Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vindy W Maramis

Peringatan Isra Miraj Momentum Perubahan Ala Rasulullah

Agama | 2024-02-17 15:43:04

Isra’ miraj baru saja berlalu. Bulan rajab adalah bulan kemuliaan yang baru terlewati. Pada bulan ini umat islam pastinya terkenang dengan momentum isra’ miraj. Perjalanan Rasulullah dari masjid Haram (Mekkah) ke masjid Aqsa, (Palestina) hanya dalam satu malam. Misi yang tidak bisa diterima oleh akal. Atas izin dan kuasanya Ilahi hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia atau siapapun itu akan terjadi atas kehendaknya. Lantas sebagai kaum muslimin yang baru saja memperingati peristiwa isra’ miraj bagaimana kita menyikapi momen ini?

Ilustrasi : Momen Isra Miraj. Sumber : iStock

Keimanan dan keyakinan akan keberadaan Allah sebagai sang pencipta dan Muhammad sebagai Rasul utusan Allah harusnya tampak pada diri setiap muslim. Awalnya rasul berdakwah sembunyi-sembunyi yang kemudian secara terang-terangan. Dimulai dari Mekkah dengan segala siksaan dan rintangan kemudian sampai berhasil hijrah ke Madinah dan menjadi pemimpin dalam kota itu. Satu hal yang luput dari pemikiran umat Islam saat ini, mengapa rasul bisa berhasil dalam dakwah ketika di Madinah dan menaklukkan kota mekah dan sekitarnya? Inilah yang harusnya menjadi pertanyaan mendasar umat muslim saat ini untuk berubah menuju arah kegemilangan.

Walaupun bulan di tangan kiriku, matahari di tangan kananku, aku tidak akan berhenti dalam dakwah ini” perkataan Rasulullah saat ditawarkan oleh pemimpin kafir qurais untuk bernegosiasi namun ditolak oleh beliau. Lantas, mengapa kita umat Islam masih bernegosiasi dalam sistem kufur ini. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Al Quran bukan menjadi dasar hukum karena untung dan rugi sudah menjadi prioritas utama. Masihkah kita berharap akan perubahan jika hanya dengan cara mengganti pemimpin?. Rasulullah tidak menerima tawaran pemimpin di Mekkah karena masih bercampurnya sistem jahiliyah dengan sistem Islam. Oleh sebab itu, perubahan yang hakiki dan gemilang terjadi di Madinah dikarenakan seluruh masyarakat dan pemimpin di Madinah siap untuk dipimpin oleh Rasulullah dengan sistem Islam.

Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa perubahan hakiki tak lain yaitu perubahan yang langsung dicontohkan oleh Rasulullah yaitu dengan menjadikan Islam menjadi pondasi utama karena sesungguhnya Islam bukan hanya agama melainkan sistem kehidupan yang gemilang dan paripurna. Wallahu a’lam bisshawab

Artikel ditulis dan diizinkan publish oleh Rahmi Lubis (Kontributor Opini Islam)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image