat tali persaudaraan. Namun, dengan mengunjungi dan menjenguk saudara, kita tidak hanya membangun kembali ikatan yang begitu berharga ini, tetapi juga melaksanakan kewajiban agama yang diperintahkan dalam Al-Quran dan Sunnah.

Tindakan sederhana ini tidak hanya memperkuat hubungan keluarga, tetapi juga memupuk empati, mengingatkan kita akan nilai-nilai agama, dan memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Maka, marilah kita meluangkan waktu untuk mengunjungi dan menjenguk saudara kita, karena dengan melakukannya, kita memperkuat tali persaudaraan, memenuhi perintah agama, dan membangun masyarakat yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image