Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

India Bebaskan Merpati yang Sebelumnya Dituding sebagai Mata-mata Tiongkok

Info Terkini | 2024-02-02 17:28:50
Merpati yang dituding sebagai mata-mata Tiongkok oleh pemerintah India. Foto: Anshuman Poyrekar/Hindustan Times via Associated Press.

SEEKOR merpati yang selama delapan bulan berada dalam tahanan pihak polisi India telah dibebaskan dan dinyatakan tidak terbukti sebagai mata-mata Tiongkok.

Merpati tersebut sebelumnya ditangkap di sebuah pelabuhan di Mumbai. Ada "pesan yang ditulis dalam aksara Tionghoa" di sayap merpati. Demikian dilaporkan surat kabar Times of India.

"Awalnya, polisi telah mendaftarkan kasus mata-mata terkait burung tersebut, tetapi setelah menyelesaikan penyelidikan, polisi India mencabut dakwaan tersebut," laporan Times of India menambahkan.

Burung yang tidak disebutkan namanya itu ditahan di sebuah rumah sakit kota sementara polisi melakukan penyelidikan.

Penyelidikan tersebut memakan waktu "delapan bulan yang menakjubkan", kantor People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/2/2024).

PETA mengatakan bahwa pihak polisi telah memberikan "izin resmi kepada rumah sakit untuk melepaskan merpati tersebut" pada hari Rabu (31/1/2024).

Burung merpati itu merupakan yang terbaru dari beberapa burung merpati yang pernah ditahan oleh pihak berwenang India karena dicurigai melakukan aksi spionase.

Petugas keamanan perbatasan India sempat menahan seekor merpati pada tahun 2016 setelah ditemukan membawa pesan ancaman kepada Perdana Menteri Narendra Modi di dekat perbatasan India dengan musuh bebuyutannya, Pakistan.

Seekor merpati lainnya ditahan di bawah penjagaan bersenjata pada tahun 2010 setelah ditemukan di wilayah yang sama dengan sebuah cincin di sekitar kakinya dan sebuah nomor telepon dan alamat Pakistan tertera di tubuhnya, yang ditulis dengan tinta merah.

Dalam kasus merpati baru-baru ini, otoritas India sempat memerintahkan agar tidak seorang pun diizinkan untuk mengunjungi merpati tersebut, yang menurut polisi mungkin sedang dalam "misi khusus untuk melakukan aksi mata-mata".***

Sumber: Agence France Press, Channel News Asia

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image