Memahami Fenomena Materialisme pada Remaja
Eduaksi | 2024-02-03 07:14:10Materialisme telah menjadi salah satu fenomena yang signifikan dalam masyarakat kontemporer, termasuk di antara remaja. Materialisme dapat didefinisikan sebagai orientasi hidup di mana individu memberikan nilai yang tinggi pada benda materi dan kekayaan material sebagai indikator keberhasilan, kebahagiaan, dan status sosial. Fenomena ini memiliki dampak yang kompleks pada remaja, yang nilainya berkembang dan identitasnya terbentuk. Adapun penyebab terjadinya materialisme pada remaja karena, faktor-faktor lingkungan dan budaya berkontribusi pada perkembangan materialisme pada remaja. Media massa, iklan, dan budaya konsumtif memainkan peran penting dalam membentuk persepsi remaja tentang kebahagiaan dan keberhasilan yang sering dikaitkan dengan kepemilikan barang-barang materi.
Pada kasus kali ini, terjadi pada seorang remaja yang menginginkan suatu barang kepada orang tuanya. Remaja itu terus menerus mendesak orang tuanya agar dibelikan barang yang di inginkannya. Orang tuanya tidak dapat membelikan apa yang di inginkan sanga anak karena faktor ekonomi pada keluarganya. Tetapi remaja tersebut terus meminta kepada orang tuanya bahkan dia sampai menyakitidirinya sendiri dengan memukul tubuhnya.
Dampak Psikologis
Materialisme dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada remaja. Remaja yang terlalu terpaku pada barang-barang materi cenderung mengalami kecemasan, depresi, dan kurangnya kepuasan hidup karena mereka seringkali merasa tidak pernah cukup dengan apa yang mereka miliki.
Cara Mengatasi Materialisme pada Remaja
- Pendidikan Nilai
- Pengalaman yang Bermakna
- Batasan Penggunaan Media Sosial
Mengatasi materialisme pada remaja membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak yang terlibat dalam kehidupan mereka. Dengan memberikan pendidikan, contoh perilaku, dan kesempatan untuk berkembang secara holistik, kita dapat membantu remaja mengembangkan sikap yang lebih seimbang terhadap kekayaan material dan nilai-nilai non-material dalam kehidupan mereka.
penulis
Yulia Catursari
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.