Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Apakah Partikel Plastik yang Masuk ke dalam Tubuh Kita Membahayakan?

Gaya Hidup | 2024-03-18 12:15:22
Plastik menjadi problem lingkungan dan kesehatan. Foto: inhabitingtheanthropocene.com via nexus3foundation.org.

SEBUAH penelitian baru meneliti kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh potongan plastik mikroskopis yang masuk ke dalam tubuh manusia.

Bahan-bahan ini – yang dikenal sebagai mikroplastik dan nanoplastik – dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara atau melalui makanan atau minuman.

Potongan plastik kecil telah mendapat perhatian luas akhir-akhir ini. Namun sejauh ini, sangat sedikit penelitian yang dilakukan mengenai bagaimana zat tersebut mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya kesehatan jantung.

Sebuah penelitian teranyar menunjukkan bahwa penumpukan plastik semacam itu di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, atau kematian. Namun para peneliti mencatat bahwa bukti yang disajikan tidak dapat membuktikan hubungan langsung antara bahan plastik berukuran kecil dan masalah jantung.

Penelitian teranyar kali ini melibatkan 257 orang yang menjalani operasi medis untuk membersihkan pembuluh darah yang tersumbat di leher mereka. Tim peneliti Italia meneliti penumpukan lemak yang dikeluarkan dokter dari arteri karotis, yang memasok darah dan oksigen ke otak.

Dengan menggunakan dua metode, mereka menemukan bukti adanya plastik --sebagian besar nanoplastik yang tidak dapat dilihat -- pada plak arteri 150 pasien. Tidak ada bukti penggunaan plastik yang terlihat pada 107 pasien.

Tim mengikuti orang-orang ini selama tiga tahun. Selama kurun waktu tersebut, 30 orang, atau 20 persen dari kelompok pengguna plastik, mengalami serangan jantung, stroke, atau meninggal karena sebab apa pun. Angka ini turun menjadi sekitar delapan persen di antara mereka yang tidak memiliki bukti penggunaan plastik.

Hasil penelitiannya baru-baru ini dipublikasikan jurnal New England Journal of Medicine.

Tim peneliti juga menemukan lebih banyak bukti peradangan pada individu yang memiliki potongan plastik kecil di darahnya. Peradangan merupakan reaksi tubuh terhadap cedera dan diduga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Mereka juga menemukan lebih banyak bukti peradangan pada individu yang memiliki potongan plastik kecil di darahnya. Peradangan merupakan reaksi tubuh terhadap cedera dan diduga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Apa masalah dalam penelitian ini?

Para peneliti mengakui penelitian mereka sangat kecil. Misalnya, penelitian ini hanya mengamati orang-orang dengan arteri menyempit yang sudah berisiko terkena serangan jantung dan stroke.

Dan pasien yang menggunakan plastik memiliki lebih banyak penyakit jantung, diabetes, dan kolesterol tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan plastik. Mereka juga kebanyakan laki-laki dan lebih cenderung menjadi perokok. Kedua kelompok tersebut umumnya memiliki tingkat penyakit jantung yang lebih tinggi.

Para peneliti mencoba memperhitungkan perbedaan risiko ini. Namun, mereka mencatat bahwa mereka mungkin melewatkan beberapa elemen penting yang dapat mengubah hasil. Tim tersebut mengatakan karena masih banyaknya pertanyaan yang ada, penelitian semacam ini tidak dapat membuktikan bahwa plastik menyebabkan masalah kesehatan.

Steve Nissen, ahli jantung di Klinik Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini, mengatakan kepada Associated Press bahwa menurutnya perkiraan tim bahwa risiko serangan jantung, stroke, atau kematian empat kali lebih besar tampaknya terlalu tinggi.

“Ini berarti bahwa mikroplastik adalah penyebab utama penyakit jantung koroner yang pernah ditemukan. Dan menurut saya itu tidak benar,” kata Nissen.

Sementara itu, Philip Landrigan dari Boston College University, mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian mengenai masalah ini. Landrigan, yang menulis tentang penelitian tersebut mengatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan adanya hubungan antara mikroplastik dan nanoplastik dengan penyakit pada manusia. Ilmuwan lain telah menemukan potongan plastik di paru-paru, hati, darah, plasenta, dan ASI.

“Hal ini tidak membuktikan sebab dan akibat, namun sekadar menunjukkan sebab dan akibat,” kata Landrigan. “Dan hal ini perlu segera direplikasi atau dibantah oleh penelitian lain yang dilakukan oleh peneliti lain pada populasi lain.”

Nissen dari Klinik Cleveland menambahkan tentang penelitian tersebut, “Ini adalah peringatan bahwa mungkin kita perlu menangani masalah mikroplastik dengan lebih serius. Sebagai penyebab penyakit jantung? Tidak terbukti. Sebagai penyebab potensial? Ya, mungkin,” sebut Nissen.***

Sumber: Associated Press, Voice of America

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image