Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Selsya Billa

Kepemimpinan Indonesia dari masa ke masa

Politik | 2022-01-12 20:53:36

ARTIKEL

KEPEMIMPINAN DI INDONESIA DARI MASKE MASA

Selsya Billa Regita – 20200110200069

Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam Negara karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan bergantung pada kepemimpinan tersebut. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Di Indonesia ada 7 presiden yang pernah memimpin Indonesia dan berikut adalah gaya kepemimpinan pemimpin Negara Indonesia dari masa ke masa.

1. Kepemimpinan presiden Soekarno

Soekarno lahir pada 6 Juni 1902 di Jawa Timur, dari Raden Sukemi Sosrodihardjo dan R.A Ida Nyoman Rai, yang saat itu termasuk dalam keluarga bangsawan dan merupakan keluarga terhormat jika dilihat secara struktur sosial. Sebagai seorang pemimpin, Soekarno disebut sebagai sosok yang sempurna, terlebih dalam memimpin negara Indonesia yang sangat luas dan beragam ini. Soekarno tidak hanya berkharisma dan berwibawa, tetapi ia juga seorang cendekiawan dan ideolog. Jika melihat dari gaya kepemimpinannya, tidak diragukan lagi kalau Soekarno masuk dalam golongan pemimpin bergaya kharismatik, yang mana dirinya memiliki daya tarik, berwibawa serta energi yang luar biasa sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk menjadi pengikutnya. Soekarno sangat ahli dalam mengubah presepsi orang lain sehingga menjadi sama dengannya, serta mampu membuat mereka agar mau mengikuti perintah dan keinginannya dengan senang hati.

Presiden Pertama Indonesia ini juga dikenal sebagai seorang dengan temperamen yang meledak-ledak, tetapi mampu menularkan semangatnya yang besar ini kepada orang lain. Ia mampu membakar semangat seluruh rakyat dan menginspirasi mereka semua untuk berani melakukan hal yang diinginkan. Setiap orang yang mengikuti pemimpin dengan gaya yang sama dengan Presiden Soekarno biasanya memiliki keyakinan yang kuat bahwa pemimpinnya selalu benar, merasa sayang dan bangga dengan pemimpinnya, memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat dalam misi kelompoknya, mau mematuhi pemimpin dan yakin bahwa mereka dapat berkontribusi bagi kelompoknya.

Kepemimpinan Soekarno memiliki prestasi untuk Indonesia yaitu:

1. Semangat Revolusi yang Membuahkan Kemerdekaan

Keberhasilan pertama yang tidak akan pernah dilupakan dari Soekarno ialah bagaimana ia mampu mengobarkan semangat revolusi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang mana hal tersebut akhirnya membawa Indonesia kepada kemerdekaan di tahun 1945.

2. Gerakan Non-blok Di bawah kepemimpinannya, Soekarno tercatat berhasil membentuk Gerakan Non-Blok (GNB) pada konferensi Asia-Afrika yang dilaksanakan di Kota Bandung pada tahun 1955.

3. Menyatukan Papua Barat ke NKRI

2. Kepemimpinan presiden Soeharto

Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan. Meski begitu, dengan berbagai kontroversi yang terjadi, ia sering juga disebut sebagai otoriter bagi yang berseberangan dengannya. Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa Hindia Belanda dan Kekaisaran Jepang, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden Soekarno, salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang. Berbagai kontroversi menyebut operasi ini menewaskan sekitar 100.000 hingga 2 juta jiwa, namun jumlah ini patut dipertanyakan karena korban dari Gerakan 30 September.

Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang terlama yang menjabat sebagai presiden Indonesia.

Selama hampir 32 tahun pemerintahannya Soeharto meletakkan pondasi pembangunan di Indonesia melalui Repelita. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Dalam era ini masyarakat mendapati harga bahan-bahan pokok yang terjangkau dan situasi keamanan dan ketertiban yang terjaga, juga tercapainya Swasembada Beras. Hal ini ditandai dengan medali From Rice Importer To Self Sufficiency dari Food and Agriculture Organization (FAO) pada 1984 yang diterima Presiden Soeharto.

