Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Terlalu Banyak Garam Bisa Berdampak Buruk bagi Anda

Info Sehat | Sunday, 10 Mar 2024, 10:57 WIB
Sumber gambar: Shutterstock

Konsumsi garam dan natrium yang berlebihan merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia

Apakah Anda mengambil tempat garam setiap kali ada makanan di meja? Jika demikian, Anda mungkin membahayakan kesehatan jangka panjang Anda dengan setiap taburan tambahan.

Konsumsi natrium yang berlebihan, yang terdapat dalam garam, merupakan penyebab terjadinya masalah kesehatan yang mengancam jiwa seperti penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan bahwa orang juga mengonsumsi lebih banyak garam dan natrium daripada yang mereka butuhkan.

“Setiap orang harus menyadari berapa banyak garam yang mereka makan dan bagaimana pengaruhnya terhadap mereka,” kata ahli diet terdaftar Julia Zumpano, RD, LD.

Inilah alasannya.

Apakah garam buruk bagi Anda?

Siap untuk kejutan? Jawaban dasar atas pertanyaan itu adalah tidak. Garam sebenarnya tidak berbahaya kecuali Anda memakannya terlalu banyak.

Apa yang berlebihan? Kami akan membahasnya. Namun pertama-tama, mari kita lihat lebih dekat mengapa garam bisa bermanfaat.

Dua mineral – natrium (40%) dan klorida (60%) – merupakan bahan penyusun garam. Anggap saja mereka raja dan ratu elektrolit yang berfungsi menjaga tubuh Anda tetap berjalan. Anda membutuhkan mereka untuk bertahan hidup.

Natrium dan klorida adalah elemen yang membantu Anda menjaga tingkat cairan dan mengubah nutrisi menjadi energi. Mereka juga mendukung irama jantung, fungsi otak dan kontrol otot.

Tetapi mengonsumsi terlalu banyak natrium bisa yah, mematikan, Zumpano memperingatkan. Pola makan tinggi natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Apa yang terjadi jika Anda makan terlalu banyak garam?

Pola makan yang banyak mengandung garam dan natrium membuat Anda menahan cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan dalam jangka pendek.

Namun yang lebih memprihatinkan adalah dampaknya terhadap tubuh Anda dari waktu ke waktu, kata Zumpano. Kelebihan garam dan natrium dapat berdampak negatif pada fungsi ginjal, selain meningkatkan tekanan darah.

Tanda-tanda asupan garam Anda terlalu tinggi antara lain:

Kembung

Natrium menarik air. Jika Anda makan banyak makanan asin, Anda akan mengalami retensi cairan (ketika natrium menahan air dalam tubuh Anda). Hasil? Anda merasa bengkak dan terlihat lebih bengkak, terutama di sekitar perut dan mata. Anda mungkin juga merasakan pembengkakan di tangan dan kaki Anda.

Meningkatnya Rasa Haus

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kadar natrium yang lebih tinggi belum tentu menyebabkan orang menjadi lebih haus. Meski begitu, beberapa orang mau tidak mau menenggak lebih banyak cairan setelah makan makanan asin.

Tekanan Darah Tinggi

Natrium terutama ditemukan dalam darah Anda, tempat ia menarik cairan. Jika Anda makan terlalu banyak natrium, lebih banyak air masuk ke aliran darah Anda. Volume darah yang semakin besar mendorong dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Kualitas Tidur yang Buruk

Makan terlalu banyak natrium (terutama di malam hari) dapat mengganggu tidur Anda. Lonjakan tekanan darah dan keinginan tiba-tiba untuk minum atau buang air kecil dapat mengganggu ZZZ Anda.

Berapa banyak natrium yang terlalu banyak?

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan agar orang dewasa yang sehat mengonsumsi kurang dari 2.300 miligram natrium sehari. Sebagai referensi, itu setara dengan sekitar satu sendok teh garam meja.

“Jika Anda makan lebih dari itu dalam satu hari, itu tidak akan merugikan Anda,” kata Zumpano. “Tetapi jika Anda terus-menerus melebihi jumlah yang disarankan, Anda makan terlalu banyak – dan itu dapat berdampak pada kesehatan Anda.”

Dan bagi kebanyakan orang, kelebihan natrium adalah sebuah masalah.

Peneliti mengatakan bahwa asupan natrium yang tinggi merupakan masalah kesehatan yang dialami seluruh dunia. (Orang Amerika rata-rata mengonsumsi 3.400 mg natrium per hari. Itu sekitar 48% di atas jumlah yang disarankan.)

Cara mengeluarkan natrium dari sistem Anda

Perlu membuang kelebihan natrium dari sistem Anda setelah mengonsumsi makanan asin secara berlebihan? Berikut tiga cara untuk menyelesaikan pekerjaan.

· Keluar keringat. Tubuh Anda secara alami menghilangkan natrium melalui keringat. (Itulah sebabnya keringat terasa sedikit asin.) Saat berolahraga atau duduk di sauna dapat mengeluarkan kelebihan natrium sedikit demi sedikit.

· Hidrat. Tubuh Anda juga membuang kelebihan natrium melalui ginjal dan urin. Menenggak cukup air dapat membantu mempercepat proses tersebut.

· Makan makanan tinggi potasium. Kalium berfungsi untuk melawan beberapa efek natrium pada tubuh Anda. Makanan tinggi potasium antara lain alpukat, pisang, kentang, bayam, tomat, dan jeruk.

Apakah terlalu sedikit natrium bisa menjadi masalah?

Anda membutuhkan minimal 1.500 mg sodium sehari, jelas Zumpano. Jatuh di bawah itu dapat menyebabkan tekanan darah rendah dan ketidakseimbangan elektrolit.

Tanda-tanda terlalu sedikit natrium meliputi:

· Pusing

· Sakit kepala

· Kekurangan energi

· Kelelahan otot

· Mual

Namun sekali lagi, terlalu sedikit natrium biasanya tidak menjadi masalah mengingat kebiasaan makan masyarakat.

Kesimpulan

Tidak diragukan lagi bahwa makan terlalu banyak garam berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Melakukan upaya sadar untuk mengelola natrium dalam makanan Anda dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, Anda akan merasa lebih baik jika tidak mengatasi kembung dan masalah lain yang berhubungan dengan kelebihan garam dan natrium. “Ini jelas merupakan situasi yang saling menguntungkan,” kata Zumpano.

***

Solo, Minggu, 10 Maret 2024. 10:43 am

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image