Mengenang 86 Tahun Aminah Tjendrakasih, Bintang Legendaris Indonesia
Info Terkini | 2024-01-29 01:49:32Aminah Tjendrakasih, atau yang lebih dikenal dengan nama Lela, adalah seorang aktris legendaris Indonesia yang telah berkiprah di dunia seni peran selama lebih dari 60 tahun. Ia lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 29 Januari 1938. Sejak kecil, Aminah sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia seni peran. Ia sering mengikuti pertunjukan sandiwara di kampung halamannya.
Pada tahun 1955, Aminah memulai kariernya di dunia film dengan membintangi film berjudul “Oh, Ibuku.” Film tersebut disutradarai oleh S. Waldy. Di tahun yang sama, ia juga bermain dalam film “Gambang Semarang” bersama dengan ibunya, Wolly Sutinah.
Karier Aminah semakin melejit setelah ia membintangi film “Serampang 12” (1956) dan “Asrama Dara” (1958). Kedua film tersebut merupakan film-film klasik Indonesia yang masih populer hingga saat ini. Dalam film “Serampang 12”, Aminah berperan sebagai Bunga, seorang gadis yang jatuh cinta pada seorang pemuda bernama Arjuna. Sedangkan dalam film “Asrama Dara”, ia berperan sebagai Nani, seorang gadis yang menjadi korban pemerkosaan.
Selain film-film tersebut, Aminah juga membintangi berbagai film lainnya, baik sebagai pemeran utama maupun pemeran pembantu. Total, ia telah membintangi lebih dari 100 film selama kariernya. Beberapa film terkenal lainnya yang pernah ia bintangi antara lain “Cinta Pertama”* (1973), “Si Doel Anak Sekolahan” (1994-2005), dan “Bintang di Langit” (2012).
Selain film, Aminah juga aktif membintangi sinetron. Salah satu sinetronnya yang paling terkenal adalah “Si Doel Anak Sekolahan”. Dalam sinetron tersebut, ia berperan sebagai Lela, ibu dari Doel. Sosok Lela yang sabar, tegas, dan penuh kasih sayang berhasil membuat Aminah menjadi salah satu aktris yang paling dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Aminah Tjendrakasih dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan berdedikasi tinggi. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap perannya. Berkat kerja kerasnya, ia telah meraih berbagai penghargaan, di antaranya Penghargaan Kesetiaan Profesi Keartisan dari Dewan Film Nasional (1992), Lifetime Achievement Award dari Bandung Film Festival (2012), dan Lifetime Achievement Award dari Indonesian Movie Awards (2013).
Pada tanggal 21 Desember 2022, Aminah Tjendrakasih meninggal dunia di usia 84 tahun. Ia meninggalkan karya-karya yang abadi dan akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Dedikasi Aminah Tjendrakasih untuk Dunia Seni Peran
Aminah Tjendrakasih adalah sosok yang sangat berdedikasi untuk dunia seni peran. Ia telah berkiprah di dunia seni peran selama lebih dari 60 tahun, dan selama itu pula ia selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap perannya.
Aminah Tjendrakasih dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Ia selalu mempelajari naskah dengan cermat sebelum syuting. Ia juga selalu berlatih dengan giat untuk mendalami karakter yang ia perankan.
Aminah Tjendrakasih juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Ia selalu bersikap profesional dan menghormati semua orang yang bekerja dengannya.
Dedikasi Aminah Tjendrakasih untuk dunia seni peran telah menginspirasi banyak orang. Ia adalah sosok yang patut dibanggakan oleh bangsa Indonesia.
Karya-karya Aminah Tjendrakasih yang menginspirasi dapat disebutkan berikut ini.
Aminah Tjendrakasih telah membintangi berbagai film dan sinetron yang menginspirasi banyak orang. Beberapa karyanya yang paling terkenal antara lain:
a. Serampang 12(1956): Film klasik Indonesia yang menceritakan kisah cinta antara Arjuna dan Bunga.
b. Asrama Dara (1958): Film yang menceritakan tentang perjuangan para wanita untuk mendapatkan hak-haknya.
c. Cinta Pertama (1973): Film yang menceritakan tentang kisah cinta pertama antara dua remaja.
d. Si Doel Anak Sekolahan (1994-2005): Sinetron komedi yang menceritakan tentang kehidupan Doel dan keluarganya.
e. Bintang di Langit (2012): Film yang menceritakan tentang perjuangan seorang ibu untuk menyekolahkan anaknya.
Karya-karya Aminah Tjendrakasih tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi banyak orang. Ia adalah sosok yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi dunia seni peran Indonesia. ***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.