Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Holy Wahyuni

Menilik Guru SD Atasi Persoalan Motivasi Belajar Siswa

Guru Menulis | Monday, 29 Jan 2024, 15:47 WIB
Sumber: galeri-animasiku.com ilustrasi suasana kelas

Pembelajaran di sekolah dasar tentu memiliki berbagai tantangan dan permasalahan. Menghadapi anak usia sekolah dasar kata orang adalah gampang-gampang susah. Pada proses pembelajaran di sekolah dasar, guru harus mampu mendesain dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik perkembangan siswa, semata-mata agar kelas bisa tetap kondusif.

Pada pelaksanaannya seringkali ditemukan siswa yang memiliki permasalahan yang menghambat proses pengembangan dirinya. Beberapa kondisi tersebut seperti rendahnya motivasi belajar. Rendahnya motivasi belajar juga ditandai dengan munculnya perasaan mudah putus asa dalam belajar, kurang konsentrasi dan fokus, kepasifan, kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

Dalam persoalan ini, guru akhirnya harus memiliki banyak inisiatif terutama dalam strategi manajemen kelas. Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.

Melansir dari hasi wawancara pada guru-guru sekolah dasar di Kota Surabaya, didapatkan data imbas dari motivasi belajar siswa rendah yang paling sering ditemui oleh guru SD di Kota Surabaya. Imbas tersebut adalah siswa yang menunjukkan sikap pasif dan siswa yang cenderung membuat kegaduhan ketika pembelajaran berlangsung.

Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, memiliki tantangan dan dinamika sendiri dalam konteks pendidikan. Surabaya, sebagai kota yang heterogen, memiliki siswa dengan latar belakang, kebutuhan, dan gaya belajar yang beragam.

Berdasarkan hasil wawancara. Didapat bahwa salah satu strategi pendekatan yang dilakukan oleh hampir semua guru adalah pendekatan student center learning (SCL). Menurut para informan, pendekatan student center learning merupakan pendekatan yang dapat diterapkan untuk meminimalisir kepasifan dan kegaduhan, karena melibatkan partisipasi siswa secara aktif.

Selain itu, menyusun kontrak belajar juga menjadi pendekatan manajemen kelas yang menjadi pilihan para guru yang menjadi informan. Dengan adanya aturan yang jelas, siswa tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka seharusnya berperilaku. Aturan dapat merangsang partisipasi siswa dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Siswa lebih cenderung berpartisipasi aktif ketika mereka merasa dihormati dan didukung.

Memberi umpan balik dan berupaya interaktif sepanjang pembelajaran berlangsung juga menjadi metode manajemen kelas yang ditempuh oleh para informan guru. Memberikan umpan balik yang interaktif kepada siswa yang pasif merupakan langkah yang penting untuk mendorong keterlibatan mereka dalam pembelajaran.

Cara selanjutnya yang ditempuh oleh sebagian besar informan guru adalah dengan menekankan kepekaan dan pendekatan emosional kepada peserta didik. ini merupakan manajemen yang juga melibatkan kompetensi sosial dan kepribadian seorang guru. Seorang guru yang bertindak menjadi teman dan sahabat siswa, akan lebih mudah dalam melakukan edukasi guna meningkatkan motivasi mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image