Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufik Akbar

6 Cara Mengasah Kreativitas Guru

Eduaksi | Friday, 14 Jan 2022, 14:37 WIB
gambar/ilustrasi: Freepik

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi di abad 21 menjadi tantangan besar yang harus dihadapi dan disikapi dengan cara-cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Anak-anak generasi penerus bangsa akan dihadapkan pada beragam masalah kehidupan, pekerjaan dan teknologi yang mungkin belum terbayangkan sekarang ini. Untuk itu diperlukan keterampilan atau skill khusus untuk mengatasinya.

Kompetensi Siswa Abad 21

Banyak permasalahan kehidupan bisa dipecahkan oleh orang-orang yang kreatif. Kehidupan kedepan yang penuh dengan ketidakpastian semakin memerlukan skill kreatif. Berpikir kreatif dalam menciptakan berbagai inovasi baru adalah salah satu keterampilan abad 21 yang akan membuat seseorang survive di era serba mesin dan robot. Dia akan mampu bertahan dan tidak tergantikan oleh robot atau mesin di bidang pekerjaannya.

Oleh karena itu skill kreatif harus dimiliki oleh anak-anak generasi penerus bangsa. Jangan sampai negeri yang melimpah dengan kekayaan alam namun penduduknya hanya jadi penonton dan objek pasar. Bangsa kita memerlukan banyak orang kreatif agar bisa berdikari di negeri sendiri. Pentingnya kreatifitas ini menjadikannya sebagai salah satu kompetensi yang harus dimiliki peserta didik abad 21.

Sekolah dan lembaga pendidikan ditantang untuk membekali siswanya agar memiliki. keterampilan atau kompetensi abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C. Keempat kompetensi tersebut adalah Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).

Creativity

Sesuai judul, tulisan ini saya fokuskan terkait Creativity (kreativitas). Banyak pengertian dari kata kreatif. Kreatif menurut KBBI adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan. Kreatif juga bisa dimaknai sebagai sebuah proses yang menghasilkan produk. Produk disini bisa sebuah ide, karya seni, karya tulis, atau pun berupa benda atau barang. Kreativitas dihasilkan dari pemikiran yang kreatif. Kreativitas yang menghasilkan penemuan baru bisa disebut sebagai inovasi.

Dalam pendidikan banyak hal bisa dimasukkan sebagai hasil kreatif seorang guru. Cara-cara baru, penggunaan alat dan media pembelajaran yang baru, penggunaan alat dan media alternatif bisa dikategorikan sebagai sebuah kreativitas. Sebelum menginspirasi siswa agar menjadi kreatif, maka sejatinya kreativitas diawali dan dicontohkan oleh gurunya. Karena tidak mungkin guru yang tidak kreatif bisa mengajarkan, mencontohkan apa itu kreatif. Kreativitas seorang guru akan mempengaruhi suasana dan proses pembelajaran. Guru laksana sutradara yang mendesain seperti apa kegiatan atau proses pembelajaran akan berlangsung

Suasana yang hidup dalam ruang kelas dan proses pembelajaran sangat didambakan oleh para siswa. Kelas bisa hidup jika mayoritas siswa dalam kelas tersebut aktif dalam pembelajaran. Untuk menghidupkan kelas dan mengaktifkan siswa maka pembelajaran harus berpusat pada siswa. Nah jika banyak siswa yang merasa bosan dan cenderung pasif bisa menandakan gurunya kurang kreatif dalam menyajikan pembelajaran. Oleh karena itu skill kreatif sangat perlu dimiliki oleh guru. Bahkan menjadi lebih penting dalam rangka learning recovery akibat pandemi..

Siswa yang kreatif akan aktif dalam pembelajaran. Mereka akan menjadi pendengar yang baik, haus informasi, banyak pertanyaan dan selalu update dengan hal-hal yang baru. Sikap lanjutan yang diharapkan dari siswa-siswa yang diajar oleh guru kreatif adalah tumbuhnya rasa percaya diri, tidak takut mencoba atau takut salah, bersikap terbuka, berpikir mandiri serta mampu memecahkan masalah.

