Apa Untungnya Mengganti Pestisida dengan Hewan Predator?
Iptek | 2024-03-06 13:33:57PREDATOR alami seperti burung, kumbang, dan serangga mungkin merupakan alternatif efektif pengganti pestisida, dengan menekan populasi hama pemakan tanaman sekaligus meningkatkan hasil panen. Demikian ditegaskan sekelompok peneliti, pada Rabu [6/3/2024].
Hama bertanggung jawab atas sekitar 10 persen -- atau 21 juta ton -- kerugian panen setiap tahunnya, namun pengendalian hama telah menyebabkan meluasnya penggunaan pestisida kimia.
Bisakah burung, laba-laba, dan kumbang serta predator invertebrata lainnya juga melakukan hal yang sama?
Para peneliti di Brasil, Amerika Serikat, dan Republik Ceko menganalisis penelitian sebelumnya mengenai pengendalian hama predator dan menemukan bahwa hal tersebut membantu mengurangi populasi hama hingga lebih dari 70 persen, sekaligus meningkatkan hasil panen sebesar 25 persen.
“Predator alami adalah agen pengendalian hama yang baik, dan pemeliharaannya sangat penting untuk menjamin pengendalian hama di masa depan dengan perubahan iklim,” kata penulis utama penelitian, Gabriel Boldorini, seorang mahasiswa PhD di Federal Rural University of Pernambuco di Brasil, kepada AFP.
Meskipun para peneliti tidak secara langsung membandingkan efektivitas invertebrata versus pestisida, katanya, kerusakan yang disebabkan oleh pestisida terhadap ekosistem dan pengendalian biologis telah terdokumentasi dengan baik, mulai dari hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi air dan tanah hingga risiko kesehatan manusia.
Para peneliti menemukan bahwa predator lebih efektif dalam pengendalian hama di wilayah dengan variabilitas hujan yang lebih besar, yang diperkirakan akan meningkat karena perubahan iklim.
Para peneliti juga terkejut saat mengetahui bahwa memiliki satu spesies predator alami sama efektifnya dengan memiliki banyak spesies, kata Boldorini.
“Secara umum, semakin banyak spesies yang ada, semakin baik pula fungsi ekosistemnya. Namun ada pengecualian,” katanya, seraya menambahkan bahwa satu spesies pun bisa melakukan hal yang sama.
Perubahan iklim dan peningkatan kadar karbon dioksida mempengaruhi hasil panen dan dinamika hama dengan memperluas distribusi hama dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hama.
Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa invertebrata yang penting bagi kesehatan ekosistem mengalami penurunan drastis secara global.
Boldorini mengatakan konservasi invertebrata “menjamin pengendalian hama dan peningkatan produktivitas, tanpa merusak ekosistem”.***
Sumber: Agence France Presse, Channel News Asia
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.