Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zahrotul mujahidah

Tinggalkan Shalat, Apakah Tidak Tahu Keutamaannya?

Agama | Wednesday, 13 Mar 2024, 21:37 WIB
Sumber gambar: merdeka.com

Shalat adalah kewajiban bagi orang-orang yang beriman. Bahkan dari sabda Rasulullah Muhammad SAW yang menerangkan bahwa amalan yang pertama kali dihisab nantinya adalah shalat. Apabila shalat itu baik maka seluruh amalannya akan baik. Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka amalan yang diperbuat seseorang juga buruk.

Sangat merugi jika tidak mendirikan shalat. Seperti yang kita ketahui bahwa perintah shalat lima waktu diberikan setelah Nabi Muhammad SAW melalui Isra Mi'raj. Di mana Allah SWT semula memerintahkan agar Nabi Muhammad SAW dan para umatnya mendirikan shalat lima puluh waktu dalam sehari semalam. Hingga akhirnya perintah tersebut sampai pada lima waktu dalam sehari semalam.

Seseorang yang mendirikan shalat pada waktunya adalah orang yang turut mendirikan atau menegakkan tiang agama. Namun jika shalat ditinggalkan dengan sengaja maka dia termasuk umat yang meruntuhkan tiang agama.

Padahal jika dikaji, sebenarnya dalam shalat terkandung empat rukun Islam lainnya. Pertama, ada syahadat di dalam shalat. Syahadat ini merupakan rukun Islam yang pertama. Umat Islam yang mendirikan shalat, pasti dalam sehari semalam melafalkan syahadat pada saat tasyahud. Dalam sehari semalam, paling tidak ada sembilan kali. Itu jika hanya mendirikan shalat wajib atau shalat fardhu. Jumlah ini akan bertambah jika dia menjalankan shalat Sunnah lainnya.

Dalam shalat juga terkandung amalan puasa yang merupakan rukun Islam yang ketiga. Dalam hal ini artinya saat shalat maka umat Islam tidak boleh melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Segala tindakan, ucapan harus terjaga.

Rukun Islam keempat, zakat. Dalam shalat ada amalan yang nilai dan hikmahnya seperti dalam pelaksanaan zakat. Di mana zakat berfungsi untuk mensucikan harta sekaligus jiwa si pemilik harta.

Pada rukun Islam yang kelima, haji. Orang yang menjalankan shalat sudah pasti menghadap kiblat. Hal ini seperti yang dilakukan saat seseorang melaksanakan panggilan Allah ke tanah suci (berhaji). Ketika orang berhaji, dia mendatangi panggilan Allah. Dalam pelaksanaan shalat pun, umat Islam juga karena panggilan dari Allah.

Mengingat keutamaan shalat tersebut, maka sudah selayaknya umat Islam selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Caranya dimulai dengan memperbaiki dalam hal thaharah atau bersuci. Ketika seseorang bersuci secara sempurna dengan air yang suci maka shalatnya akan sah. Akan tetapi mengenai kekhusyukan tentu tidak hanya tergantung pada aktivitas bersuci atau berwudhu.

Paling tidak, ada kesadaran dalam diri bahwa shalat adalah ibadah utama yang menentukan nasib di akhirat nantinya. Sehingga akan memacu diri untuk mendirikan shalat wajib. Jika sudah merasa ringan mendirikan shalat wajib maka bisa ditambah dengan shalat Sunnah.

____

Branjang, 3 Ramadan 1445 H/13 Maret 2024

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image