Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ridi Setyawan

Meminimalisir Perundungan dengan Menanamkan Tauhid kepada Para Santri

Pendidikan dan Literasi | 2024-02-06 09:00:51

Dewasa ini sangat marak kasus perundungan (bullying) terhadap anak-anak yang terjadi dimana-mana dan tak luput juga terjadi pada lingkungan pondok pesantren. Maka dibutuhkan peran dari para pengajar dan seluruh pegawai di lingkungan tersebut untuk saling bahu-membahu dalam mencegah tindakan perundungan antar sesama santri.

Lalu, apa yang harus dititik beratkan dalam mendidik santri untuk mencegah tindakan tersebut? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan menanamkan Tauhid kepada para santri sejak dini. Karena dengan Tauhid santri akan merasa selalu diawasi oleh Allah, kapanpun dan dimanapun.

Bagaimana mengajarkan Tauhid yang benar kepada santri? Yaitu senantiasa mengutamakan Sang Khalik diatas segalanya, seperti menanamkan bahwa hanya Allah lah yang berhak untuk diibadahi, meminta pertolongan, dan meminta perlindungan hanya kepadaNya, tanpa menyekutukanNya dengan siapapun.

Jika Tauhid sudah tertanam dalam hati para santri, atas izin Allah santri akan lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal positif yang bermanfaat untuknya dan untuk orang-orang di sekitarnya, seperti menambah hafalan Al-Qur’an, hafalan hadits, hafalan mutun aqidah, saling memberikan semangat antar santri, menebarkan salam, dsb. Maka dengan demikian frekuensi tindakan-tindakan yang negatif seperti kekerasan, senioritas, dan perundungan (bullying) sedikit demi sedikit akan terkikis atas apa yang selama ini telah menjadi stigma negatif dalam lingkungan pondok pesantren.

Dengan adanya pembekalan Tauhid kepada para santri tidak hanya akan berdampak pada lingkungan pondok pesantren, namun juga akan memberikan dampak positif bagi lingkungan di luar pondok pesantren. Yaitu para santri akan berperangai santun kepada masyarakat sekitar, turut membantu jika warga mengadakan agenda kerja bakti, bertakziah saat ada warga sekitar yang meninggal dunia, menebarkan salam, berwajah berseri-seri. Itu semua tidak akan digapai apabila para santri tidak dibekali ilmu Tauhid.

Maka dari itu pentingnya akan ilmu yang satu ini (Tauhid), karena dampaknya tidak hanya pada saat di dunia saja namun akan berdampak pada kehidupan akhirat para santri kelak. Ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi para calon-calon wali santri untuk memilah dan memilih pondok pesantren yang berkompeten, baik dari sisi akademik dan non akademik. Jangan hanya berfokus pada akademik saja, namun juga harus memperhatikan non akademiknya, karena pelajaran-pelajaran non akademik seperti penanaman aqidah yang benar akan berkesinambungan terhadap perilaku santri baik saat di pondok pesantren maupun di luar pondok pesantren.

Apalah arti prestasi akademik yang baik jika tidak diiringi dengan perangai yang baik pula, dan perangai yang baik adalah buah dari pelajaran tauhid dan aqidah yang benar. Apalah akhlak baik kepada manusia namun tidak berakhlak kepada Allah. Semoga pengalaman dari penulis ini yang bekerja sebagai pegawai di pondok pesantren Al Kautsar Sidoarjo dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya kepada calon-calon wali santri yang akan memilihkan pondok pesantren yang tepat untuk buah hatinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image