Soeharto juga merupakan sosok yang kontroversial karena membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, pemaksaan asas tunggal Pancasila di berbagai bidang, dan disebut sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia modern. Menurut Transparency International, estimasi kerugian negara adalah sekitar 15–35 miliar dolar Amerika Serikat selama pemerintahannya. Namun, hal ini tidak berhasil dibuktikan, bahkan Majalah Time kalah dalam gugatan dan usaha lain untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.

3. Kepemimpinan presiden Bj Habibie

Kepemimpinan yang berhasil meniscayakan adanya kemampuan untuk mewujudkan suatu visi atau teori menjadi realitas. Semakin terwujud suatu visi atau teori dalam realitas, semakin efektif pula suatu kepemimpinan telah dijalankan. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie ialah jelas sosok yang penuh dengan rekam jejak keberhasilan dan milestone sebagai buah terwujudnya visi dan teori ke dalam realitas. Sosok multidimensional yang berpulang di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, di usia 83 tahun pada Rabu (11/9) itu meninggalkan begitu banyak jejak kepemimpinan. Bukan hanya sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia, lelaki kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu semasa hidupnya meninggalkan begitu banyak inspirasi yang patut diteladani. Sebagai ilmuwan dirgantara, BJ Habibie merupakan manusia pertama bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia, yang mampu memperlihatkan cara mengitung gejala perambatan retakan sayap pesawat terbang secara acak atau dikenal dengan istilah crack propagation onrandom hingga ke atom-atomnya.

Pencapaian itu membuat Habibie mendapat sebutan istimewa sebagai 'Mr Crack'. Bukan hanya itu, di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli dirgantara juga mengenal Habibie yang melahirkan sejumlah teori terkait dengan pengembangan teknologi canggih di bidang tersebut, Karena itu, saat melepas jasad BJ Habibie ke peristirahatan terakhir diMakam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Presiden Joko Widodo pun memberikan penghormatan takzim kepada sosok genius dalam dunia dirgantara dengan penggilan istimewa tersebut. "Selamat jalan, Mr Crack.Selamat jalan, sang pionir," ucap Presiden Jokowi.

Selain sebagai ilmuwan dirgantara yang dikenal luas, BJ Habibie juga dikenal sebagai muslim yang saleh. Sebagai pribadi muslim, banyak pula jejak kepemimpinan yang ditinggalkan almarhum. Sama seperti pencetus teori relativitas Albert Einstein yang berpendapat bahwa ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu lumpuh, BJ Habibie pun meyakini bahwa ilmu pengetahuan, keimanan, dan ketakwaan harus berada dalam satu kesatuan sinergis. Dalam konteks ini, jejak kepemimpinan Habibie pun begitu fenomenal. Selain dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama, BJ Habibie juga merupakan sosok yang menginisiasi pendirian Bank Muamalat serta mengimplementasikan konsep perbankan syariah di Indonesia yang diterimasecara luas oleh umat Islam di Indonesia hingga hari ini.

4. Kepemimpinan presiden KH. Abdurahman Wahid

K. H. Abdurrahman Wahid (lahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7 September 1940 – 30 Desember 2009) atau yang akrab disapa Gus Dur, adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Kepemimpinan Gus Dur bergaya kharismatik-transformasional yang dimana saat mengambil keputusan, Gus Dur menonjolkan sikap kharismatik yang dimiliki tetapi tanpa adanya kekerasan dan tekanan militer.

