Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image saraswati indah

Kegigihan Putri Nias Merajut Asa di Ibu Kota yang Keras

Eduaksi | Monday, 22 Jan 2024, 20:12 WIB
Potret Destiara Laoli sang Putri Nias yang mendapatkan beasiswa (Dokumentasi Pribadi Destiara Laoli (02/04/23))

JAKARTA, UNIVERSITAS PERTAMINA (22/01/2024) - Merantau menjadi keputusan yang sulit untuk diambil oleh sebagian besar orang karena harus berpisah dengan keluarga yang menjadi sosok pendukung. Terlebih lagi merantau ke kota besar seperti Ibukota dengan segala hiruk pikuknya. Ibukota bukan hanya menjadi tempat untuk mengadu nasib dan memperluas relasi.

Sudah menjadi lagu lama bahwa tinggal di Ibukota memerlukan perjuangan sangat keras untuk merajut asa dan bertahan hidup. Tidak jarang perantau menyerah di tengah jalan dan memutuskan kembali ke kampung halaman. Kemungkinan terburuk bagi perantau yang merasa gagal untuk menggapai mimpinya adalah mengakhiri hidupnya.

Stigma-stigma tersebut tidak memadamkan api semangat Destiara Laoli atau yang akrab dipanggil Tiara untuk merajut asa. Kampung halamannya terletak di Pulau Nias dibagian sebelah barat pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara Indonesia. Pulau tersebut dihuni oleh mayoritas suku Nias atau sering kali disebut Ono Niha. Ono berarti anak atau keturunan sedangkan Niha berarti manusia.

Meskipun letak kampung halamannya berada di wilayah ujung Indonesia, Tiara tetap memberanikan diri untuk bermimpi setinggi langit. Stigma bahwa anak pelosok harus hidup terbelenggu di kampung halamannya dipatahkan oleh Tiara. Tekadnya lebih besar dibanding takutnya untuk melanjutkan cita-citanya yaitu mengenyam pendidikan tinggi di kota besar.

Awal Perjuangan Tiara

Dalam mengawali perjuangan untuk mewujudkan mimpi besarnya, Tiara sampai rela mengorbankan waktunya selama satu tahun. Waktu tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh tiara agar dapat berkuliah ke kota besar. Selama satu tahun, Tiara belajar dengan tekun sebagai bekal dalam mengikuti berbagai tes beasiswa. Tidak seberuntung anak-anak lainnya, Tiara perlu beasiswa agar mimpinya dapat terwujud.

“Aku sebenarnya lulus tahun 2020, dan memang dari dulu aku mau melanjutkan kuliah di luar kota. Namun, pada saat itu orang tua tidak mengizinkan, karena aku adalah anak perempuan. Mereka mau-nya aku tetap di Nias, tapi karena aku tidak mau jadi aku memilih untuk gap year dan diam-diam mencari beasiswa di luar pulau” ujar Tiara mengenang masa perjuangannya kala itu.

Pepatah “usaha tidak akan menghianati hasil” memang benar adanya. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, Tiara berhasil mendapatkan empat beasiswa sekaligus di Universitas yang terletak di kota besar. Pencapaian dan tekad kuat yang ditunjukkan oleh Tiara membuat hati kedua orangtuanya luluh dan mulai berubah pikiran. Tiara berhasil mendapatkan izin dari kedua orang tuanya untuk merantau ke kota besar demi masa depannya.

Berlabuh di Jurusan Komunikasi

Keberhasilan Tiara dalam memperoleh empat beasiswa membawa hatinya dalam sebuah perasaan dilema. Berat bagi Tiara untuk mengambil keputusan kala itu karena menyangkut masa depannya kelak. Setelah melewati berbagai pertimbangan, pilihan Tiara pun jatuh ke program studi komunikasi Universitas Pertamina yang berada di Jakarta Selatan.

Tiara ingin jurusan yang dipilih dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki agar dapat terasah secara maksimal. Tiara merasa jurusan komunikasi sesuai dengan passion dan kepribadian yang dimiliki. Sehingga langkah ini dirasa cukup tepat sebagai bekal Tiara dalam membuka jalan untuk merintis karirnya.

Setelah terjun langsung menjadi mahasiswa program studi komunikasi, Tiara mendapatkan banyak ilmu yang mendukung minat bakat dalam dirinya. Ilmu yang dimaksud berupa menulis, public speaking, menjadi pembawa acara, menjadi panitia di berbagai macam acara, dan sebagainya.

Kobaran api semangat Tiara memang tak kenal padam, ilmu-ilmu tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan pencapaiannya di bangku perkuliahan. Tiara menghabiskan banyak waktunya untuk mengikuti berbagai macam kegiatan di dalam maupun luar kampus.

Gagal? Bangkit Lagi

Tiara tidak selalu berhasil dalam mendapatkan yang hal-hal yang sesuai keinginannya. Dibalik kegagalan yang pernah menimpanya terdapat pelajaran yang akan memberikan petunjuk untuk langkah selanjutnya.

“Ketika gagal pasti sedih, kecewa, namun dilain sisi aku selalu melihat bahwa dengan kegagalanku sekarang, aku bisa belajar sesuatu tentang apa sih yang membuat aku gagal. Ketika aku gagal dan orang lain berhasil itu gapapa, nanti juga akan ada waktunya aku di posisi itu.” ucap Tiara.

