Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Korban Perundungan Kemungkinan Bakal Alami Masalah Mental hingga Dewasa

Info Sehat | Thursday, 15 Feb 2024, 19:13 WIB
Perundungan dapat berdampak hingga anak berusia dewasa. Foto: humanium.org.

KORBAN perundungan di usia muda kemungkinan bakal mengalami masalah mental hingga mereka dewasa. Demikian sebuah penelitian menyimpulkan.

"Hanya ada sedikit topik kesehatan masyarakat yang lebih penting daripada kesehatan mental remaja saat ini," kata penulis penelitian, George Slavich, direktur Laboratorium Penilaian dan Penelitian Stres di UCLA Health, yang menyerukan investasi dalam penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor risiko dan mengembangkan program untuk meningkatkan kesehatan dan ketahanan seumur hidup.

Bekerja sama dengan University of Glasgow, Slavich bersama timnya meneliti data dari 10.000 anak di Inggris yang dipantau selama hampir 20 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang diintimidasi pada usia 11 tahun dan kemudian menjadi tidak percaya diri pada usia 14 tahun memiliki kemungkinan 3,5 kali lebih besar untuk memiliki masalah kesehatan mental pada usia 17 tahun dibandingkan dengan mereka yang lebih percaya diri.

Para peneliti percaya bahwa penelitian ini adalah yang pertama yang menyelidiki hubungan antara perundungan teman sebaya, ketidakpercayaan antarpribadi, dan perkembangan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, hiperaktif, dan kemarahan.

Slavich mengatakan bahwa temuan penelitian ini dapat membantu sekolah dan institusi lain untuk mengembangkan program-program untuk mengatasi dampak kesehatan mental dari perundungan.

Kesehatan mental anak muda adalah masalah yang semakin menjadi perhatian publik.

Meskipun penelitian lain telah mengaitkan perundungan dengan masalah mental dan perilaku di kalangan remaja, penelitian ini diyakini sebagai penelitian pertama yang mengonfirmasi bahwa perundungan menyebabkan ketidakpercayaan dan, pada gilirannya, masalah mental pada masa remaja akhir.

"Apa yang ditunjukkan oleh data penelitian ini adalah bahwa kita benar-benar membutuhkan program berbasis sekolah yang membantu menumbuhkan rasa saling percaya di tingkat kelas dan sekolah," ujar Slavich dalam siaran pers UCLA.

Menurut Slavich, salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengembangkan program berbasis bukti yang secara khusus difokuskan pada transisi ke sekolah menengah dan perguruan tinggi.***

Sumber: United Press International

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image