Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Bukti Baru Adanya Pasokan Air Es dalam Jumlah Besar di Dekat Ekuator Planet Mars

Teknologi | Monday, 29 Jan 2024, 06:07 WIB
Planet Mars. Foto: NASA via republika.co.id

PESAWAT penjelajah Mars telah menemukan bukti baru adanya sejumlah besar es air yang terkubur di dekat ekuator planet tersebut. Penemuan ini diperoleh dari data yang dikumpulkan oleh pesawat Mars Express, yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dan bermitra Badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

ESA meluncurkan Mars Express pada tahun 2003 dan sejak saat itu telah mempelajari Planet Merah. Tujuan utama misi ini adalah untuk menggunakan tujuh instrumen ilmiahnya untuk mencari tanda-tanda air di bawah permukaan Mars.

Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian baru ini mengatakan bahwa data yang menunjukkan adanya endapan es yang baru ditemukan bisa berarti Mars mungkin pernah mendukung kehidupan.

Mars Express mengumpulkan data di sekitar area planet yang dikenal sebagai Formasi Medusae Fossae (atau MFF). NASA menggambarkan formasi ini sebagai "endapan yang lembut dan mudah terkikis yang membentang hampir 1.000 kilometer di sepanjang khatulistiwa Mars."

Para ilmuwan meyakini bahwa MFF kemungkinan besar terbentuk dari debu yang tertiup angin atau abu vulkanik. Formasi ini bisa terbentuk setelah aktivitas vulkanik yang diperkirakan terjadi hingga 3,8 miliar tahun yang lalu.

Foto-foto dari area tersebut menunjukkan area yang terangkat yang di masa lalu diduga mengandung debu yang tertiup angin selama bertahun-tahun. Tapi, penelitian baru ini menggunakan data yang lebih baru yang dikumpulkan oleh instrumen MARSIS milik pengorbit. Instrumen ini merupakan "pengukur radar bawah permukaan" dengan antena sepanjang 40 meter. Alat ini mencari air di permukaan dan juga hingga lima kilometer di bawah permukaan.

Instrumen MARSIS dirancang untuk mengirimkan gelombang radio ke area yang dipilih oleh para ilmuwan. Alat tersebut kemudian mencoba mendengarkan dan memeriksa "gema" yang dihasilkan oleh gelombang radio. NASA menjelaskan gema ini membantu para peneliti mengenali keberadaan air atau es.

Para ilmuwan mengatakan bahwa air yang teridentifikasi di dekat permukaan akan menghasilkan sinyal yang lebih kuat, sementara keberadaan es atau material lain akan menghasilkan sinyal yang lebih lemah. Tim peneliti mengatakan bahwa pembacaan MARSIS menunjukkan bahwa area MFF di Mars mengandung sejumlah besar es air dan bukannya debu yang tertiup angin.

Thomas Watters dari Smithsonian Institution AS, yang memimpin penelitian baru ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa data radar menunjukkan endapan di area MFF bahkan lebih tebal dari perkiraan pengukuran sebelumnya.

Para peneliti mengatakan data menunjukkan endapan yang diteliti meluas di bawah permukaan Mars hingga kedalaman 3,7 kilometer. Endapan tersebut tampaknya mengandung lapisan debu dan es, yang semuanya ditutupi oleh lapisan pelindung berupa debu kering atau abu.

Pemeriksaan data sebelumnya pada area MFF menemukan kesamaan sifat listrik endapan di sana dengan endapan kaya es yang ditemukan di kutub utara dan selatan Mars. Data MARSIS terbaru memperkuat bukti ini dengan menunjukkan kemiripan antara lapisan deposit di MFF dan di kutub-kutub planet.

"Sinyal radar cocok dengan apa yang kita harapkan dari lapisan es. Ia menambahkan bahwa gelombang radar yang ditemukan mirip dengan sinyal yang kita lihat dari kutub Mars, yang kita tahu sangat kaya akan es," kata Watters

Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan menemukan bukti kuat keberadaan es di Mars. Namun, para peneliti mengatakan bahwa studi terbaru menunjukkan jumlah air terbesar yang pernah diidentifikasi di area MFF. Mereka memperkirakan jumlah total air yang terkandung di sana akan cukup "untuk menutupi permukaan Mars hingga kedalaman sekitar 1,5 hingga 3 meter.

Colin Wilson, seorang ilmuwan proyek misi Mars Express, mengatakan bahwa meskipun temuan baru ini menarik, temuan ini juga menimbulkan banyak pertanyaan sekaligus jawaban.

Ia mempertanyakan sudah berapa lama endapan es ini terbentuk, dan seperti apa Mars pada saat itu. Wilson mengatakan bahwa jika dikonfirmasi sebagai es air, endapan besar tersebut akan mengubah pemahaman kita tentang sejarah iklim Mars.

Watters menambahkan bahwa karena penemuan ini dilakukan di daerah dekat ekuator Mars, maka tempat ini dapat dianggap sebagai tempat yang baik untuk misi eksplorasi di masa depan. Ia menjelaskan bahwa dengan ketinggian yang lebih rendah, area MFF akan dianggap sebagai tempat pendaratan yang ideal untuk wahana antariksa.

Menurutnya, ketinggian seperti itu memberikan lebih banyak atmosfer untuk mendukung pendaratan yang efektif dan terkendali.***

Sumber: European Space Agency, NASA, Voice of America

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image