Enam Cara Mengasah Kreativitas Guru

Untuk bisa menjadi seorang yang kreatif memang tidak mudah. Pun sama untuk menciptakan acara atau kegiatan yang bermutu. Oleh karena itu tidak heran diperlukan beberapa orang untuk membentuk tim kreatif dalam suatu kegiatan. Penilaian sukses tidaknya suatu acara kadang tergantung dari pengalaman dan kualitas tim kreatifnya. Nah bagi yang merasa belum kreatif, berikut ini enam hal yang bisa membantu mengasah kreativitas kita:

Pertama adalah paradigma tentang kreatif. Paradigma adalah cara pandang kita terhadap sesuatu, yang memengaruhi kita dalam berpikir. Anda adalah apa yang anda pikirkan. Maka paradigma “setiap orang bisa kreatif” harus kita camkan dalam benak kita. Tidak pandang umur atau punya kekurangan, kita semua punya potensi kreativitas. Banyak orang merasa tidak bisa kreatif karena di pikirannya merasa tidak bisa kreatif. Oleh karena itu paradigma bahwa setiap orang bisa kreatif harus selalu kita jaga

Kedua, melihat dunia luar, maksudnya mengamati hal lain diluar bidang atau keahlian kita. Kreativitas bisa muncul jika kita memandang sesuatu dari persepktif yang berbeda dari biasanya. Jika kita hanya memandang sesuatu hanya dari satu persepktif berdasarkan bidang atau pekerjaan kita bisa jadi sulit memunculkan kreativitas. Mencoba dan mendalami atau mengerjakan hal baru selain bidang kita bisa jadi menimbulkan ide baru bagi keahlian kita sebelumnya.

Ketiga, ATMI alias Amati Tiru Modifikasi Inovasi. Untuk bisa kreatif tidak harus dari ide asli kita. Dengan pengamatan yang seksama bisa saja anda terinspirasi untuk membuat sesuatu yang baru dari hasil karya orang lain. Jika produknya sama, anda bisa memodifikasi produk tersebut agar lebih praktis atau manfaat lainnya. Lihatlah bagaimana kemasan air mineral dan minuman seperti galon, gelas plastik dan botol silih berganti model.

Keempat, bergabung dengan komunitas. Ya jika kita rajin mengikuti pertemuan atau kegiatan dengan komunitas seprofesi biasanya ada hal-hal atau perkembangan baru yang memotivasi kita untuk berubah juga. Kita juga bisa diskusi dan belajar langsung dengan rekan-rekan dalam komunitas yang biasanya sangat senang berbagi.

Kelima, mulai dari sekarang. Segala hal yang baik sudah seharusnya disegerakan. Kapan lagi kita bisa kreatif jika tidak mencoba dari sekarang. Kreatif itu memerlukan proses dan waktu koreksi berkali-kali seperti menulis artikel ini he he. Mengasah kreatifitas bisa dari hal-hal kecil pada pekerjaan kita yang mungkin sebelumnya belum terpikirkan. Sebagai contoh slide presentasi pembelajaran anda yang mungkin selama ini hanya tulisan, bisa dibuat lebih menarik dengan tambahan gambar ilustrasi, video dan lainya

Keenam, berhenti sejenak dan evaluasi diri. Nah ini bagian penting untuk hasil kerja atau hasil karya yang semakin baik. Sudah sejauh apa perjalanan pekerjaan kita. Bisa jadi anda sudah merasa profesional mengajar namun bagaimana respon siswa anda selama ini. Apakah siswa hanya sekedar menggugurkan kewajiban belajar atau adakah perubahan signifikan dari hasil mengajar kita. Karena bagaimanapun yang menjadi ukuran keberhasilan dalam pendidikan adalah siswa. Apakah kreativitas siswa anda sudah terlihat? yuk sama sama kita belajar lagi dan terus belajar

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image