Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Apakah Anda Cukup Fokus pada Warisan Pribadi Anda?

Eduaksi | Friday, 01 Mar 2024, 22:33 WIB
Sumber gambar: Forbes

Anda ingin pekerjaan hidup Anda menjadi tentang apa?

Poin-Poin Penting

· Warisan mencakup pencapaian yang berarti dan berdampak bagi individu.

· Meninggalkan warisan yang baik berarti memiliki kepedulian terhadap orang lain dan berdampak pada kehidupan mereka serta diri sendiri.

· Warisan dapat membantu menentukan apakah seseorang telah menjalani kehidupan yang baik.

Terlepas di mana Anda berada dalam karier dan kehidupan Anda, tidak ada kata terlalu dini untuk mulai memikirkan warisan Anda. Salah satu cara untuk memahami hal ini adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

· Apa pencapaian penting Anda?

· Apa dampak yang Anda berikan terhadap orang lain?

· Pernahkah Anda menjalani kehidupan yang Anda banggakan: “kehidupan yang baik”?

Prestasi

Bagian dari warisan Anda ini melibatkan hal-hal nyata yang Anda tinggalkan. Apakah Anda menciptakan sesuatu yang bernilai jangka panjang—perusahaan bisnis, karya seni, alat yang berguna, dll.? Hal-hal tersebut sering kali melekat pada pekerjaan dan karier seseorang. Misalnya, saya bertanya kepada seorang kolega yang sangat terkenal mengapa dia terdorong untuk menerbitkan begitu banyak dan sering. Tanggapannya adalah ia merasa bahwa penelitiannya yang dipublikasikan akan memberikan kontribusi yang langgeng bagi literatur ilmiah. Ayah mertua saya sedang mengerjakan buku terperinci tentang sejarah keluarganya. Niatnya adalah untuk meninggalkan hal ini sehingga anggota keluarga muda dan masa depan akan lebih memahami asal usul mereka.

Generativitas

Erik Erikson mendefinisikan generativitas sebagai kepedulian seseorang terhadap generasi berikutnya dan dunia yang diwarisinya. Inilah bagian warisan yang tidak terfokus pada diri sendiri, namun pada orang lain. Salah satu cara untuk memikirkan bentuk warisan ini adalah dengan membesarkan anak-anak yang sehat secara psikologis dan juga sukses oleh orang tua. Terlibat dalam perilaku yang menjadikan dunia lebih baik juga menunjukkan generativitas—misalnya, wanita yang baru-baru ini memberikan sumbangan sebesar $1 miliar ke sekolah kedokteran Bronx agar siswanya dapat bersekolah tanpa biaya sekolah. Hal ini tidak hanya menguntungkan mahasiswa kedokteran tetapi juga masyarakat dengan meningkatkan jumlah penyedia layanan kesehatan terlatih.

Warisan yang Berfokus pada Diri Sendiri

Tentu saja, beberapa orang menjalani hidup dengan mencoba menetapkan tujuan dan pencapaian tanpa terlalu memikirkan dampak pencapaian hal-hal tersebut terhadap orang lain—misalnya, seorang astronom yang menemukan sebuah bintang yang dinamai menurut namanya. Atau, orang kaya yang menetapkan dan mencapai tujuan untuk masuk daftar terkaya di dunia. Salah satu cara untuk fokus pada warisan pribadi Anda adalah dengan melihat apakah Anda dapat mencapai apa yang Anda, secara pribadi, ingin capai, namun juga membuat tujuan tersebut bermanfaat bagi orang lain—menyumbangkan waktu atau harta untuk organisasi amal, menciptakan sesuatu yang membantu melindungi lingkungan—a Situasi “win-win” untuk Anda dan orang lain.

Arti Hidup Anda

Pada akhirnya, kita semua ingin merasa bahwa kita telah menjalani kehidupan yang layak dijalani. Apa yang dimaksud dengan kehidupan yang baik? Sampai batas tertentu, ini adalah pertanyaan filosofis, namun para psikolog juga punya banyak pendapat mengenai hal ini. Kehidupan yang baik terdiri dari memiliki lebih banyak pengalaman positif daripada negatif, memiliki hubungan yang positif dan sehat, dan menemukan nilai dalam hal-hal yang kita lakukan, termasuk pekerjaan dan karier kita. Idealnya, jika kita memiliki kehidupan yang baik, kita meninggalkan warisan yang penting dan bertahan lama.

***

Solo, Jumat, 1 Maret 2024. 10:20 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image