Tiara berhasil membuktikan bahwa gagal berkali-kali bukanlah hal yang buruk, melainkan menjadi kesempatan baru untuk belajar lebih giat dan bekerja keras. Tiara menganggap kegagalan sebagai kesempatannya untuk belajar dan memperbaiki diri.

Kegagalan bukan menjadi penghalang untuk melangkah dari keterpurukan menuju kesuksesan. Kegagalan dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk membentuk diri lebih baik kedepannya. Tiara terus berusaha meski pernah mengalami kegagalan berkali-kali hingga akhirnya kegigihannya membuahkan hasil yang manis.

Usaha Tidak Menghianati Hasil

Belajar dari kegagalan yang pernah dialami dan diimbangi dengan kegigihan serta kerja keras, membawa Tiara menjadi finalis lomba Parade Jurnalistik dan juara 3 lomba Jouration yang merupakan lomba karya jurnalistik. Tidak berhenti disitu saja, Tiara juga kerap diminta menjadi master of ceremony di berbagai kegiatan kampus seperti sidang penerimaan mahasiswa baru, wisuda, workshop, talkshow, dan kegiatan lainnya.

Dari segudang prestasi yang didapatkannya di bangku perkuliahan, Tiara merasa ingin mengembangkan kemampuannya lebih jauh lagi sehingga membawanya mampu melakukan magang di Asosiasi Pengusaha Indonesia sebagai staf administrasi dan beberapa tempat magang lainnya.

Momen ketika Tiara Menerima Sertifikat Magang di APINDO (Dokumentasi Pribadi Destiara Laoli (28/09/23))

Pentingnya Pengaruh Lingkungan Belajar

Selain kerja keras, Tiara mengaku bahwa prestasi yang diperoleh ini juga berkat dukungan dari lingkungan belajarnya. Tiara merasa lingkungan belajar juga berperan besar untuk pengembangan diri.

“Aku bisa kayak gini karena lingkungan di perkuliahan itu support banget makanya aku jadi suka ikut banyak kegiatan buat ngembangin skill yang aku punya” ujar Tiara.

Tiara juga merasa sangat beruntung telah diberikan kesempatan menjadi bagian dari program studi Komunikasi Universitas Pertamina. Kedekatannya dengan industri membuat Tiara merasa terbantu dengan persiapan karirnya di masa depan.

“Komunikasi Universitas Pertamina itu menurut aku keren dan cukup bagus. Dari segi dosen kebanyakan masih muda jadi mereka open minded terus up to date sama tren terkini jadi pembahasan studi kasus dengan materi yang disampaikan tidak membosankan. Terus ada mata kuliah komunikasi krisis dan resiko yang di kampus lain itu enggak ada jadi kita itu deket banget dengan dunia industri. Terus disini juga suka ngadain company visit jadi kayak kita dikasih gambaran tentang karir buat lulusan komunikasi.” ujar Tiara dengan bangga dan penuh semangat.

Momen ketika Tiara menjadi Master of Ceremony pada Acara Indonesian Millenial In Sustainability 2023 (Dokumentasi Penyelenggara Indonesian Millenial In Sustainability 2023 (08/07/23))

Secarik Harapan Masa Depan

Besar harapan Tiara untuk menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang sekitarnya dan segera diberi kesempatan guna melebarkan sayapnya untuk berkarir di dunia komunikasi sebelum lulus kuliah. Tiara berharap peluang tersebut dapat diperoleh sebagai mahasiswa program studi komunikasi Universitas Pertamina. Hal ini dikarenakan Universitas Pertamina memiliki informasi tempat kerja yang meluas melalui program-program yang ditawarkan.

Tiara berhasil mematahkan stigma bahwa perempuan dari daerah terpencil tidak dapat bersaing di kota besar. Kerja keras dan kegigihan membawa Tiara berada di titik yang sekarang. Semoga tiara sukses dan dilancarkan karirnya di masa depan sesuai dengan harapan yang telah digantungkan di langit. Semoga kisah Tiara dapat menginspirasi dan menjadi semangat bagi kita semua untuk terus mengejar mimpi-mimpi besar. Seperti kata Bung Karno “Bermimpilah setinggi langit, jika jatuh maka kau akan jatuh diantara bintang-bintang.”

Upaya Universitas Pertamina dalam Mengembangkan Dunia Pendidikan

Beasiswa merupakan salah satu upaya Universitas Pertamina untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda hebat yang memiliki keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini menjadi fokus Universitas Pertamina agar anak-anak yang terkendala memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan. Pemberian beasiswa akan terus diupayakan dan didorong oleh Universitas Pertamina setiap tahunnya guna memajukan sumber daya manusia di Indonesia.

Banyak peluang yang dapat diraih oleh generasi muda yang memiliki tekad kuat dalam mengenyam pendidikan. Universitas Pertamina memberikan banyak kesempatan melalui program beasiswa yang dapat dipilih oleh para calon mahasiswa baru. Informasi terkait beasiswa dapat diakses melalui website resmi Universitas Pertamina di https://universitaspertamina.ac.id. Apabila ada hal yang ingin ditanyakan teman-teman bisa langsung menghubungi instagram @pmb.universitaspertamina. Bagi teman-teman yang memiliki ketertarikan di dunia komunikasi bisa langsung kunjungi instagram @komunikasi.uper. Yuk jadi bagian dari generasi emas Indonesia seperti Tiara melalui berbagai macam pilihan beasiswa Universitas Pertamina.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image