Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Studi: Ada Kaitan antara Penggunaan Pestisida dengan Penyakit Parkinson

Info Sehat | Thursday, 29 Feb 2024, 13:01 WIB
Pestisida dapat membawa implikasi negatif bagi kesehatan. Foto: Prayogi/Republika via republika.co.id.

PESTISIDA dan herbisida yang digunakan dalam pertanian tampaknya meningkatkan risiko penyakit Parkinson, sebuah studi pendahuluan baru menemukan.

Orang yang terpapar pestisida dan herbisida memiliki kemungkinan 25% hingga 36% lebih besar terkena Parkinson. Itu menurut sebuah penelitian yang akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Neurology pada bulan April mendatang.

“Metode kami memungkinkan kami mengidentifikasi bagian-bagian negara yang memiliki hubungan antara sebagian besar pestisida dan penyakit Parkinson dan kemudian menentukan bagian mana yang memiliki hubungan paling kuat, sehingga kami dapat mengeksplorasi pestisida spesifik di wilayah tersebut,” kata peneliti Brittany Krzyzanowski dari Barrow Neurological Institute di Phoenix, Amerika Serikat, seperti dikutip kanotr berita UPI.

Penyakit Parkinson merupakan penyakit degeneratif progresif pada sistem saraf. Pasien menjadi semakin tidak mampu mengendalikan tubuhnya, menderita gemetar, kaki kaku, serta masalah gaya berjalan dan keseimbangan.

Untuk penelitian ini, para peneliti meninjau catatan 21,5 juta orang yang terdaftar di Medicare pada tahun 2009 untuk menentukan tingkat penyakit Parkinson di berbagai wilayah di negara tersebut.

“Di wilayah Rocky Mountain dan Great Plains, kami mengidentifikasi 14 pestisida yang terkait dengan penyakit Parkinson,” kata Krzyzanowski.

Pestisida dan herbisida simanzine, atrazine, dan lindane memiliki hubungan paling kuat dengan penyakit Parkinson, demikian temuan para peneliti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di daerah dengan penggunaan herbisida simanzine tertinggi di sektor pertanian mempunyai kemungkinan 36% lebih besar terkena Parkinson dibandingkan mereka yang tinggal di daerah dengan penggunaan herbisida simanzin terendah.

Herbisida atrazin dikaitkan dengan kemungkinan 31% lebih besar terkena Parkinson di wilayah dengan penggunaan paling banyak, dan insektisida lindane dengan risiko 25% lebih besar.

Risiko ini tetap tinggi bahkan setelah peneliti menyesuaikan faktor risiko lain untuk Parkinson, seperti paparan polusi udara.

“Hal ini mengkhawatirkan karena penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi pestisida dan herbisida lain sebagai faktor risiko potensial untuk Parkinson, dan ada ratusan pestisida yang belum diteliti hubungannya dengan penyakit ini,” kata Krzyzanowski.

“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan ini dan diharapkan dapat menginspirasi orang lain untuk mengambil langkah-langkah menurunkan risiko penyakit dengan mengurangi kadar pestisida,” tambahnya.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image