Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Surya Mahmuda

Stop Bullying dan Pencegahannya dalam Islam

Agama | Tuesday, 20 Feb 2024, 13:52 WIB

 

Ilustrasi Bullying. Sumber foto: Jawapos.com

Belakangan jagat media sosial tengah diramaikan dengan dugaan kasus perundungan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) ternama di Kota Tangerang Selatan. Kasus yang diduga melibatkan anak presenter kawakan Vincent Rompies tersebut, dilakukan di warung belakang sekolah sehingga menyebabkan korban harus dilarikan ke rumah sakit.

Lantas mengapa aksi bullying bisa terjadi dan bagaimana pencegahannya dalam islam? Berikut penjelasannya!

Melansir dari laman Halodoc, bullying atau perundungan merupakan tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikis. Tindakan ini terjadi bisa dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik yang dilakukan secara berulang dari waktu ke waktu.

Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang dapat menjadi korban maupun pelaku bully diantaranya yaitu;

Penyebab Korban Bullying

• Korban memiliki kekurangan dalam aspek fisik maupun psikologis sehingga merasa dikucilkan.

• Kurang pandai dalam berkomunikasi.

• Kurang mampu untuk membela diri.

• Memiliki percaya diri yang rendah.

• Memiliki sedikit teman.

Penyebab Pelaku Bullying

• Memiliki kontrol diri yang rendah dan tidak memiliki perasaan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.

• Melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam.

• Pernah menjadi korban kekerasan sehingga dirinya selalu merasa terancam.

• Selalu ingin mengontrol dan mendominasi.

• Sulit menghargai orang lain.

• Tinggal di keluarga yang sering bertengkar dan melakukan kekerasan.

Pencegahan Bullying dalam Islam

Dalam islam sendiri, tindakan perundungan atau bullying sangat dilarang karena dapat merugikan orang lain. Salah satu ayat yang melarang bullying terdapat dalam Qur’an Q.S. Al-Hujurat [49]: 11 yang artinya;

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Ayat di atas menjelaskan tentang larangan mengolok-olok, menghina, mengejek dan merendahkan terutama di kalangan orang beriman. Dalam larangan ini tampak bahwa orang-orang yang suka mencari kesalahan dan kekhilafan orang lain, niscaya lupa akan kesalahan yang ada pada dirinya sendiri.

Islam juga mengajarkan agar seorang mukmin terhindar dari perilaku bullying, diantaranya yaitu;

• Bertaqwa kepada Allah.

• Tidak membalas keburukan dengan keburukan.

• Memanggil seseorang dengan panggilan yang baik.

• Perbanyak istighfar dan memperlakukan sesama dengan kelembutan.

• Jauhi lingkungan yang negatif dan perbanyak interaksi dengan orang shalih.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image