Kelebihan gaya kepemimpinan Gus Dur

· Meliburkan siswa pada saat bulan Ramadan

· Menjadikan Hari Imlek dan Memperbolehkan Bahasa Tionghoa

· Menyelesaikan Berbagai Macam Konflik di Indonesia

Kekurangan gaya kepemimpinan Gus Dur

· Kasus Buloggate dan Korupsi

· Memperbolehkan Bendera Bintang Kejora

5. Kepemimpinan presiden Megawati Soekarno Putri

Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004. Megawati Soekarno putri meneruskan kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid yang terhenti ditengah jalan. Dalam kepemimpinannya, Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Megawati adalah seorang pemimpin yang memiliki berkepribadian yang kuat. Tidak mudah dipengaruhi oleh siapa pun, jika tidak sesuai dengan pikiran dan nuraninya tentang cita-cita NKRI. Baginya visi dan misi bagi pemimpin bangsa ini tak bisa lain dari visi dan misi yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Perubahan visi dan misi yang berbeda dengan Pembukaan UUD 1945 justru harus dicegah.

Megawati merupakan seorang yang tenang dengan kepribadian yang cenderung tertutup. Akan tetapi memiliki karakter dan wibawa yang kuat sebagai seorang pemimpin. Hal tersebut dapat dilihat dari kecermatannya untuk memahami berbagai konflik atau krisis yang terjadi dan kegigihannya dalam menekankan pemahaman anti kekerasan. Selama kepemimpinannya, Megawati juga dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsipnya yaitu berpolitik dengan ideologi, sesuai konstitusi, dan mengutamakan kepentingan rakyat (Sihaloho, 2019). Sikap yang dimilikinya berhasil membuat Megawati meraih berbagai prestasi selama menjabat sebagai pemimpin bangsa.

6. Kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Merupakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan era demokrasi. Presiden SBY juga menegaskan, kalau dirinya cenderung untuk mengalah, lebih memilih melakukan berkompromi dan membuat consensus, karna SBY tidak ingin kepemimpinan Yang dijalankannya menjadi otoriter. SBY sosok pemimpin yang demokratis dalam mengambil keputusan selalu mengajak beberapa perwakilan bawahan, tetapi keputusan tetap berada di tangannya. SBY tipe pemimpin yang cermat dan berpikir matang sebelum mengambil suatu keputusan. Prestasi yang penting dicatat semasa kepemimpinan SBY yaitu keberhasilan menyelesaaikan batas maritim Indonesia dengan 2 negara sahabat yaitu singapura dan Filipina.

7. Kepemimpinan presiden Joko Widodo

Joko Widodo atau yang dikenal dengan nama jokowi memiliki nama lengkap Ir. H. Joko Widodo. Beliau lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 1961. Masa kepemimpinan Jokowi mulai 20 Oktober 2014 sampai sekarang. Gaya kepemimpinan presiden Jokowi yaitu ada tiga gaya kepemimpinan Jokowi yaitu yang pertama adalah partisipatif yaitu selalu ikut atau terlibat dengan anggota saat akan mengambil keputusan atau kegiatan seperti tindakan blusukan yang serimg di lakukannya. Kedua yaitu karismatik yang dimana Jokowi dapat menyelesaikan masalah yang dapat menarik perhatian orang lain. Ketiga yaitu transornasional yaitu mengukur hubungan anggota dengan pemimpinnya sejauh apa.

Dalam masa pemerintahannya presiden Jokowi telah mampu mulai meratakan pembangunan yang ada di Indonesia yang dimana infrastruktur dibangun tidak lagi hanya fokus di pulau Jawa tetapi di luar Jawa juga. Presiden Jokowi juga memiliki citra seorang pemimpin yang dekat dengan mansyarakatnya serta presiden Jokowi juga memberlakukan program sosial seperti KIP dan BPJS yang tentunya sangat membantu masyarakat. Demikian identifikasi atau analisis gaya kepemimpanan presiden Indonesia yang memiliki gaya dalam memimpin yang berbeda dan juga hasil kerja yang berbeda , bagaimana pun gaya kepemimpinan presiden yang pernah memimpin di Indonesia tentu sangat membawa pengaruh pada negara dan masyarakat Indonesia. Dibalik kelemahan saat masa kepemimpinan presiden Indonesia, ada kelebihan dan keberhasilan yang diraih tentunya merupakan hasil kerja keras pemimpin negara

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image