Mengapa PAUD itu Penting? Ketahui Usia Ideal untuk Memasuki PAUD
Eduaksi | 2022-01-13 12:31:59Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan terbaik untuk anaknya. Di era serba maju, kini pendidikan telah dimulai pada usia dini atau PAUD. Biasanya orang tua akan memasukan anaknya ke PAUD terlebih dahulu sebelum ke TK atau SD.
Perlu diketahui, untuk memasukan anak ke PAUD orang tua harus wajib mengetahui kesiapan baik itu fisik ataupun mental. Sehingga hal ini menjadikan pro dan kontra. Karena pada dasarnya pendidikan ini dapat melatih kemampuan bersosialisasi dan mulai terbiasa untuk belajar. Menurut informasi juga,
Namun, ada juga beberapa orang berpikiran seperti pengeluaran yang tinggi, terikat jadwal, dan si kecil bisa malas sekolah karena jauh dari orangtuanya. Menurut informasi, pendidikan PAUD ini juga sangat penting dalam perkembangan atau proses belajar. Alhasil, anak tersebut akan mengenal dunia sekolah seperti angka, huruf, bentuk dan warna.
Lalu, berapa usia yang ideal untuk masuk PAUD? apa manfaat sekolah PAUD untuk anak? Dilansir dari BetterParent.id, berikut usia dan manfaat anak masuk PAUD.
Usia Ideal Anak Masuk Sekolah PAUD
Pada dasarnya pendidikan PAUD bisa dilakukan oleh semua orang tua dirumah. Berdasarkan peraturan kementerian tahun 2018, PAUD bisa diterapkan pada saat anak sudah lahir sampai 6 tahun. Ada 2 jenis layanan pendidikan anak usia dini yaitu formal dan non formal.
Untuk formal biasanya sudah disediakan oleh pemerintah daerah ataupun swasta sedangkan non formal bisa dilakukan oleh orang tua dirumah saja. Selain itu, usia anak masuk PAUD dibagi menjadi 3 bagian.
Bayi : 0-1 Tahun.
Balita : 2-3 Tahun.
Kelompok Bermain : 3-6 Tahun.
Akan tetapi, ada beberapa orang tua yang memasukkan anak ke TK setelah usia 5 tahun.
Manfaat Anak Masuk PAUD
Terdapat banyak sekali manfaat anak masuk PAUD atau prasekolah. Hal ini sangat berdampak pada efek perkembangan anak seperti kemampuan sosial, emosiona sampai cara untuk berpikir. Berikut beberapa manfaat anak masuk PAUD atau prasekolah.
1. Mampu Beradaptasi Sebelum Masuk Sekolah
Jika Anda sebagai orang tua dan ingin berencana memasukkan anak ke PAUD dengan usia 2-3 tahun, maka dapat membantu anak menyesuaikan diri di dunia sekolah. Nantinya, anak akan mengenal kegiatan sekolah seperti menjaga kebersihan, mencuci tangan sebelum makan, bermain dengan teman hingga belajar lebih disiplin.
2. Membuat Anak Mengikuti Arahan
Pada saat pendidikan PAUD, banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh anak sesuai dengan arahan para pembimbing. Sehingga hal ini sangat bermanfaat agar dapat mengikuti arahan dan dapat memahami apa orang katakan.
3. Perkembangan Emosional
Tidak ada salahnya jika orang tua memasukkan anak ke pendidikan usia dini. Karena dapat meningkatkan dalam kemampuan berinteraksi sosial entah itu teman seumurannya atau orang lain. Bukan hanya itu saja, anak juga bisa lebih fokus pada tujuan tertentu.
Dengan pendidikan usia dini yang berkualitas, mereka akan di didik untuk menjawab rasa penasaran dunia luar melalui eksplorasi, eksperimen dan komunikasi.
4. Perkembangan Sosial
Pendidikan PAUD adalah waktu yang tepat untuk dilatih kemampuan dasar anak. Kemampuan ini biasanya diajarkan selama sekolah di PAUD misalnya fokus pada tujuan tertentu, berfikir luas dan dapat mengendalikan emosi.
5. Dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak
Pada saat pendidikan PAUD, banyak sekali aktivitas yang dilakukan oleh anak seperti kegiatan fisik dan berfikir. Hal ini sangat bermanfaat bagi anak karena dapat meningkatkan kemapuan motorik yang diajarkan. Salah satunya adalah ketika anak belajar menggunakan pensil ataupun krayon untuk menggambar. Anak tersebut akan belajar koordinasi tubuh saat bergerak. Oleh sebab itu, hal ini dapat Anda pertimbangkan saat anak Anda ingin dimasukkan ke dunia sekolah PAUD.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.