Peradaban Kota
Sastra | 2022-01-14 20:19:37
Peradaban Kota
Badan badan kota menjadi batu
semua rindu dipadu di penginapan
udara yang padat dan batuk
kepada ektase dan obsesi mata tertuju.
Kenangan telah mencuri tidurku
bunga bunga tumbuh di taman buatan
sungai menjalar menggiring kesedihan
jalanan kota dihempas kesibukan.
Malam bagai pelampiasan
yang tiada habis.
waktu mematahkan jarum jarum jam. hidup tak lagi merambat.
kaki kaki telah jadi belukar
pundak pundak dihimpit asam tubuh.
Mimpi masih membakar
menjadi kota beragam forma, dalam skala industri, jasa dan investasi
Anak anak berburu mainan
di jagad playstore, menggamit ilusi
dalam genggaman jari
masa depan digital tergambar
di antara alis mata
Aku tak bisa lagi berkabar kepadamu
jaringan sedang sibuk
kota telah menutup hatinya
kota telah padam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook